Prolog!

2K 247 23
                                    

Happy Reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading!

.

.

.

.


"OH MY GOD!!!"

Suara teriakan itu menggelegar mengisi ruangan yang tidak begitu besar, bahkan sofa yang tidak bersalah pun ikut menjadi korbannya. Dengan semangat yang membara dan tanpa rasa bersalah, gadis itu meloncat-loncat di atas sofa tersebut.

Terlihat raut wajahnya yang sangat bahagia, seperti baru saja memenangkan sebuah lotre dengan nominal yang tak terhingga. Apakah hoki seumur hidupnya sudah terpakai? karena beberapa saat yang lalu ponsel miliknya yang tergeletak di atas meja kecil di depan tv tiba-tiba saja bergetar.

Awalnya gadis itu mengabaikannya, melirik sekilas benda persegi panjang itu. Berpikir, mungkin itu hanyalah pesan biasa yang di kirim oleh operator, memperingati bahwa kuota internet yang digunakannya sudah hampir habis.

Namun pikirannya terbantahkan begitu saja, saat ponselnya tiba-tiba saja tidak berhenti bergetar, menandakan banyaknya pesan masuk. Ia mengerutkan kening dalam. Berpikir, apakah dia melakukan kesalahan, Sehingga ponselnya mendapatkan bom pesan seperti itu.

"Apa aku melakukan kesalahan?"

"Perasaan aku tidak mengupload sesuatu yang aneh di sosmed.."

"Entahlah, daripada penasaran. Lebih baik.. Mari kita lihat!"

Dengan malas disertai rasa penasaran, gadis itu menggerakan sebelah kakinya yang memang sudah terjulur diatas meja. Perlahan ia menggeserkan ponsel yang berada tidak jauh dari kakinya itu, berusaha menjepitkan pinggiran ponsel diantara jempol dan telunjuk kakinya.

"Gotcha!"

Setelah berhasil terjepit, dengan hati-hati ia mengangkat sebelah kaki nya menuju tangan yang sudah terulur untuk mengambil alih ponsel itu.

"Mari kita lihat, ada apa gerangan sehingga membuat ponsel ini tidak berhenti bergetar?"

Seketika mata gadis itu mendelalak saat mengetahui apa yang menjadi sumber kekacauan di dalam ponselnya.



















"OH MY GOD!!!"

Suara teriakan itu menggelegar mengisi ruangan yang tidak begitu besar, bahkan sofa yang tidak bersalah pun menjadi korban nya. Dengan semangat yang membara dan tanpa rasa bersalah gadis itu menaiki sofa sambil meloncat-loncat di atasnya.

"Mimpi apa aku semalam, akhirnya hari ini datang juga. Akhirnya impian aku menjadi kenyataan..." Ucap gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca; terharu.




"MAMA!!!"

Lagi, gadis itu berteriak memanggil wanita paruh baya yang berstatus sebagai nyonya besar dirumah itu. Dengan masih melompat-lompat di atas sofa, bahkan kakinya pun ikut menendang-nendang bantalan sofa ke sembarang arah saking bahagianya.

Dari sudut ruangan terdengar langkah kaki yang tergesa menuju ruang tengah, di sambut dengan langkah kaki yang tidak kalah tergesanya yang berasal dari lantai atas.

Tidak lama kemudian tibalah wanita paruh baya yang masih menggunakan appron, serta tangan sebelah kiri memegang spatula. Diikuti oleh seorang gadis remaja dengan rambut dibungkus handuk kecil, dan pakaian yang belum sepenuhnya masuk ke tubuh, dia baru saja selesai mandi.

"Ada apa ini?" Tanya wanita paruh baya tersebut.

Gadis yang sedang berdiri di sofa tampak terengah-engah, menahan napas sejenak. Dengan satu tangan bertumpu pada lututnya dan tangan lainnya ia ulurkan ke depan, memerintahkan dua orang di depannya untuk bersabar dan menunggunya..

"B- bunda, aku rasa.. Huhh~~ Kau harus.. Huhh~~ membuat tumpeng.. dan memanggil tetangga sekitar.."

Dua wanita beda usia di depan gadis itu saling melirik dan mengerutkan alis mereka bingung, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

"Membuat tumpeng? Untuk apa?" Tanya wanita paruh baya tersebut, heran.

"Untuk-" Belum sempat gadis itu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja remaja itu memotongnya.

"Ooh! Apa kakak di terima di salah satu perusahaan itu? Perusahaan yang mana?!" Ucap remaja itu begitu exited.

"SN Entertainment?"

"ZYP Entertainment?"

"Atau YJ Entertainment? Perusahaan yang menaungi artis idola kakak itu kan?"

"Kalau begitu berarti aku bisa sering-sering datang dan berkunjung ke kantor kakak dong. Aaaaaa... Aku jadi tidak sabar untu-"

"Aku tidak bilang begitu ya! Jangan ngadi-ngadi deh, kuliah aja aku belum kelar, gimana ceritanya udah ngelamar kerja." Gadis itu memotong pembicaraan remaja yang tengah berkhayal itu.

Gadis remaja itu pun menautkan alisnya bingung, sedetik kemudian ia tersenyum lagi lalu berkata.

"Kalau begitu, apa kakak di terima di agensi Big Hi- Tidak! mana mungkin, agensi itu kan khusus para lelaki." Lagi, remaja itu dibuat bingung.

Dia yang bertanya dia juga yang menjawab, dasar!

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya.

"Jadi begini, Bunda... Ryunjin..."

Kedua wanita tersebut pun mengangguk kan kepalanya kompak, disertai dengan sorot mata yang berbinar penasaran.

"Berita ini sangat lah besar, bahkan lebih dari sekedar di terima kerja di perusahaan yang kau sebutkan tadi Ryu. Karena berita ini adalah berita yang sangat aku inginkan sejak dulu, berita yang-"

"Yak!!! Langsung saja keintinya!" Teriak wanita paruh baya itu sambil membuat gestur ingin melempar spatula yang di pegangnya.

Gadis itu hanya menampilkan cengiran bodohnya.

"Baiklah-baiklah... Jadi, tadi saat aku menonton televisi, tiba-tiba saja ponselku berdering tidak berhenti. Kalian tahu apa yang menjadi penyebabnya?"





"Aishhh! Mana kami tau, kau belum memberi tau kami dari tadi." Ryunjin menjawab dengan kesal.

"Yak! Kau tidak sabar sekali bocah."

Ryunjin memutar matanya malas, melihat tingkah tengil dari kakak nya ini.

Kemudian gadis itu pun berdeham sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Penyebabnya adalah ini!"

Dengan senyum yang mengembang dan dengan rasa percaya diri yang tinggi, ia menunjukkan sesuatu didalam ponselnya.

Kompak dua wanita itu pun melihat kearah ponsel gadis tersebut.

"Kemarin aku coba buat cover lagu terbaru nya Jennie, eh... Gak taunya aku di notice, mana debut di story IG nya lagi. Duhh Senang nya..." Rosé memeluk ponselnya erat seraya menggerakkan tubuhnya kekanan dan kekiri.

"Jadi bunda... Besok bunda harus membuat tumpeng dan memanggil seluruh warga komplek sini, kita harus membuat syukuran atas pencapaian ku ini.." Kata gadis itu berkacak pingang sembari menunjukkan senyum sombong nya.

Tanpa ia sadari, kedua orang di hadapan nya sedang menatapnya tajam bahkan bisa saja mengancam nyawanya setelah ini.




























"YAAK!!! PARK CHAEYOUNG SIALAN!!!"

TBC!

FAN-GIRLWhere stories live. Discover now