Terbiasa sendiri tentu tidak gampang untuk memulai semuanya. Karena ingat, manusia hakikatnya makhluk sosial yang tak luput dari sosialisasi satu sama lain.
Harus berinteraksi adalah kunci dari semua untuk hidup yang damai. Kita bisa saja mengabaikan apa yang seharusnya menjadi tugas kita. Tetapi ada konsekuensi yang menunggu untuk di hadapi.
Jelas, semua butuh proses apalagi untuk orang seperti aku ini. Susah berinteraksi, di dekati orang lain kadang bikin parno sendiri.
Sungguh, rasanya ingin mengurung diri di rumah lalu kunci pintu kamar dan duduk di pojokan kasur adalah solusi dari semua bayangan yang terjadi saat di keramaian.
Siapa yang ingin menjadi seperti ? Tentu tidak ada.
Aku hanyalah anak yang tidak tahu kapan harus berhenti seperti ini.Membicarakan dengan orang tua? Sudah, tapi mereka menganggap hanya panik biasa itu karena kurangnya sosialisasi di luar.
Hanya tanggapan seperti itu tanpa bertanya lebih jauh, tanpa cemas.
Kumohon..
Seseorang, keluarkan aku dari mimpi buruk ini.
Aku lelah, jika harus terkurung dalam sangkar ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akankah Mentari Datang?
General FictionAku lelah menunggu bias terang yang konon bisa menggantikan kelamnya malam.