"Ais! Ada paket."
Aisyah mengerutkan dahi sambil menutup buku catatannya. seingat gadis berambut hitam sebahu itu, ia tidak sedang membeli barang online. Namun, karena kakaknya berteriak dari bawah, Aisyah keluar kamar untuk memastikan paket itu.
Sesampai di ujung anak tangga, Aisyah melihat Aris–kakaknya sedang memegang kotak berbalut plastik hitam. Kotaknya berukuran sedang, dari kejauhan terlihat kalau isinya tidak terlalu besar.
"Aku nggak belanja online, Bang. Mungkin punya Papa."
"Tapi, namanya Aisyah Renjana Heera," sahut Aris.
Aisyah memutar kotak yang diberikan Aris. Ia mencari label alamat yang dituju. Benar, alamat yang dituju adalah alamat rumahnya. Aisyah mengingat sekali lagi, namun pikirannya tetap bahwa saat ini ia tidak sedang memesan barang online.
Tiba-tiba, mata Aisyah memicing sepersekian detik saat melihat kolom nomer telepon. Bibirnya langsung tersenyum saat melihat nomer telepon yang tertera di label tersebut.
"Ini bukan belanjaan Ais, tapi buat Ais," kata gadis itu sambil memeluk paket misterius. Aisyah pun langsung berlari ke kamarnya.
Sesampai di kamarnya, Aisyah langsung membuka paket misterius itu. Setelah plastik hitamnya terbuka sempurna, terlihat kotak berwarna coklat. Aisyah masih menebak-nebak isi dari kotak itu. Rasa penasarannya semakin memuncak, Aisyah langsung membuka kotak coklat tersebut.
Secepat kilat mata Aisyah berbinar melihat isi kotaknya. Bibir Aisyah tersenyum sampai memperlihatkan gigi rapinya. Aisyah tertawa kecil kegirangan. Ia tidak pernah menyangka bahwa isi kotak tersebut adalah sepatu berwarna putih.
Aisyah langsung menyambar ponsel merah miliknya. Ia membuka aplikasi ber-icon hijau untuk mengirim pesan pada seseorang.
Kalau mau kirim paket
misterius, jangan lupa
ganti nomer telponnya12.38
Muat?
12.38Belum gue coba
12.38
Coba dulu
12.39Okey, wait
12.39Aisyah langsung menyambar sepatu putih itu, ia menjajalnya. Kaki kecilnya menjadi sangat amat keren. Aisyah berdiri di depan standing mirror, ia menggerak-gerakan kakinya.
"Muat," gumam Aisyah. "Keren juga seleranya."
Aisyah menyambar lagi ponselnya. Ia mengetikkan pesan pada sang pengirim paket misterius itu.
Muat
12.43Syukur kalo muat
12.43Ada apa kirimin
gue hadiah gini?
12.43Nggak ada apa-apa.
Pengin aja
12.44Gue nggak yakin sih.
But, thanks a lot
12.44Anytime
12.44Aisyah masih senyum-senyum tidak karuan. Hatinya sangat membuncah. Kupu-kupu di dalam perutnya seperti berterbangan tidak tau arah.
Ga
12.46Iya?
12.46(Unsend messenge)
12.48Kenapa?
12.54Enggak, hehe.
Makasih, ya.
12.55
🚦Gue suka banget. Sama lo.
12.48Nggak-nggak, unsend Ais!
(Unsend messenge)
12.48Semoga Ega belum liat.
🚦
[Author notes]
Hai! Balik lagi sama aku. Kali ini, aku mau ceritain kisah cintanya Ais sama Ega. Nggak tau sih ini bakal romantis, sedih, tau komedi. Tungguin aja yaa part selanjutnya. Terima Kasiiiih.
KAMU SEDANG MEMBACA
TNS [5] : Egais
القصة القصيرة"Lampu hijau! Ngebut, Ai!" "Jangan pegangan bahu gue! Emang gue ojek?" e g a i s ©Fians-Minor 2021