Miki melihat sapu tua di pojok ruangan. Menggunakan kekuatan yang baru di perolehnya, ia mengucapkan mantra, “sim sa la bim, sapu hiduplah.”
Sapu itu pun tiba-tiba hidup. Miki memerintahkannya mengangkat dua buah ember dan mengikutinya ke mata air di halaman. Sapu itu mengisi ember dengan air dan berjalan kembali ke tempat tong, Miki memerintahkannya mengambil air lagi.
Dengan perasaan puas, Miki duduk di kursi empuk dan tertidur. Tak lama kemudian ia mulai bermimpi. Di puncak menara, di kelilingi lautan, Miki mengangkat kedua lengannya untuk mengendalikan kekuatan alam: api, air, angin dan tanah. Meteor mengitari kepalanya.
Ombak pasang naik semakin tinggi sampai berdebur di kakinya.Ia nyaris bisa merasakan riak air laut menggelitik jari kakinya.
Miki tiba-tiba terjaga. Ia sedang duduk di tengah air setinggi pinggang. Selama ia tidur, sapu ajaib terus mengambil air dan mengisi tong, dan sekarang ruangan itu kebanjiran.