Sudah 1 Minggu sejak Kakucho bertemu dengan Name. Setelah hari itu, Name sama sekali tidak ada datang ke panti, padahal Kakucho sedikit berharap bisa dekat dengan Name.
Kini Kakucho bersahabat baik dengan Izana, mereka berdua sering sekali kemana mana berdua, layaknya sepaket yg tidak dapat dipisahkan.
Kini mereka berdua tengah membangun boneka salju. Tawa dan canda mereka terdengar jelas membuat beberapa orang dewasa yang melihat mereka berdua merasa gemas.
"Izana! Kau melanggar peraturannya!" Pekik Kakucho tidak terima dengan Izana yg menghancurkan Boneka salju buatan Kakucho
"Bodoh! Aturan itu dibuat untuk dilanggar!" Pekik Izana lalu menghujani Kakucho dengan bola salju. Begitu juga dengan Kakucho yg tidak mau kalah.
Kini mereka berdua saling melempar bola salju sambil berlari larian.
Di tengah canda gurau nya, mereka berdua mendengar suara tangisan anak kecil. Izana dan kakucho pun mengintip ke asal suara tsb.
Terlihat seorang bocah laki laki tengah menangis memandangi anak perempuan yg terbaring lemas di tumpukan salju.
"Eh? Itu name bukan?" Tanya Kakucho pada Izana
"Name? Cucu nya Bu Kazumi?"
"Iya, yg datang tempo hari"
"Sepertinya itu memang dia, ayo hampiri" ujar Izana mendahului Kakucho.
Name membuka matanya, lalu menatap samar samar Izana dan juga Kakucho yg meneriaki nama name berkali kali, sekujur tubuh Name terasa sakit. Sama sekali tidak bisa ia gerakkan.
"Hei kau, dia kenapa?" Tanya Kakucho pada anak laki laki yg masih menangis
"Ka-kakak ini tertabrak sepeda" jawab anak tsb masih dengan air mata membasahi pipinya.
"Pffttt"
"Izana! Jangan diketawain a tuh!"
"Y maap"
Izana melepas jaketnya lalu mengangkat tubuh name, sedikit sulit lalu menyenderkan tubuh Name yg lemas ke punggung Izana.
"Kakucho, pasangkan jaket ku ke Name, aku akan menggendongnya hingga ke panti"
"Baiklah"
Kakucho pun menuruti perintah Izana, lalu Izana pun berjalan dgn pelan karena tidak kuat mengangkat tubuh Name.
Name membuka matanya lalu menatap sosok pria yg menggendongnya, dengan suara seraknya nya, Name mengucapkan terimakasih pada Izana
"Thx udh speak up"
"P mksd" jawab Izana
"Kau kalau ngomong jangan hah hoh hah hoh. Betewe.. lu siapa dah"
"W pangeran tampan dari negeri antah berantah. Sebentar lagi kita akan sampai di panti, bertahanlah. Kakucho! Pasangkan lagi jaket mu pada tubuh Name, badan Name terasa lumayan dingin"
Kakucho melepas jaketnya lalu memasangkan nya pada Name, Name tersenyum pada Kakucho. Sedangkan Kakucho nya hanya salting
"Ah um, sama sama"
"Tapi aku g bilang makasih tuh.."
"..."
"...."
"..."
***
Name kini tengah tertidur sehabis meminum obat. Makino merawat Name dengan sepenuh hati, ia juga tidak pernah lupa untuk mengganti air kompres. Siapa sangka hanya karena tertabrak sepeda bisa bikin Name gegar otak. G canda, karena kelamaan berada di tumpukan salju Name mengalami demam