"Elves Woozi, kau adalah anak dari bangsa elf dan memiliki darah ratu Cliedarsya istri dari pemimpin bangsa elf, di kediamanmu yang sebenarnya dan aku akan menyelesaikan tugasku sedikit lagi" ucap pemuda itu serius
Justru itu membuatnya terpaku dan berpikir keras apa maksud dan tujuannya mengatakan hal itu? Jihoon saja masih shok dengan melihat hantu anak kecil tadi terus dapat pengakuan seperti ini. Jihoon menghembuskan nafasku, aku bahkan sampai lupa untuk bernafas.
"Apa?"
"Aku yakin kau mendengarnya dengan baik woozi jadi tidak perlu pengulangan kata lagi kan" balasnya tersenyum
"Ibuku akan pulang sebentar lagi"
"Ibumu sudah pulang" balasnya.
Jihoon mendengar tidak percaya dan langsung berlari melihat melalui jendela kamarnya. benar saja dibawah, mobil ibu sudah terparkir disana.
Astaga aku tidak menyadari itu? Tapi bagaimana orang ini tau?
"Katakan pada ibumu kalau kau akan segera tidur" pintahnya
Jihoon melongo mendengarnya sungguh tak mengerti maksudnya tapi Jihoon tidak memikirkan itu, ia keluar saja dari kamarnyq dan meninggalkan pemuda itu dan yang paling ajaib, pintu itu bisa kubuka dengan mudahnya.
"Aku sudah tidak waras"
Dibawah, Jihoon melihat ibuku habis mencuci mukanya dari kamar mandi bahkan ibunya sudah memakai pakaian tidurnya, astaga jadi selama itu aku tidak menyadarinya? Yang benar saja aku.
Jihoon mendatangi ibunya dan mencium punggung tangannya "eh ibu kira Jihoon sudah tidur"
Jihoon menggeleng tapi masih terdiam memperhatikan ibunya membuat selai roti "ibu belum makan?" Tanyanya.
Ibuku menggeleng "ibu tidak sempat makan malam tadi, jadi ibu makan dirumah saja" balasnya sambil mengunyah roti tersebut.
"Selamat ulang tahun Jihoon"
Ucapan dari ibu membuat senyumnya mengembang, Jihoon menerima sebuah kotak kecil yang ibu sodorkan didepannya "ini hadiahku bu?" Tanyanya menatap ibunya lagi.
"Tentu" Jihoon segera membuka kotak merah maron itu pertama ia melepaskan tali pita putih itu lalu menarik sedikit plastik yang menutupi kotaknya.
Isinya adalah kalung. Jihoon sungguh tersanjung dengan kalung cantik itu, ia mengeluarkannya dan menunjukkannya pada ibunda "Bu, Ini kalungnya hadiah buat aku?"
"Ibu harap dengan kalung ini, kau bisa melewati semua rintanganmu"
rintangan? Belum sempat bertanya, ibu terlebih dulu memasangkannya pada lehernya. itu membuatnya lupa dengan pertanyaannya tadi, jadilah ia memakai kalung perak tipis ditengahnya terdapat simbol lingkaran berulang.
"Jihoon lelah ya sama tugasnya?" Tanya ibu
"Hum"
"Anak ibu sangat rajin, kau pasti bisa menjadi seperti ibu nantinya, semangat sayang" ujar ibunya duduk disofa menghidupkan televisi. Jihoon juga mengikuti ibunya dan duduk disebelahnya.
"Istirahat lah Jihoon" tutur ibu mengusap rambutnya. saat itu Jihoon menyenderkan kepalanya pada pundak sang ibu
"Ibu saja belum tidur, Aku kan masih kangen Bu" rengeknya memeluk pinggang ibu dari samping, matanya perlahan tertutup untuk menikmati pelukan ibunya.
"Ibu duduk sebentar dulu, habis itu ibu langsung tidur, sekarang Jihoon naik dan masuk kamar ya" kata ibu mencium pucuk kepala anaknya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elves Amoore | SoonHoon
Fantasybermula dari pertambahan tahun yang ke 17 membuat Jihoon mengetahui asal usulnya. dan dengan teman temannya membuatnya mendapatkan kekuatan aneh serta akankah belahan jiwa anak keturunan harimau adalah jihoon itu sendiri? -elf Amoor dan elf Moore a...