15. Arlan Sakit •||

916 60 3
                                    

"Ya kar-" ucapan Angel terpotong saat handphone nya berbunyi.

Angel merogoh saku nya mengambil handphone lalu mengangkat telpon.

"Halo, kenapa kak?" Tanya Angel ramah. Nada bicara gadis ini menjadi lembut, membuat abang nya tersenyum jahil.

"Buku kamu kebawa aku tadi maaf ya," ucap Arga diseberang sana. Sama, tutur kata laki-laki itu juga teramat lembut. Suara Arga sangat sopan masuk kedalam indra pendengaran.

"Eh masa? Aku belum cek tasnya," ucap Angel.

Arga tertawa ringan, candu sekali. "Hahaha. Cuek banget sama bukunya. Besok aku ke kelas kamu," ucap Arga.

"Iya kak, maaf ya ngerepotin." Ucap Angel.

"Aku harusnya yang minta maaf," ucap Arga.

"Yaudah ya kak, aku tutup dulu." Ucap Angel lalu memutus telpon nya. Gadis itu memasukkan handphone nya kedalam saku.

"Hayo siapa tuu," goda Wilgan. Laki-laki dengan nama belakang 'Grayson' itu menaik turunkan alisnya.

"Kak Arga." Jawab Angel. Anak yang jujur.

"Wihh," goda Wilgan lagi. Rani juga ikut tersenyum jahil. Angel hanya memutar bola matanya jengah.

"Apa? Sirik kan? Jomblo si!" Ucap Angel. Gadis itu melempar bantal ke arah Wilgan.

"Biarin dari pada lo ntar juga digosting!" Ucap Wilgan.

Angel tertawa jahat. "Haha cadangan gue banyak kok," ucap Angel. Hanya candaan, tak mungkin Angel melakukan itu.

Seketika Arlan yang sedang minum jus jambu tersedak. Entahlah laki-laki itu memang aneh.

"Lo napa dah?" Tanya Angel. Gadis itu memberikan air putih untuk Arlan.

"Lo ada hubungan apa si sama Arga?" Tanya laki-laki yang baru saja selesai meneguk air mineral.

"Hubungan pertemanan lah make nanya lagi?" Ucap Angel, heran.

"Terus kenapa make aku-kamu, kek orang pacaran aja." Ucap Wilgan.

"Ya kan sama kakel, lagian kak Arga tuh emang sopan." Ucap Angel. Bagi Angel, aku-kamu ataupun lo-gue tidak terlalu penting.

"Terus kenapa lo nggak mau sama dia?" Tanya Wilgan.

"Nggak pengen aja si lagian dia tuh nggak asik banyak larangan nggak bebas gue." Ucap Angel.

Arga memang banyak larangan, laki-laki yang notabene nya ketua osis itu adalah laki-laki yamg overprotektif. Tentu ada alasan di balik itu. Semacam trauma, dan belum terobati.

"Dia tuh khawatir, kaga peka banget si!" Ucap Wilgan.

"Tapi berlebihan banget," ucap Angel.

Wilgan menghela nafas. Adiknya ini aneh, gadis lain tentu sangat tertarik dengan Arga, bahkan rela mengajar lebih dahulu. Namun tidak dengan Angel.

"Lo maunya yang gimana?" Tanya Wilgan.

"Gue juga nggak tau," ucap Angel. Gadis itu memang tidak tau tipe yang dia inginkan.

"Ah! ngapain bahas dia coba, ini lagi bang Wilgan tanya-tanya type gue. Kaya mau dijodohin!" Ucap Angel.

Wilgan tertawa renyah. "Hahaha gue jodohin sama Marvel mau?" Tanya Wilgan.

Marvel adalah teman Wilgan yang sangat menyebalkan, playboy, namun bisa dibilang tampan dan tajir. Namun, Angel sama sekali tidak tertarik, bahkan benci dengan laki-laki yang penuh kekayaan itu.

"Hih ogah! Lagian siapa lo? Main ngatur-ngatur!?" Ketua Angel. Membahas Marvel Angel ingin menonjok wajah laki-laki itu.

"Berantem mulu nggak capek apa?" Tanya Arlan malas. Laki-laki itu bosan.

Arlan and Angel [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang