Menteri bersinar dengan sangat terang dan terlihat renjun yang masih tertidur di kamarnya bersama dengan jaemin, sang suami yang terpaksa harus menikah tadi malam. Bahkan renjun saja tidak mengetahuinya dan jaemin juga tidak bisa menolak untuk hal ini. Itulah yang membuat sekarang renjun berada dikamarnya dengan pria yang tidak dia kenali dan yang parahnya berstatus sebagai suaminya saat ini.
Renjun membuka matanya dan mengerjapkan secara perlahan lalu tersadar sepenuhnya tapi ada yang aneh, dia merasa ada tangan seseorang yang melingkari nya. Apa dia sedang bermimpi? Tapi apa? Kenapa terasa sangat nyata sekali? Benar-benar aneh.
Lalu renjunpun membalikkan badannya dan diapun kaget melihat seorang pria tidur bersama dengannya. Dan dia langsung berteriak hingga jaemin bangun dari tidurnya dan menatap renjun yang ketakutan bahkan semuanya kaget dan langsung masuk kedalam kamarnya.
"Injunie tenanglah sayang." Ucap winwin langsung memeluk anaknya itu.
Yuta melihat jaemin dengan sangat penuh penyesalan karena dia harus menangani renjun yang jelas-jelas kaget dan tidak tau mengenai pernikahan malam tadi.
"Jaemin keluarlah. Biar otusan yang berbicara dengannya bersama Mama. Kalian bertiga temani jaemin dibawah." Ucap yuta melihat kearah ketiga anaknya itu.
"Baik otusan. Ayo jaemin." Ucap dejun lalu diapun membawa jaemin keluar dari kamar adiknya itu.
"Injunie tenanglah sayang Mama mohon." Ucap winwin sembari mengelus punggung sempit renjun.
"Siapa dia Mama? Kenapa bisa tidur bersama denganku? Aku tidak mengenalnya Mama, hiksss..." Ucap renjun menangis ketakutan.
"Sayang dengarkan mama. Kau ingat kemarin kita kemana?" Ucap winwin melihat anaknya dan renjun hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Kau telah menikah renjun. Tadi itu jaemin. Kau sudah bertemu dengannya, kalian berjodoh itulah kenapa pernikahannya harus malam itu juga agar kau tetap selamat dan jaemin bisa tetap hidup karena kau sumber semua kehidupannya." Ucap yuta.
"Ja...jadi aku tidak bermimpi soal itu?" Ucap renjun tidak percaya.
"Lihatlah lehermu." Ucap yuta dan renjunpun berjalan dengan secara perlahan ke depan cermin lalu melihat leher sebelah kanannya dan kaget dengan tato yang sangat cantik di lehernya itu.
"Itu tandanya sayang. Jaemin juga punya tanda yang sama di dadanya." Ucap winwin.
"Jadi, aku sudah menikah dengannya? Tapi, aku belum mengenalnya Mama, otusan. Bagaimana mungkin?" Ucap renjun.
"Kau bisa mengenalnya setelah menikah. Karena memang seperti itulah jalan seorang dhampyr sayang. Mama dan otusan juga seperti itu." Ucap winwin tersenyum dan mengelus kepala renjun.
"A...aku takut Mama." Cicit renjun menunduk.
"Sudah sekarang kau duduklah dulu. Kau masih lemas. Ayo." Ucap winwin membawa renjun duduk di tempat tidurnya kembali.
"Segeralah mandi. Mama tunggu di bawah. Mama akan menyiapkan sarapan yang banyak untuk kita." Ucap winwin tersenyum.
"Bisakah saat mama dan otusan keluar nanti memanggilnya." Ucap renjun menunduk.
"Baiklah." Ucap yuta tersenyum lalu diapun keluar bersama dengan winwin.
Sedangkan jaemin yang berada di bawah sangat cemas takutnya renjun malah tidak mau bertemu dengannya. Bagaimana nanti nasibnya jika seperti itu.
"Kau tenang saja jaemin. Dia hanya kaget. Sama seperti kami tadi malam." Ucap dejun.
"Aku hanya mohon Hyung. Jangan sampai kejadian yang kami lihat tentang 1000 tahun yang lalu itu terulang lagi. Renjun ge sangat sensitif dan sifatnya sangat lembut sekali. Tolong jangan sampai menyakitinya." Ucap shotaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampir X (jaemren)
Fanfictionmengenai Na Jaemin yang dapat mencium aroma tubuh dari seorang dhampyr langkah Nakamoto Renjun dan keluarga melakukan pernikahan mereka tanpa persetujuan keduanya, akankah jaemin mengabaikannya atau membuka hati dan menjaganya? mpreg! bxb homopobic ...