that good shit !

7.5K 623 42
                                    

He giving me that good shit,
that make me not quit, that good shit. ❞

Tubuh tegap nya menyalip apik ke dalam barisan manusia berseragam hitam putih yang tengah di beri petuah untuk berkeja dengan baik malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh tegap nya menyalip apik ke dalam barisan manusia berseragam hitam putih yang tengah di beri petuah untuk berkeja dengan baik malam ini.

Diberi andil besar, untuk ikut memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu yang sebentar lagi akan memenuhi ballroom hotel—tempat pesta pertunangan salah satu anak konglomerat terkenal yang akan di lakukan sebentar ini.

Lee Jeno—mendengus kecil, untuk sekali lagi memperbaiki seragam yang baru saja ia curi—oh bukan, tepat nya ia ambil diam-diam lalu memakai nya.

Tentu ini salah satu cara jitu, bagaimana sebentar lagi dia akan melempar tatap angkuh kepada—sang ratu pesta malam ini sebab berhasil membuktikan diri untuk bisa berada di sini walaupun dengan cara ya sedikit ilegal.

Menarik seringai, ia lalu segera menarik nampan minuman di meja, berjalan keluar untuk menawarkan beberapa kepada orang-orang berpakaian mewah di luar sana. Lee Jeno—nyata nya benar-benar senang mendalami peran nya malam ini.

Dia tersenyum tampan, membuat lengkung cantik pada kedua mata sipit nya. Berkata selembut berludru pada dua wanita muda yang berdiri di depan nya—menawarkan, sedikit merangsang percikan api buaian. Tepat sasaran, pipi yang bahkan sudah di polesi merah itu semakin bersemu padam oleh kalimat murahan nya. Oh tunggu, tapi sedikit bermain tidak apa-apa kan?

Kepala Jeno ikut tergerak mengikuti pandang orang-orang di sana, bertemu—Jeno menarik sudut miring kala iris kelam nya bertemu tatap dengan lensa coklat terang milik sang ratu pesta malam ini—Na Jaemin.

"Cantik. " gumam nya tanpa suara.

Setelah nya Jeno mendengus geli di tempat. Oh sungguh, padahal sudah jelas pemuda manis itu menggandeng tangan—sang calon tunangan di samping nya saat ini, tapi lihatlah bagaimana pipi itu bersemu oleh karena ujaran nya yang bahkan tak terdengar.

Jeno masih berada di sana, mendalami peran sebaik yang ia bisa saat pesta mulai memasuki inti acara. Dia berdiri di sorot lampu yang redup menyaksikan dua orang—yang oh saling mematut senyum dusta, bukan, sepertinya hanya si pemilik surai pink yang dipaksa menjadi anak baik malam ini, sebab sang pangeran terlihat sedikit pun tidak merasa keberatan kala jari nya di pasangi cincin oleh pria manis di depan nya.

Riuh rendah tepuk tangan juga ucapan selamat menggaung mengisi sudut ruangan mewah itu.

Lihat, bagaimana wajah manis Jaemin tersentak kecil tatkala pinggang nya di tarik tiba-tiba oleh pria yang sekarang resmi menjadi tunangan nya.

EverydayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang