part 23

7K 609 203
                                    

Hai, saya kembali dengan cerita enggak jelas ini :p

***
   Keduanya sudah berdiri didepan tamu undangan. Jisung dengan tampilan jas hitam nya membuat para tamu terpukau terpesona karena ketampanannya. Disebelahnya ada Lami, berdiri anggun dan terlihat sangat cantik.

   Jeno berdiri seorang diri tanpa Jaemin disamping Jisung.

   Mark, Haechan, dan juga Chenle dengan tatapan sendu nya masih berada di tempat tersebut. Chenle memang mencintai Jisung, bagaimanapun kondisinya saat ini ia memang harus merelakan Jisung.

   Cincin tunangan diberikan oleh Hyunjin, masing-masing akan saling memasangkan.

   Yang pertama, Lami. Rela tak rela, Jisung menyerahkan tangan kanannya. Dengan rasa bahagia, Lami memasangkan cincinnya.

    Sekarang giliran Jisung. Cukup lama Jisung mencermati semuanya. Pandangan pertama yang ia lihat setelah sedari tadi menunduk yaitu, Chenle. Cinta pertamanya.

   Dilihatnya Chenle yang kini sedang mengalihkan tatapannya. Disebelahnya ada Mark yang kini sedang menatapnya dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Haechan hanya tersenyum kecil.

   "Jisung? ayo, tamu-tamu udah pada nunggu." tegur Jeongin, karena sedari tadi tak merasakan pergerakan Jisung.

   Jisung mengambil tangan Lami dengan perlahan, baru saja ingin menyematkan, cincin jatuh menggelinding tak tahu kemana.

   Hadirin tamu terkejut, bibir Jisung bergetar. Matanya tak kuasa menatap sang ayah.

   "Maaf, ayah. Abang gak bisa nerusin pertunangan ini."

   "Abang gak cinta sama Lami. Abang cinta orang lain." Ucap Jisung dengan tegas.

   "Jisung.."Lami menatap Jisung dengan tatapan tak percaya. Begitupun yang lainnya. Terutama Hyunjin, baginya hal ini sama saja dengan menjatuhkan harga dirinya.

    "Maksud kamu apa Jisung?" Hyunjin maju merengsek karena tak terima mendengar perkataan Jisung.

   Semua orang berusaha mencegah Hyunjin, terutama Lami. Ia sudah mencintai Jisung, dirinya tak rela jika Jisung disakiti terutama oleh ayahnya sendiri.

      "Ayah udah, Lami mohon." pinta Lami dengan bibir bergetar. Memandang ayahnya dengan tatapan berkaca-kaca.

       Hyunjin tak kuasa. Ia melepas cengkraman di kerah jas Jisung. "Lanjutin acara ini." ucap Hyunjin tegas.

    Jisung menggeleng, "Maaf om, saya gak bisa. Saya sud-"

   bugh

  "JISUNG!''

  "OH MY JESUS!"

  Tubuh Jisung terpental karena bogeman Jeno. Semua  tamu hadirin terkejut. Begitupun, Hyunjin. Menatap Jeno dengan tatapan tak percaya.

   "Berhenti malu-maluin orangtua, Jisung Lee."

   "JENO UDAH!"Jaemin tak ada disini, terpaksa Haechan dan Renjun yang maju. Jika tidak dihentikan, Jeno akan semakin kelewatan.

   Renjun menarik Jeno, serta Haechan membantu Jisung berdiri. Membawa pergi jauh dari Jeno.

   "Lo udah kelewatan Jeno" Renjun menatap sahabatnya dengan tatapan tak percaya nya.

   "Lo gak tau apa-apa njun, jangan ikut campur."

   "Gue emang gak tau apa-apa tentang rencana gak jelas lo ini, tapi gue berhak nyegah lo kalo udah kelewatan kayak tadi"balas Renjun tak terima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mh family (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang