ꗃ. bagian enam

652 120 14
                                    

"aDEKKKK, BUSET DAH. BANGUN! ITU UDAH DITUNGGUIN DILUAR!!"

Pagi-pagi buta Nicholas sudah berkumandang bak emak-emak saat menyuruh anaknya bangun. Ditambah Ia sedang memakai celemek karna habis memasak sarapan.




Cklek..

"APAAN SIH! GANGGU AJA LO! KALO MAU NGAJAK NGEPET, KURANG TEPAT WAKTUNYA!" Jungwon muncul dipintu kamarnya, dengan mata yang masih tertutup sebelah.

"Bangun, goblok! Liat udah jam berapa! Lagian lo nya juga udah ditungguin noh, sama doi. Anjay doi," Ucap Nicholas sambil senyum-senyum komuk.

"Doi apaan njing! Perasaan gue punya nya peliharaan, bukan doi."

Jungwon menggaruk kepala nya yang gatal, lalu turun ke bawah untuk melihat siapa yang tengah menunggu nya diluar.

Jungwon membuka lebar pintu depan, lalu mengedarkan pandangan nya. Dan, gotcha! Dia menemukan seonggok manusia yang tengah terduduk dikursi terasnya sambil mengemut permen berbatang.

"Loh, ngapain pagi-pagi kesini? Pulang lo!" Jungwon mendorong-dorong pundak Jay agar pergi darisana. Namun Jay malah berdiri dan mendekati Jungwon, lalu gantian dia yang mendorong Jungwon masuk.

"Ganti baju, cuci muka. Abis itu Joging bareng gue,"

"Ih, gak mau! Males, mending lanjut tidur." Tolak Jungwon.

"Cepetan ganti baju, atau gue yang gantiin baju lo?" Ancam Jay.

Jungwon bergidik, "Mesum lo, tai!" Lalu Jungwon masuk ke dalam rumahnya dengan menghentak-hentakkan kaki nya kesal.

Sementara Jungwon sedang mengganti baju, Jay lanjut duduk dikursi yang tadi sambil terus mengemut permen nya.

Sekitar 6 menit Jay menunggu, Jungwon sudah keluar dengan mengenakan training hitam dan hooodie abu-abu. Sudah lengkap juga dengan sepatu olahraga miliknya.

"Cepetan berangkat! Pengen cepet-cepet balik nih gue."

Jay beranjak dari duduknya, lalu berjalan mendahului Jungwon.

"Ngantuk banget anjir, tapi malah diajakin joging. Gak tau apa ya, semalem gue baru tidur jam tiga. Hoam, Huaaaa bunda, pengen bobo la─ mmph!"

Ucapan Jungwon terpotong, karna Jay tiba-tiba berhenti dan menghadap ke belakang, lalu memasukkan permen yang sedari tadi dia emut ke dalam mulut Jungwon.

"Emut, kalo kesel gigit aja permen nya. Jangan nyerocos terus," Ucap Jay lalu lanjut berjalan.

Jungwon mencebik, lalu mengemut permen nya sesuai perintah Jay.

"Jay─"

"Kak Jay, Jungwon." Ralat Jay.

"Hadeh, iya deh. Kak Jay, ini kita mau joging kemana ya? Huh!" Tanya Jungwon, disertai dengan dengusan diakhir.

Jay terkekeh tanpa suara didepan sana, "Taman deket-deket sini aja, dek." Jawabnya.

Sementara Jungwon, dia hanya terdiam. Kok rasanya beda ya kalo Nikol sama Jay yang manggil dia pakai sebutan 'dek'?

Jelasnya gak bisa dijelasin, tapi beda aja gitu rasanya.

"Won? Jungwon? Kok diem aja?" Tanya Jay saat sudah sampai ditaman.

"Eh? Kenapa kak?" Tanya Jungwon balik. Kemudian dia reflek menepuk mulutnya, karna keceplosan memanggil nya Kak.

"Ih, keceplosan." Jay hanya terkekeh, lalu berdiri disebelah Jungwon.

"Semoga keceplosan setiap hari deh, ahaha." Ucap Jay sambil tertawa.

Jungwon hanya mendengus, lalu mulai berlari lebih dulu. Kemudian diikuti oleh Jay dibelakang nya. Dia mensejajarkan langkah berlari nya dengan Jungwon.




Mereka memutari taman kurang lebih sebanyak 6 kali, kemudian beristirahat dibawah pohon sejenak.

"Haus.. Jay─ eh kok gak ada anjing?"

"Ihh, ini orang kemana sih! Lagi haus malah tiba-tiba ngilang kayak jelangkung." Dumel Jungwon sambil menyenderkan tubuhnya pada batang pohon dibelakangnya.

Sementara menunggu Jay yang ntah hilang kemana, Jungwon memejamkan matanya sekaligus menikmati angin pagi yang sangat menyegarkan.

Bisa saja Jungwon tertidur saat itu juga, namun urung karna ada sesuatu yang dingin menempel pada pipinya.

"Ugh, dingin.."

Jungwon membuka matanya, menemukan Jay yang tepat ada didepan nya. Dengan jarak yang bisa dibilang sangat dekat.

"Habis olahraga, masa langsung tidur?" Tanya nya, tanpa memperdulikan jarak.

"Habisnya lo ngilang, sih! By the way, munduran dikit bisa?" Jawab Jungwon sambil mendorong-dorong dada Jay.

Bukannya mundur, Jay malah makin memajukan wajah dan badan nya. Membuat jarak diantara tubuh mereka terkikis, dan jarak wajah mereka hanya tersisa sekitar 6cm.

Dengan memeluk pinggang Jungwon, Jay semakin menarik tubuh Jungwon mendekat. Nafas Jungwon sempat tercekat akibat terkejut.

"Lo m─mau ngapain?!"

Jay tidak menjawab, dia malah membawa tubuh Jungwon berdiri dengan posisi yang masih sama. Hanya tersisa sangat sedikit jarak.

"Ih, brengsek! Ini masih ditempat umum! Lepasin!"

Jay yang tadinya tengah melihat kearah belakang Jungwon, sekarang reflek menatap mata Jungwon.


"Berarti kalo bukan ditempat umum, boleh?"










































































































pendek aja yaa, huhu kok aku gak sabar mau cepet tamatin book inie
T__T

ꗃ. bitjay,
September, 2021.

little sweet, jaywon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang