Mencipta Luka

19 5 0
                                    

Aku sudah berusaha keras menahanmu. Memaklumi segala kesalahanmu ialah kesabaranku. Kemudian, sikapmu yang angin-anginan tidak lantas membuatku goyah. Sungguh, sudah aku usahakan tidak terkecoh untuk menyerah.

Sampai hari itu, kamu mengibaskan tangan tatkala aku hendak menyentuh ujung jari-jarimu. Beranjak dari tempat duduk, kamu meninggalkan aku yang mulai terisak.

Aku kehilangan kamu sekali lagi.

Tuan, aku menyadari benar bahwa tidak sepeser pun kamu memberi peduli. Namun, menyedihkan sekali ketika aku tetap mengemisnya darimu. Tersadar, jalan penuh derita ini, rupanya memang aku yang menggarap.

--

25 Sept 2021

LesapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang