happy reading

54 3 0
                                    

*Our Story*
★SyaQeel★

PART 02

Kini Aqeela bersama Ricko sekarang baru sampai diasrama. Aqeela sangat mengagumi tempat asramanya,sangat bagus.

Muncullah seorang pria membukakan pintu untuk mereka.

"Hary?"
"Ricko?"

Pekikan keduanya,kedua sahabat lama itu langsung berpelukan karna baru bertemu lagi.

"Apa kabarnu Rick?"tanya Hary.

"Baik,aku baik"jawab Ricko.

"Ini siapa? Adikmu?"tanya Hary beralih menatap gadis disamping Ricko.

"Dia anakku,Aqeela! Yang dulu suka kau gendong"jawab Ricko antusias.

"Apa? Aqeela? Astaga,gadis yang cantik,kau sudah besar rupanya"puji Hary sambil mengusap kepala Aqeela.

Aqeela tersenyum "Thanks uncle" ucapnya.

"Yes"balas Hary.

"Ayo masuk,kamu pasti suka asramanya"ucap Hary sambil merangkul Aqeela membawanya ke dalam rumahnya,ah tidak ralat,ke dalam asrama,karna beda beberapa senti saja.

Kini mereka bertiga berada dilorong asrama,untuk melihat kamar Aqeela yang cocok. Para wanita seketika menatap anak asrama baru yang cantik sekali seperti Aqeela. Ada juga beberapa anak asrama laki-laki yang melihat kecantikan Aqeela yang merupakan anak asrama baru.

"Dad,aku sudah seperti anak panti asuhan saja kalo disini"lenguh Aqeela.

Hary dan Ricko tertawa renyah mendengar lenguhan gadis disampingnya ini.

Baru saja mereka akan belok menuju kamar asrama perempuan,Aqeela menabrak seseorang,aqeela berdecak kesal saat itu juga,siapa yang berani-beraninya membuat Aqeela kesal,akan siap menerima pukulanna ala Aqeela.

"Sayang,kamu baik-baik saja?"tanya Ricko merasa terkejut sambil membantu putrinya bangun.

"Hei,kalo jalan hati-hati do--"kalimat marah Aqeela terpotong saat melihat pria tampan didepannya ini. Pria itu menatapnya dengan tajam.

Hary menatap tajam pada pria selaku putranya sulungnya itu "Minta maaf segera padanya" titahnya.

"Siapa memangnya dia? Ratu disini sampai aku harus minta maaf?"suara pria itu terdengar sangat membuat Aqeela kesal.

"Maaf om,om fikir aku ini apa? Om juga siapa? Datang-datang udah mau cari masalah saja"kesal Aqeela.

"Om? Apa kamu bilang?"geram si pria itu saat disebut om oleh gadis kecil didepannya ini untuk pertama kalinya.

"Ya! Kenapa?"jawab Aqeela sambil berjalan lebih dekat dengan pria itu dengan saling menatap tajam.

"Jangan panggil saya dengan sebutan itu"jawab pria itu merasa kesal.

"Rassya! Jaga sikapmu itu! Dia ini tamu kita hari ini,ini om Ricko teman papa dulu"tegas Hary.

Rassya tertegun merasa tak enak,ternyata om Ricko pria dihadapannya ini. Lalu ia berusaha tersenyum.

"Hai om,apa kabar?"sapanya sesopan mungkin. Meski dirinya dingin,tapi tatakrama kesopanan ia tak pernah lupa itu.

"Om baik,kamu apa kabar?"jawab Ricko tanya balik.

"Baik om,kalo begitu aku permisi"jawab Rassya diangguki Ricko,lalu ia langsung pergi. Tak lupa saat melewati Aqeela,ia kasih tatapan sinis pada Aqeela membuat Aqeela yang melihatnya semakin kesal.

"Maafkan sikap putraku Ricko,nak Aqeela,dia memang seperti itu"ucap Hary merasa tak enak pada tamu nya hari ini.

"Tidak apa-apa Hary,kami memakluminya"jawab Ricko. Ricko mengerti,memang Rassyael ini dari sejak kecil tak pernah berubah sikapnya.

Aqeela tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya merasa tidak enak,ternyata pria itu anak dari pemilik asrama ini.

"Maafin Aqeela juga ya om,aku kira dia cuma anak asrama"ucap Aqeela tak enak hati. Asrama disini tidak hanya untuk perempuan,laki-laki juga ada,lumayan dekat lah,tetanggaan gitu wk.

"Tidak apa-apa nak"jawab Hary sambil mengusap kepala Aqeela.

"Dia Rassyael kan? Tampan sekali"puji Ricko tiba-tiba. Karna ia sejak tadi memperhatikan ketampanan yang pria miliki.

"Ya dia putra sulungku,kau pasti ingat Rick,dia seorang guru olahraga disekolah ternama dijakarta sekarang"jawab Hary sambil melanjutkan jalannya diikuti Aqeela dan Ricko.

Aqeela mangut-mangut mengiyakan,namun dalam hatinya ia sudah banyak mengumpat pada pria bernama Rassya itu.

_"Ternyata om-om itu namanya Rassyael,guru olahraga? Ck,tidak sesuai dengan wajah arogant nya itu,dia pantasnya menjadi seorang polisi haha. Tapi dia lumayan tampan,ahk tidak-tidak,dia menyebalkan! Eh,tapi kenapa jantungku ini seperti akan copot saat didepan dia tadi. Ah Rassyael kau membuatku gila!"_ seperti itulah umpatan Aqeela.

**

Sore ini Aqeela merasa sedih karna harus berpisah dengan Daddy kesayangannya,Daddy nya akan kembali ke Tokyo meninggalkan dirinya sendiri disini.

"Dad akan selalu menghubungimu sayany,setiap bulan Dad akan kesini mengunjungimu,tidah usah risau soal biaya untukmu,dad akan selalu kirim uang untukmu"ucap Ricko pada putrinya sebelum ia pergi lagi.

"Iya dad,aku pasti akan merindukanmu,jagalah dirimu baik-baik,i love you dad"jawab Aqeela sambil memeluk Daddy nya dengan air mata mulai bertetesan.

"Iya sayang,jagalah dirimu juga disini,Dad yakin kamu bisa menjadi anak yang baik"ucap Ricko sambil mengecup kepala puncak Aqeela.

"Jangan menangis okey?" sambungnya sambil mengusap air mata Aqeela dengan lembut. Aqeela hanya mengangguk.

Ada Hary dan juga anak bungsunya menyaksikan seorang anak dan ayahnya akan berpisah.

"Rafael,om titip Aqeela ya? Jaga dia disini"ucap Ricko pada Rafael merupakan anak dari Hary. Memang anak Hary itu yang dekat hanya Rafael dengan Ricko,tidak seperti Rassyael,yang memang sejak dulu sudah pendiam dan dingin.

"Iya om"jawab Rafael meyakinkan Ricko.

Rafael ini memang beda sekali dengan kakak sulungnya Rassyael,Rassyael banyak diam,tidak seperti dirinya yang bar-bar dan asik pada semua orang,bahkan ia cowo populer disekolahnya karna ketampanannya tak kalah jauh dengan kakaknya.

"Bye Dad..."Aqeela melambaikan tangannya saat Daddy nya pergi naik mobil,sampai mobil itu menghilang dari gerbang rumah pemilik asrama.

"Hai,kamu Aqeela kan?"tebak Rafael tiba-tiba sambil menepuk bahu Aqeela,sampai gadis itu terkejut sambil mengusap air matanya.

"Ah iya,aku Aqeela,kau Rafael kan? Anak bungsu om Hary?"sahut Aqeela berusaha tersenyum. Rafael tersenyum.

"Jangan menangis,jelek tau,kamu kan cantik"canda Rafael sambil tersenyum lebar.

Aqeela tersenyum tersipu malu lalu ia memukul lengan Rafael karna geram.

"Besok berangkat sama aku aja ke sekolah,kamu mau daftar sekolah kan?"ucap Rafael menawarkan.

"Memangnya kamu kelas berapa sekarang? Apa sama denganku,kelas sebelas?"tanya Aqeela.

"Ya betul,aku kelas sebelas mipa 1 sekarang"jawab Rafael.

"Kita akan satu sekolah dong?"ucap Aqeela lagi. Rafael mengangguk. Aqeela merasa lega,karna dirinya sekarang punya teman.

"Kau beda sekali ya dengan kakakmu"ucap Aqeela tiba-tiba merasa Rafael dengan Rassyael itu sangat beda,sangat terlihat dari sikapnya.

"Ouh,kak Rassya? Ya jelas dong,dia memang berbeda denganku,dia jelek,aku tampan! Hahaha"gurau Rafael diakhiri tawa renyahnya untuk mencairkan suasana,supaya tidak garing pikirnya.

Aqeela ikut tertawa,ternyata Rafael ini sangat asik anaknya,tidak seperti kakaknya itu yang dingin tapi tampan,pikir Aqeela. Aqeela jaditak habisnya membandingkan Rassyael dengan Rafael.

Sampai tak sadar,sedari tadi ada yang memperhatikan keduanya dari atas. Rassya?Ya pria itu Rassyael,yang memperhatikan keduanya diatas balkon kamarnya,terlihat gadis tadi yang ia lihat marah-marah,tapi sekarang tertawa ria bersama adiknya,Rafael. Entah kenapa perasaannya menjadi tak suka melihat pandangan itu,ia tak mengerti. Rassya memilih tak peduli,ia kembali ke dalam kamarnya.

*NEXT OR STOP?*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

happy readingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang