20. Batasan

406 81 15
                                    

Chapter ini sedikit rated (kissing), yang minor tolong bijak ya sayang.

***

"perempuan itu benar-benar gila kak."

"Bisa-bisanya kau berpacaran dengan dia?" Celoteh Changbin setelah selesai interogasi.

"Hei hei hei, aku hanya berpura-pura." Jawab Chan.

"Mana ada berpura-pura sampai hampir melakukan hubungan badan seperti itu." Sindir Minho.

Chan membelalakkan matanya, bisa-bisanya kedua adiknya ini menyindir dirinya saat semua yang ia lakukan adalah demi misi?

"jangan pernah bicarakan itu didepan Seungmin." Pinta Chan.

Minho dan Changbin tidak dapat menahan tawanya, mereka bisa membayangkan bagaimana seramnya Seungmin jika tahu hal ini.

"interogasi besok kau yang lakukan ya?" Ucap Chan pada Changbin.

Orang tua Sae Ri juga ditangkap tak lama setelah Sae Ri. Setelah ini mereka akan terus melakukan penyelidikan hingga para tersangka lainnya dapat ditangkap.

"kita harus mendapat bukti lain dari rumah mereka. Jika hanya dengan rekaman suara sudah pasti mereka akan bebas karena itu ilegal." ucap Chan.

"wooh, Jaksa Bang sudah benar-benar kembali ternyata." goda Changbin.

"apa kau tidak bisa kembali menjadi Jaksa kak?" tanya Minho.

Chan menggeleng, "aku sudah tidak bisa, lagipula menjadi Jaksa tidak semudah itu."

Dirinya memang sudah tidak memiliki keinginan menjadi Jaksa kembali. Menurutnya pasti ada alasan mengapa ia bereinkarnasi sebagai seorang petugas polisi, tidak seperti Seungmin yang tetap menjadi penyanyi.

×××

Chan tersenyum lembut melihat lelaki dihadapannya yang sedang memasang wajah serius.

"sudah." ucap Seungmin begitu selesai memasangkan  kalung amulet pada Chan.

Mereka berdua sepakat untuk kembali memakai kalung amulet mereka dulu. Tidak ada alasan khusus, mereka hanya ingin. Bagaimanapun ada banyak hal untuk diingat dengan kalung ini.

"apa kau benar-benar akan pergi besok?" tanya Seungmin.

Chan mengangguk, "aku hanya dua hari di sana."

Seungmin menghela nafasnya, Chan akan pulang ke Australia besok untuk bertemu dengan orang tuanya. Tentu saja ia sedikit tidak rela karena rasanya baru saja kemarin ia bisa bersama dengan Chan lagi.

Chan merentangkan tangannya begitu melihat Seungmin murung. Tentu dengan senang hati Seungmin menerima pelukan Chan. Sejak pulang liburan kemarin, ini adalah pertama kalinya mereka kembali bertemu.

Entah kenapa meski sudah diberi kesempatan hidup kedua kalinya, nasib mereka dalam pekerjaan masih saja sama; selalu sibuk. Chan mendesakkan wajahnya sendiri keceruk tulang selangka milik Seungmin.

Seungmin otomatis memejamkan mata begitu merasakan bibir dan sapuan nafas Chan dilehernya. Ia sangat merindukan afeksi dari Chan apapun bentuknya. Dirinya sedikit meringis menahan geli saat Chan menggigit kecil lehernya.

Ia tidak peduli jika besok Jeongin mengamuk karena ada bekas dilehernya. Hanya seperti ini saja rasanya kesadaran Seungmin dapat hilang dibuat Chan. Ia menekan kepala Chan pelan, tanda dirinya ingin Chan tetap melakukan hal tadi—atau bahkan lebih.

Dirinya terkejut begitu Chan tiba-tiba menjauhkan kepalanya.

"no, Seungmin. Tidak sekarang." ucap Chan tiba-tiba.

[SEKUEL] Amulet Trap?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang