Hujan yang jatuh pada pukul satu dini hari terasa menenangkan. Terlebih dengan sengaja kuputar instrumen merdu yang tersimpan di playlist. Sejenak, lelahnya merindukanmu teralihkan.
Menghirup udara ketenangan, menghilanglah kecewa-kecewa yang bertumpukkan.
Kemudian, wahai diriku, izinkan aku menikmati waktu sunyi yang tenang ini. Rasanya menjemukan waktu-waktu sunyi yang riuh itu kini menjelma makanan seharianku.
Barang satu detik, meringanlah beratnya kehilangan. Barang satu detik, tercerahkanlah kemuraman dari ditinggalkan.
--
23 Sept 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesap
PoetrySebuah prosa mengenai hilang. -- Dipublikasikan: 21 Sept 2021 Edit cover: canva Pict dari pinterest