Di malam yg dingin turun hujan pukul 2 dini hari. Tanah basah dan angin juga kencang, petir-petir kian memancarkan cahaya kilatnya.
Di saat itu Susan terbangun. Ia melihat sekeliling saat dilihatnya lampu dalam keadaan mati.
Ia juga kebelet pipis. Lalu Susan turun dari ranjang. Susan sebenarnya adalah anak berani ia tidak membangunkan Ayu dan Lasmini untuk menemaninya tapi ia sendiri yg akan pergi ke kamar mandi sendiri ditemani boneka tua pemberian ayahnya yg satu matanya sudah hilang.
Susan melankah di lorong yg gelap. Cahaya kilat yg menembus genteng bocor yg memenami susan tak jarang juga rambutnya basah akibat air hujan yg masuk, kondisi rumah ini benar-benar parah tapi tak separah rumah yg lama.
Di saat kegelapan ini, telinganya malah menangkap suara yg tak seharusnya anak kecil seusianya dengar.
"Ahhhhhh huhuhuhuh hihihi hahahahhah hihihi.." lankah Susan terhenti saat suara tangis tawa dan rintihan terdengar dari dalam rumah. Ia memeluk bonekanya erat. suara itu begitu terdengar jelas megaung di dalam koridor gelap itu.
Lalu Susan bersiap mundur perlahan saat cahaya kilat muncul dan menerangi di depannya. Sesosok memakai baju putih kusam layaknya orang mati.
Mata susan melebar lalu ia berjalan mundur tapi sialnya kakinya malah tersandung dan ia terjatuh.
"Hahahhahhah. Argggggg... HIHIHIHIHIHIHI, HAHAHHAHAHHAH. ARGGGHHHH AHHHHGG..." SUARA tawa mahkluk itu makin membesar dan menakutkan, cahaya kilat muncul beberapa kali menampilkan sosok mahkluk putih yg di sebut hantu sugus berkain kafan orang mati itu meloncat menghampirinya. Susan segera bankit dan berlari, cahaya yg gelap membuat ia kebingungan arah kamar di mana?
Hinga susan masuk ke dalam ruagan pintu yg terbuka. Tapi kaki langsung terjatuh kembali saat tersandung benda keras, tapi Susan tidak perduli ia langsung bersembunyi di kolong kasur yg gelap, Susan benar-benar ketakutan sambil memeluk bonekanya erat.
Suara nafasnya yg ngos-ngosan bakan tak bisa ia tahan. Saat nafas susan kembali normal, cahaya kilat muncul di koridor memperlihatkan bayagan yg sedang meloncat deegan kuncir di atasnya.
Susan memeluk bonekanya erat. Detak jantungnya berdetak tak karuan degan seringnya sosok itu makin dekat. Susan menutup mata saat sosok itu sudah sangat dekat. Makin dekat, makin dekat.
Susan membuka matanya kembali, bayagan itu sudah hilang saat cahaya kilat kembali muncul.
"Sudah pegi." Susan kembali menoleh sekelilingnya. Lalu saat ia mau keluar, sesuatu tampak keluar dari dalam tanah diiringi degan cahaya kilat dan suara petir yg besar. Susan kembali masuk ke dalam, matanya melebar melihat sesuatu tampak mau keluar dari sebuah makan kuburan, ya kuburan dalam rumah. Dimulai dari tagan degan kuku panjangnya, lalu disusul tagan lainya yg begitu banyak seakan mau keluar dari dalam sana.
Susan benar-benar ketakutan. Ia tidak tau lagi bagaimana bisa menahan suaranya agar tidak keluar tapi ia benar-benar ingin berteriak dan menangis kencang.
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes!
Sebuah cairan jatuh di dahi Susan. Susan menoleh ke atas. Cahaya kilat muncul menampilkan gigi runcing bewarna merah darah yg mengeluarkan belatung serta darah.
"Ahhhhhhhh...." Susan beteriak ia berusaha keluar dari dalam kasur tapi kakinya langsung di tarik masuk kembali oleh sesuatu hinga susan kembali masuk ke dalam kolong.
"Ahhhhhhhhhhhh...."
************
Bayanginya aja ngeri y apalagi emang terjadi sama anak kecil
![](https://img.wattpad.com/cover/286278406-288-k535330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuburan dalam Rumah ( Masih berlanjut)
TerrorSetiap Malam, Susan harus waspada akan sosok di dalam kamar kosong itu. ia muncul di kegelapan!