Hay reader..
Maap ya author baru balik dari dunia nyata yang sangat menyita waktu.. 🙏
Mungkin beberapa waktu ke depan author bakal kasih kalian update lanjutan ceritanya lebih sering.
Semoga kalian tetep excited dengan cerita author ini ya..Jangan lupa like dan comment dan sharenya ya
Makasih..
Incheon International Airport
Begitu kita ber-empat keluar pesawat, kita langsung dibuat takjub dengan kondisi bandaranya. Terang, bersih dan canggih, apalagi setelah selesai dari proses imigrasi yang panjang dan antri, kita akan keluar menuju lokasi duty-free, dan lokasi duty-freenya seperti mall! Memanjakan mata banget. Rasanya baru sampe sini aja kita udah pengen belanja.
Tahan.. Tahaan.. masih lama kita bakalan hidup di Seoul. (Gue berkata sama diri sendiri)
Oia, ini kali kedua, gue menginjakkan kaki di Seoul. Sedangkan Sierra, Cieka dan Kimberly adalah pengalaman pertama mereka.
Interior bangunan di Incheon Airport juga terkesan futuristik dengan dominan warna abu-abu di dalamnya.
Bangunan bandara Incheon ini kalau nggak salah hitung sih, terdiri dari 4 lantai, yang terdiri dari terminal keberangkatan, terminal kedatangan, saluran rel kereta bawah tanah (subway) dan lantai terbawah semacam untuk office.
Disini kita bisa dengan mudah menemukan keran air minum yang kebanyakan berada di depan pintu toilet. Eits, meskipun di depan pintu toilet, aman untuk diminum pastinya. Gak akan sakit gara-gara minum air dari keran itu kok.
Setelah mengambil koper , kita langsung menuju gate keluar. Disini gak ada petugas yang memeriksa dan mencocokan nomor bagasi, sejauh ini aman-aman saja sih. * tapi jangan kepikiran untuk nyolong di sini ya! 😀 * Karena pemeriksaan x-Ray tetep ada.
Kitapun jalan untuk menuju taxi (yang udah kita reserve sebelumnya di gate 4 arrive hall tadi, untuk menuju SLA (Seoul Loft Apartements) tempat dimana selama 3 bulan kedepan gue bakal hidup di Seoul. Sementara mereka bertiga cuma sebulan aja disini.
Karena jarak Incheon airport ke apartemen kita 60kiloan, alhasil kita ngobrol banyak sama taxi drivernya yang asli orang Korea. Mulai dari tempat kuliner, hangout sampe bahas oplas yang emang terkenal hasilnya bagus banget di Korea ini.
Setelah perjalanan hampir 50 menitan, akhirnya kita sampai juga di SLA.
Kita udah booking apartemennya 4 bulan yang lalu. Selain dapet harga yang murah, kita juga antisipasi dapet tempat yang nyaman dan gak terlalu jauh dari Kedubes RI di Korsel, dimana gue bakal melakukan penelitian skripsi gue selama 3 bln kedepan.Sesampainya di SLA kita langsung disambut oleh receptionist, dan langsung check in. Setelah itu, kitapun diantar menuju ke kamar kita di lantai 2.
Kita reserved 2 kamar. 1 kamar dengan 2 bedroom, dan 1 kamar lagi yang type studio. Untuk type studio, khusus gue pake setelah semua temen-temen gue udah pada balik ke Indonesia. Saat ini kita jadi satu deh dalam 1 kamar.Seoul Loft Apartement ( SLA )
Type studio
Type 2 bedroom
Merupakan split room, dengan 2 bedroom diatas, sedangkan dinningroom dan livingroomnya ada dibawah.
"Gilak!! ini mah lebih dari keren roomnya. Lu pinter amat sih Chas, cari tempat yang nyaman gini tapi murah banget. Wifi gratis, deket tempat belanja, tempatnya bersih pula. Terus tuh oppa-oppa receptionistnya ganteng pula."
Sierra yang kebetulan sekamar sama gue, langsung nyerocos sambil menghempaskan badannya ke kasur yang empuk begitu masuk kamar.
Sementara Cieka dan Kimberly masih sibuk ngamatin setiap barang yang ada di lantai bawah.
Woy, ada rice cooker nih disini. Jadi kita bisa masak nasi dong. Lagian tadi gue lihat ada supermarket ya deket Apartemen kita. Maklum, orang Indonesia mah gak kenyang kalo ga makan nasi!"
Celotehan Cieka dari bawah bikin kita semua ketawa. Walaupun emang bener apa yang diomongin Cieka. "Gak ada Nasi gak kenyang."
Kitapun sibuk menata barang bawaan kita. Sambil bongkar koper.
Girls, kita istirahat dulu aja ya, tar agak sorean kita baru nongki diatas. Diatas ada rooftop keren banget.
Iya Chas, kita hibernasi dulu aja ya, setelah perjalanan Indonesia - Korsel yang panjang. Biar tar sore badan kita uda fit buat menikmati Seoul yang indah ini. Kimberly menjawab sambil menutup slide pintu kamar yang dia tempati bersama Cieka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita
RomanceScene 21++++ nya bertebaran dimana-mana. Readers dibawah umur plis take care.. "Geli Bama.. !" Dia tetap tak berhenti, mencium tengkukku, turun pada pundakku yang terbuka. Lalu dia pun melepaskan ikatan tali dileherku yang tadi sudah dia simpul men...