1 : how we meet

591 44 6
                                    

Warning , mengandung kata kasar
Happy read

"AGHHH AKU TELATTT!"

"[NAME] INI MASIH PUKUL 6 LEWAT 25 !"

"AGHHH.. HAH?!"

[Name] dengan rambut yang berantakan dan kantung mata di bawah mata nya menatap kesal pada teman sekamar nya yang bernama Choi Heja

"K-kau bilang tadi sudah pukul 9 ?!"

"Itu agar kau bangun bodoh."

"Lalu bagaimana kita sudah setengah jalan menuju sekolah.."

[Name] pun terkena mood swing karna penampilan nya yang kacau yang bisa di bilang sama kacau nya dengan hidup nya

"Nih sisir jangan badmood gitu dong."

[Name] menatap kesal heja dan pergi berjalan meninggalkan heja. Heja sendiri tidak mengejarnya karna dia sudah terbiasa dengan sikap [Name]

.
.
.

Saat di depan gerbang [Name] yang setengah mengantuk tak sengaja menabrak lelaki bersurai hitam legam dan manik Hijau

"eeh maa- EHHHHH?!"

Kaget [Name] reflek mundur beberapa langkah sambil menunjuk lelaki itu. Dengan penuh kejutan [Name] menatap lelaki itu

"Oh? Kau gadis yang Berp-"

Saat ingin berbicara tiba tiba [Name] menutup mulut nya dengan penuh tatapan panik

"Hey ! Ini tempat umum!"

Kesal  [Name] masih menutup mulut lelaki itu dengan tangan nya. Hingga heja yang melihat dari kejauhan pun mengira [Name] sedang memukuli anak orang akhirnya menghampiri [Name]

"[NAME] MASIH PAGI OI! JANGAN BIKIN RIBUT!"

"HAH"

"hah?"

Bingung lelaki itu saling menatap dengan [Name]. [Name] yang kaget akhirnya melepaskan tangan nya

"Ahahahaha m-maaf!"

[Name] tertawa dengan canggung menepuk nepuk bahu lelaki itu.
Lelaki itu sendiri cuma mengangguk heran pada [name]

"Heja! Ngapain disini?! Masuk sana kau Piket hari ini!"

"Eh? Sialan Kau selalu tahu dimana keberadaan ku."

Heja pun akhirnya di tarik pergi oleh teman sekelas nya untuk piket membersihkan kelas

[Name] menghela nafas lega dan menatap lelaki itu dengan kesal

"Hey! Jangan membongkar Identitas ku hanya karna kita pernah bertemu."

"Ah maaf aku tak tahu kalau kau merahasia kan itu."

"Memang nya kau sendiri tidak merahasia kan nya apa?!"

[Name] hanya bertepuk jidat sambil menatap malas kepada lelaki itu. Namun lelaki itu malah mengulurkan tangan nya

"Bagaimana jika kita bekerja sama saja gadis pedang?"

Choose me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang