Cover Bukan Gambaran Cerita (bagian 2)

9 0 0
                                    

Malam pun tiba, Kayla menyelesaikan tugas exkulnya. Anggota kelompoknya meminta kayla yang mengirim tugasnya pada Rendi. Karna kesibukan Destin pada malam itu, dan ketidakberanian Putri memaksanya untuk mengiyakan permintaan temannya. Dan dari sinilah terbuka gerbang sebuah cerita.

Kak Rendi

Assalamu’alaikum, Permisi kak. Saya Kayla perwakilan dari kelompok 2 ingin mengumpulkan tugas kelompok.

Oh iya, terima kasih, kamu Kayla kelas viii A ya?

Hehee, iya kak

Gimana sejauh ini ikut exkul?

Alhamdulilah lancar kak.

Alhamdulilah deh, kalo ada keluhan sampaiin aja ya

Siap kak

Udah jam 10 belom tidur?

Iya belum ini abis nyelesaiin tugas sambal denger lagu. Kak Rendi sendiri belom tidur juga, Kenapa?

Wah suka lagu apa nih? Iya belom ngantuk.

……


Mereka terus mengobrol melalui WhatsApp perihal lagu yang mereka suka, keluarga, kegiatan sehari hari, bayangan masa depan, beberapa motivasi hidup, dan lain sebagainya. Hingga larut malam, Rendi yang di rumah selalu kesepian kini merasa memiliki teman tatkala kekasihnya tak aktif karna telah lelap bermimpi. Kayla merasa antusias, mendengarkan semua kisah hidup dari Rendi. Mereka sama sama memiliki kenyamanan tersendiri.

***

Hari hari terus berjalan, Rendi dan Kayla pun nampak semakin dekat. Bertolak belakang dengan Chika yang justru makin renggang hubungannya dengan Rendi. Hingga pada suatu hari mereka di kabarkan putus. Rendi yang notabene-nya famous dan selalu di sorot oleh anak-anak sekolah, karna gelarnya juga sebagai ketua OSIS, membuat semua yang terjadi pada dirinya tersebar dengan begitu mudah. Tanpa terkecuali kabar tentang putusnya Rendi dan Chika.

***

Malampun tiba, Rendi yang sedang patah hati pun menghubungi Kayla. Dengan tujuan mengurangi semua sesak yang dia rasa. Rendi bercerita alasan dia putus dan semua penat hati yang dia rasakan. Tak ingin Rendi merasakan sedih yang berketerusan Kayla pun menghibur Rendi. Mengubah topik pembicaraan dan membahas hal hal yang lebih ke leluconan. Setelah beberapa hari mengenal Rendi lebih dalam, Kayla pun merasa kagum, dan sifatnya yang friendly membuat Kayla nyaman untuk bercerita semua hal dengannya.

***

Beberapa hari setelah itu, ntah ada burung apa yang lewat di pikiran Rendi, dia menulis nama Kayla di tengannya. Hal itupun di ketahui oleh teman-teman kelasnya. Lalu tanpa pikir panjang teman-temannya menghampiri Kayla, meminta klarifikasi.

Kayla yang merasa tidak tau apa-apa pun bingung melihat tingkah teman-teman Rendi.

“udah berapa lama kamu sama rendi jadian?”
“kok ngga pernah keliatan kaya jalan bareng?”
“apa kalian sengaja biar kek misterius gitu?”
Dan bla bla bal…
Beberapa pertanyan dari teman-teman rendi pun terus mengalir, membuat Kayla bertambah bingung.

“bentar bentar, ini ada apa si? Jadian jadian, siapa juga yang jadian.”
“Rendi nulis nama Kayla di tanggannya. Apa coba kalo ngga jadian.”
“maaf nih, nama kayla ya bukan Cuma saya kan?”
“tapi kayla yang lain ngga ada yang lebih sering berhubungan selain kamu.”
“hubungan apa lagi? Saya cuma satu exkul aja sama dia.”

Ting...tingg...tingggg... Jam ke 4 akan segera di mulai harap setiap siswa memasuki kelasnya masing-masing.

Introgasi pun berhenti dikarnakan bel masuk kelas sudah berbunyi.

....

OpiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang