Mata Susan tak henti-hentinya melihat sekeliling, taganya yang gemetaran sibuk menyinari sesuatu di dalam kamar. Sebuah batu nisan dan tanah merah kuburan. Dan sesuatu tampak sudah keluar hinga membuat lubang besar di tengah-tengah makam dukun santet itu.
-----
Lima keluarga itu pindah ke sebuah rumah sederhana di dekat kebun terong. Lasmini adalah wanita paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani di kebun terong seluas 3 mil itu, upahnya terbilang kecil tapi lumayan menbeli makanan sehari-hari, tapi tidak cukup untuk membeli perabotan bagus. Lasimi sendiri sekarang sudah berstatus janda dan beranak empat.
Anak pertama sekaligus yang sudah bersekolah SMP adalah Ayu, yang kedua masih Sd bernama Susan dan kedua adik kembarnya Ali dan hamid masih sangat kecil.
Sehari-hari Ayu membantu ibunya itu bekerjasama di ladang terong kadang meghasu adiknya di rumah, kadang juga berjualan dengan modal seadanya. Keadaan ekonomi tersebut yang harus memaksa mereka untuk bertahan hidup dengan upah kecil dengan resiko besar, karena apabila ada yang kurang beres, siap-siap mereka harus di marahi oleh Pak Sugeng juragan kaya pemilik ladang tersebut, harta dan tanah berlimpah ruah. Tapi anehnya upah yang dikasih sangatlah kecil, pelit sudah pasti alasan Pak Sugeng meghasi Buru dengan gaji kecil.
Dan Lasmini juga harus waspada selalu degan Pak Sugeng. Laki-laki itu terbilang genit dan bejat! Walau sudah mempunyai istri sekalipun ia masih megodai wanita salah satunya Lasmini, meskipun sudah tua tapi aura kecantikan tak luput hilang dari wajah Lasmini, bakan kalau orang tak mengenalnya ia pasti sudah disankah kembang desa, bisa dibilang Lasmini janda tercantik di desa itu. Wajar banyak yg suka padanya. Wanita-wanita di desa bakan sempat mengosipinya memakai susuk harimau yang bisa tahan selama 100 tahun, orang yang memakai nya akan cantik selalu dan tampak awet mudah.
Tapi Lasmini adalah wanita yg sabar, ia tau hidupnya serta tak berkecukupan. Jadi ia menolak untuk membuat masalah dengan orang lain. Yang saat ini ia pikirkan adalah bagaimana menyekolahkan keempat anaknya sedangkan ia sendiri tak memiliki uang banyak.
Hutang nya sendiri bertumpuk-tumpuk dengan Pak sugeng tak munkin ia meminjam lagi denganya, sedangkan ia sendiri tak memiliki apa-apa untuk membayar hutang piutang
Lalu Pak sugeng menawarkan sebuah perjanjian aneh! Hutang akan lunas dan ia boleh berhutang sebanyak apapun asal Lamsini mau tinggal di sebuah rumah tak jauh dari kebun terong. Rumah sederhana dengan batu bata itu begitu anker dan tampak tak terawat. Lasmini pun sebelumnya tidak tau akan keberadaan rumah itu. Ia sama sekali tak curiga dan berpikir tuhan memberikan rezeki kepadanya dengan diberikan rumah sederhana.
Sesuai janji. Lasmini tinggal disana. Kepindahan mereka di sana sangat disambut hangat dengan anak-anaknya. Mereka akhirnya mempunyai rumah batu. Apalagi posisinya di dekat ladang terong sangat cantik jika dilihat saat pagi dan petang. Mereka memikirkan kebahagiaan sampai tak sadar jika niat seseorang bukan ke arah yang baik?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuburan dalam Rumah ( Masih berlanjut)
HorrorSetiap Malam, Susan harus waspada akan sosok di dalam kamar kosong itu. ia muncul di kegelapan!