Jam 5 sore waktu Seoul, kita sudah bergegas naik ke rooftop untuk menikmati dinner sekaligus hangout pertama kali kita di Seoul.
"Soju oke nih untuk menghangatkan badan, di cuaca Kota Seoul yang mulai dingin."
Kimberly memberikan ide yang cemerlang."Iya Kim, masuk tuh ide loe, pas banget nih sm Beef steak bulgogi sauce yang gue pesen ini." Cieka mengedipkan sebelah matanya.
"Oppa, soju 4 bottles plis."
Siera memesan pada oppa-oppa yang ada di minibaar."Gidalyeujuseyo, euonni.
Ahh, Its mean, plis wait sis."
Oppa itu sambil tersenyum memamerkan lesung di kedua pipinya.Sierra pun kembali ke table kita sambil senyum-senyum girang gitu.
"Aduh, kalo gak inget Nomo, udah gue ajak kenalan tuh si oppa-oppa ganteng!"
"Hahhaa, jauh ini si Nomo ! Kenalan aja no problemo lah Ra."
Si Kimberly mengeluarkan jurus bitchynya."Wahh parah lu Kim, muka polos bisa mikir bitchy juga lu ya."
"Hahahhaaa.." kita tertawa bersama.
"Gak ahh, gua mah setia tauuuk sama Nomo si I love u ku" Bibir Siera seketika manyun.
"Udah-udah..! biar si Oppa ganteng itu kenalan sama Kim aja. Kan cm dia yang jomblo. "
Guepun menengahi. Tapi disaat yang bersamaan semua mata mereka melotot ke gue.
"Tar Chas, cuma Kim yang jomblo? Nah lu? Eh jangan-jangan lu udah dapet pengganti Bama?"
"Ngaku Chas!" Siapa yang berhasil menaklukkan elu ? Princess Tebet ini?"
Gue diberondong pertanyaan sama mereka. "Santuy dong, iya iya gue jomblo, tapi gue lagi ga feelling make a commitment to someone. So relaxs girls!"
Senyum guepun menenangkan mereka."Ohhhhhh.." merekapun makes sense sama alasan gue.
Padahal dalem hati gue, gimana gue mau kepikiran punya pacar, kalo kisah gue sama Bama aja still flying in my mind.
Gak kerasa udah jam 11 malem, kita masih bertahan di Rooftop SLA ini sambil keastikan ngobrol, bercanda, sama ngomongin rencana- rencana kita di Korea ini.
Kalau gue kesini udah jelas, mau magang dan penelitian buat skripsi, kalo si Siera sama Cieka emang mau oplas rhinoplasthy sama Jaw surgery. Nah sedangkan Kim, dia cuma mau berlibur dan menjadi penjaga si Duo gadis after surgery kayanya.
Setelah hampir 6 jam betah di rooftop ini, akhirnya kitapun kembali ke kamar. Karena udaranya udah mulai menusuk ke tulang. Dan kita juga harus beristirahat, besok kita beraktifitas untuk mengurus kepentingan kita masing-masing.
....
Pagi ini gue bangun, bersiap untuk pergi ke KBRI yang ada di Yeoudongpo-gu, berjarak 8.7km dari apartemen kita.
Setelah sarapan omellette, guepun berangkat dengan berjalan kaki ke Jongno subway station selama 12 menit, melalui gate 2 guepun berangkat menggunakan subway hingga depart di Daebang station, dan keluar dari station gue melanjutkan berjalan kaki 12 menit lagi, lalu tibalah gue di KBRI di Seoul.
Naik Subway di Korea itu bisa jadi pilihan paling efisien. Selain cepat, juga praktis, tinggal deposit T-money kita, udah deh bebas naik subway ke rute mana aja.
Hari pertama memasuki KBRI di Seoul, gue adalah salah satu tamu undangan peresmian Forkomasi ( Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat Indonesia ).
Yang nantinya bersama KBRI Seoul akan memayungi gerakan masyaakat Indonesia di Korsel, bergotong-royong mengatasi sebagian kesulitan sosial WNI yang tinggal di Korsel. Dan menekankan bahwa solidaritas antarsesama WNI harus diperkuat.
Acara peresmian, pemaparan visi misi, juga doa lintas agama oleh Duta Besar RI yang berada di Seoul, Menteri Agama serta tamu undangan telah berjalan lancar.
Akhirnya peresmian Forkomasipun usai dan didasarkan pada wacana Fokormasi diatas itulah, bahan penelitian skripsi gue.
Setelah itu, kami para mahasiswa yang juga tamu undangan sekaligus magang di KBRI di Seoul ini, mengikuti training guna menjelaskan proses serta tatacara magang dan penelitian untuk skripsi kami selama 3 bulan mendatang.
Dipimpin oleh perwakilan dari KBRI, kamipun mendapat pengarahan. Serta pembagian tugas magang.
Kebetulan gue masuk dan terlibat dalam divisi fungsi penerangan dan sosial budaya (pensosbud). Yang bertugas untuk memantau berita-berita di Korea Selatan, dan menghitung survei, terkait citra Indonesia di Korsel.
Setelah itu, kamipun mendapatkan ruangan sesuai dengan bidang dan fungsi yang telah dibagikan tadi. Ada berbagai macam mahasiswa dari berbagai kampus Indonesia. Bahkan ada juga beberapa yang berasal dari luar Indonesia.
Setelah berkenalan dengan satu divisi bidang, kamipun mendapat seorang pengawas dan pembimbing yang juga orang Korea asli, tetapi mahir berbahasa Indonesia.
Namanya Ms. Jolene Alesha, keturunan Indonesia vs Korea. Usianya 2tahun diatas gue. Dan uda 4 tahun semenjak dia magang dan bekerja sebagai pekerja tetap di Embassy of Indonesia.
Gue pikir orang kedutaan akan sangat kaku dan formal, tetapi ternyata gak sama sekali, orangnya ramah dan open minded banget. Enak diajak sharing.
Dihari pertama gue di KBRI aja, gue ga berasa sebagai pendatang, tapi seakan-akan udah lama kenal dan kerja sama dengan mereka. Suasana kekeluargaannya sangat terasa. Termasuk Ms. Jolene ini.
Sehari yang padat di KBRI inipun berlaku begitu cepat, jam di dinding ruangan sudah menunjukkan 6pm. Kamipun berpamitan untuk segera kembali ke tempat tinggal kami masing-masing.
"Bai Chassy, hati-hati dijalan. Apabila kamu menemui kesulitan disini mengenai apapun, jangan ragu hubungi saya ya. "
Miss Jolene menutup hari pertamaku dengan hangat dan dengan suara medok khas koreanya, setelah sebelumnya kami sudah bertukar nomer telepon.
"Baiklah Miss Jolene, terimakasih dan senang mengenalmu." Guepun menjabat tangannya dan berpamitan untuk pulang.
Kulihat dia tersenyum sambil membungkukkan badan, salam khas Korea dan akhirnya kitapun berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita
RomanceScene 21++++ nya bertebaran dimana-mana. Readers dibawah umur plis take care.. "Geli Bama.. !" Dia tetap tak berhenti, mencium tengkukku, turun pada pundakku yang terbuka. Lalu dia pun melepaskan ikatan tali dileherku yang tadi sudah dia simpul men...