Warning : BxB, Death character
***
Ada banyak kata yang tak bisa pemuda tampan ini ucapkan pada si pemuda cantik yang sejak tadi duduk di sudut cafe.
Sinar matahari sore menerpa wajah si cantik. Lihatlah bagaimana mata yang begitu jernih itu berpadu dengan hidung mungil dan bibir yang lembut seperti kelopak mawar, tak lupa taburan bintang di pipinya menambah keindahan pada si pemuda berambut pirang itu.
Sosok itu cantik. Sangat cantik malah. Namun Chan, si pemuda tampan sadar ia tak mungkin dapat menggapai si cantik. Yang ia lakukan hanya menatap si cantik yang setiap harinya duduk di bangku yang sama di sudut cafe langganan Chan, sembari menatap keluar jendela.
"Chan Hyung!"
Suara nyaring adik sepupunya membuatnya tersadar dari lamunannya.
"Hyunjin, kau sudah datang?"
Chan berbasa-basi padahal ia yang memanggil sang sepupu untuk menjemputnya disini karena sang ibu tak pernah membiarkannya pergi tanpa supir pribadi dan kebetulan supirnya hari ini izin karena sakit.
"Kau bisa lihat sendiri aku disini"
"Omong-omong kenapa kau masih sering kesini?", Tanya Hyunjin.
"Entahlah, aku hanya merasa tenang di cafe ini", Chan menjawab apa adanya.
Mata si pemuda kembali melirik ke sudut cafe, si pemuda cantik sudah tidak ada lagi disana.
"Padahal kudengar cafe ini akan ditutup setelah kecelakaan itu", gumam Hyunjin.
Telinga tajam Chan tentu mendengar gumaman Hyunjin yang menyebutkan tentang kecelakaan.
"Kecelakaan apa?"
"Huh? Bukan apa-apa, Hyung. Ah ayo kita pulang, bibi akan marah jika kita terlambat"
Setelah membayar seluruh pesanannya dan keluar dari cafe untuk menunggu hyunjin mengambil mobilnya di parkiran.
Mata Chan kembali menangkap sosok si cantik berdiri di tepi jalan tepat dimana jendela cafe tempat pemuda cantik itu sering duduk.
Si cantik tersenyum manis menatapnya dan melambaikan tangan. Ah, dada Chan merasakan kehangatan akibat senyuman itu. Namun tak bisa dipungkiri jika terbesit rasa sakit yang mengganjal di dada si pemuda Bang.
Tanpa disadari Chan melangkahkan kakinya mendekati si cantik.
"Hai aku..."
"Chan", belum selesai Chan berbicara si cantik memotong kalimatnya.
"Aku tahu", lanjutnya.
"Kau tahu?", Kini Chan menatap bingung.
Si cantik mengangguk.
"Apa kita saling mengenal sebelumnya?", Tanya Chan.
Si cantik lagi-lagi hanya mengangguk manis. Matanya tak henti menatap kagum pada Chan.
"Ah, sepertinya hyunjin sudah sampai", ujar si cantik.
Ya, benar saja, Hyunjin datang setelah mengambil mobilnya di parkiran.
"Ah, boleh aku tahu siapa namamu?", Tanya Chan ketika mobil Hyunjin hampir sampai di hadapannya.
"Felix, Lee Felix. Kuharap kau selalu mengingatnya dan kuharap kau selalu bahagia", si cantik kembali tersenyum, namun kini senyumannya seakan dipenuhi kesedihan.
"Baik, Felix. Sampai bertemu lagi", Chan tersenyum kemudian memasuki mobil Hyunjin.
***