01

19 1 0
                                    

Riani namanya, gadis yang menjalani kehidupan nya dengan keinginan kedua orang tuanya. Gadis yang menjabat CEO dari perusahaan RAINEX, perusahaan nya sendiri. Bisa dibilang dia anak muda yang bisa dikatakan masa depan nya cerah tetapi nyatanya tidak.

Kehidupan nya selalu dicampuri oleh kedua orang tuanya apalagi sang papah selalu  menjadikan aku orang yang sempurna! Padahal di dunia ini tidak ada makhluk yang sempurna. Usia yang seharusnya menikmati masa muda menjadi seorang mahasiswi,putus.

Riani berjalan dengan muka yang tidak bisa dikatakan bahagia, iya dia selalu terlihat tertekan.

"Bu maaf ini laporan dari perusahaan yang akan menerima penawaran kerja sama kita" ucap seorang karyawan yang lebih tua darinya

"Maaf pa, lebih baik jangan memanggilku dengan sebutan bu. Ucapkan namaku saja, Riani" ucapnya

"Apakah tidak sopan, saya berbicara seperti itu?"

"Saya menghormati anda. Saya terbilang masih cukup muda,jadi panggil saya dengan sebutan nama" ucapnya berlalu pergi.

Sesampai di ruangannya, Riani selalu menghela nafas. Lelah itu yang ia rasakan rasanya ia ingin pergi dari sini dan menjalani kehidupan baru.

Karena sedang asik bengong ia dikejutkan dengan seseorang yang selalu bicara sangat keras di depan mukanya.

"Riani, nanti ada meeting jam 12 siang. Jangan sampai telat lo" ucap nabila sekretaris pribadi nya.

"Lo asal masuk aja, kebiasaan"

"Sorry habisnya kalau ga gitu, lo ga bukain pintu. Btw muka lo kenapa asem begitu. Ceria kek gitu,bakalan ada project besar ni" ucap nabila semangat!

Nabila teman satu satunya yang ia punya di kantornya ini, teman yang sebaya dengan dirinya. Kalau tanya permasalahan kenapa dia bisa gak capek,dia bekerja demi anaknya iya anaknya. Nabila pernah mengalami kejahatan seksual dan berakibat dia hamil. Orang tuanya sudah pergi meninggalkan nya. Nabila adalah sosok ibu yang pantang menyerah!!

"Gue capek bila, kenapa lu ga capek? Seharusnya di umur kita yang bisa dibilang muda kita bisa kuliah. Gue pengen pake almet kaya siswa siswi yang lain bil" Ucapnya, sudah sudah cukup ia menderita tentang ini ia benar benar capek dengan keadaan nya.

"Iya kalau lo bisa? lo emang bisa ijin ke bonyok lo? yang ada lo di pukulin lagi kaya waktu kemarin dan akhirnya ke rumah gue lagi" Ucap Nabila prihatin

Iya memang seminggu yang lalu, Riani sempat dipukul oleh papah nya karena tidak becus mengerjakan proyek yang akan di bangun. Dan akhirnya proyek itu batal. Aneh memang padahal saat itu kondisi Riani kurang sehat.

"Tapi gue ga bisa gini terus nabila,gue pengen keluar dari zona nyaman. Kalau gue ga bisa kuliah, gue bisa jadi anak SMA?" Ucapnya spontan, ya karena hampir seluruh kampus yang ada di kota jakarta sudah terdeteksi dan di bayar oleh ayahnya untuk tidak memasukan nama Riani.

"Gila lo ya? lo mau jadi anak SMA lagi? Lo bego apa gimana? Umur kepala dua juga masih mikir SMA" Ucap Nabila menahan emosi

"Lo lupa? gue ga pernah ngerasain masa SMA bil, gue homeschooling. Pernah sekali papah masukin gue ke sekolah tapi SMK bukan SMA bil dan itu hanya berjalan 4 bulan" Ya memang begini nasib Riani selalu di kekang oleh papahnya.

"Jadi rencana lo mau gimana?" ucap Nabila tak tega, bagaimana pun Nabila pernah merasakannya, merasakan bagaimana putus sekolah di masa remaja.

"Gua nyari data tentang sekolah, nanti gue sogok tu sekolah biar bokap gue ga tau gimana? Lo juga harus ikut gue sekolah" Ucap Riani senang, tak sabar karena ia akan memulai perjalanan hidup baru. Perjalanan akan keluar dari ZONA NYAMAN.

"Hah? gue belajar lagi. Ampun lo Riani! Gila kali. Ga mau males gue belajar lagi" ucap nabila tak suka

"Gue ga punya temen Nabila,lo harus ikut ga mau tau. Katanya lo sahabat gue?"

"Iya,sahabat si sahabat tapi kan. Anak gue?"
Nabila tak tega merepotkan orang lain, ia tinggal di apartemen yang dibiayai oleh Riani, baby sister pun tak selamanya 24 jam bersama anaknya.

"Masalah anak lo gampang, gue bakalan beli rumah di komplek yang ga jauh dari kantor sama sekolah, masalah mengurus anak lo dan rumah. Gue tinggal nyewa pembantu terus bayar dengan gaji tinggi. Gampang kan?" Ucap Riani tersenyum simpul

Nabila tertegun sudah lama Riani tak tersenyum seperti ini.

"Udah sana balik keruangan lo, nanti gue kasih data diri sekolahnya lewat e-mail"
Ucap Riani sambil mengotak-atik komputer miliknya, ingat miliknya!

DATA SEKOLAH BINUS JAKARTA
(BINA NUSANTARA)

NAMA PEMILIK SEKOLAH: Gatama Subardjo
NAMA KEPALA SEKOLAH: Ahmad Tino
BIODATA GURU GURU:
-Bu Desi ( Guru IPA)
-Bu Grace (Bhs.Inggris)
-Pa mamat ( Guru matematika)
-Pak nano ( Guru penjaskes)
KELAS YANG TERSEDIA:
IPA
IPS
BAHASA

*Minat masuk? silahkan isi formulir yang tersedia

Setelah melihat lihat sekolah mana yang cocok ia akhirnya memiliki sekolah binus. Sekolah impiannya dulu.

"Gue udah ngirim sekolahnya, lo tinggal cek aja. Masalah keperluan sekolah dan sebagai nya gue yang tanggung termasuk anak lo dan rumah yang bakalan dibeli" Ucap Riani lewat chat WhatsApp

Apa yang akan terjadi?? apakah rencana Riani gagal akan sekolahnya? kita tunggu di chapter selanjutnya nyaaa!!!
VOTE AYO VOTE

Hujan dan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang