12. Kekesalan

429 97 31
                                    

Sesekali Jeongin melihat ke Seungmin yang duduk disebelahnya dan tersenyum. Dia tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Tak jauh berbeda, Seungmin juga tersenyum sedari tadi.

"apa yang kau lakukan sebelum pingsan waktu itu?" tanya Jeongin.

"kurasa setelah aku membuang abu Chan? Mungkin ada kaitannya dengan itu, akupun tidak paham." ucap Seungmin.

"apa kau mau langsung menemui orang tuamu?"

"tentu saja Jeong, aku sudah sangat rindu mereka."

Jeongin mengangguk, "baiklah. Gunakan waktu liburmu untuk beristirahat."

×××

"lalu? apa dia membicarakan kak Chan yang sudah punya kekasih?" Felix bertanya penasaran.

"dia tidak membahas apapun tentang kak Chan." jawab Jeongin.

"apa mereka benar-benar akan memilih jalan hidup masing-masing?" kali ini Hyunjin yang bertanya.

"ais kau ini!" Felix memukul sebal Hyunjin.

"aku hanya panasaran Lix."

"Ah aku juga harus mengabari Han dan nenek tentang ini." Ucap Jeongin.

Hyunjin langsung tertawa mendengar Jeongin, "kurasa nenek pasti sudah lebih dulu tahu, bahkan sebelum kita memberitahunya."

"Oh kau benar juga." Cicit Jeongin.

"Kalau begitu aku mengabari Changbin. Berarti kau yang mengabari kak Minho Hyun." Perintah Felix.

Hyunjin mengayunkan telunjuknya di depan wajah Felix, "no no no. Biar Han saja yang mengabari kak Minho. Apa kau tidak sadar? Sepertinya ada sesuatu antara mereka."

×××

Minho meremat rambutnya kasar. Ia masih berusaha menghubungkan benang merah dari dua kasus yang sama sekali berbeda ini.

"bukankah terlalu aneh kalau mereka menculik para perantara hanya untuk batu?" Tanya Changbin.

"aku juga bingung Bin. Tidak mungkin mereka meminta para perantara melakukan ritual agar mineral mereka memiliki kekuatan kan?" Minho berharap dugaannya ini salah.

"perusahaan ayah Sae Ri dan tuan Shim memiliki kerja sama." Lapor Chan.

"Kalungmu sudah kau lepas? Apa semuanya sudah selesai?" Changbin justru fokus mencari kalung Chan.

"sedang digunakan oleh kepolisian Gangnam." Jawab Chan.

×××

"kenapa tidak langsung tanyakan saja pada Seungmin?"

"kau gila? Dia baru saja mendapatkan kembali ingatannya, jangan tanyakan hal-hal yang berat dulu." jawab Felix pada Changbin.

Sejak mengetahui Seungmin yang sudah mendapatkan kembali ingatannya, mereka semua masih belum tahu apa keputusan yang akan diambil oleh Seungmin. Meskipun penasaran, mereka tidak bisa berbuat banyak.

"kau sedang apa?" tanya Changbin yang memerhatikan Felix yang masih saja terlihat sibuk daritadi.

"kau tidak bisa lihat aku sedang memotong buah? Lagipula ini gara-gara kau, kenapa kau datang ke rumahku malam-malam begini?" protes Felix.

"aku hanya mengunjungi temanku, apa tidak boleh?"

Felix menarik nafasnya panjang, "kau suka padaku, kan?"

[SEKUEL] Amulet Trap?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang