Assalamu'alaikumSemoga suka ya dengan cerita yang saya buat karena ini cerita pertama saya..
_________________________
"Alvina bangun nak udah sore"kata Bunda Maria yang sambil menepuk-nepuk pipi anak ny dengan lembut
" Eughh,, iya bun"lengguhnya dengan mata mata masih tertutup
"Sana mandi dulu, kalau sudah makan kebawah" Titah bunda Maria
"Iya bun" Balas alvina sambil beranjak dari tempat tidurnya
Dua puluh lima menit sudah alvina berada di kamar mandi untuk melakukan rutinitas mandi dan menganti pakaiannya.
Alvina turun kebawah untuk makan siangnya tadi yang kelewat karena tidur.
"Bundaa" Teriakan alvi yang mencari bundanya
"Iya al bunda di taman" Balaa bunda dengan teriakan yang tak mau kalah
"Ah bunda di taman, aku makan dulu aja ntar nyusul bunda di taman" Gumamnya sambil mengambil nasi dan lauknya
Tidak lama kemudian bunda aisyah ke dapur dan melihat putri kecilnya sedang makan..
"Hallo putri kecil bunda, lagi makan yak" Sapa sambil mengejek anaknya yang lagi makan itu kebiasaan bundanya
"Iya bunda,, bunda aku bukan anak kecil lagi aku udah gede udah 18 tahun masa di panggil kecil sih bun" Balas alvi sambil menekan setiap katanya
"Iya kamu emang anak kecil " Kekehnya alzam abang alvina
"Ihh abang sama bunda sama aja jahat! " Ngambek nya alvina sambil berjalan menuju kamarnya karena makannya yang sudah beres
"Ihh ibing simi bindi simi iji jahit" Menye-menyenya mulut alzam
"Ayahhhhhhhhh" Teriak alvina yang memangil ayah satria untuk menggadu
"Iyihhhhhhhhh, puas ayahnya gak ada jadi gak ada yang ngebelain bwelll" Ejek satria yang mampu membuat bunda Maria menggeleng kan kepalanya
"Udah - udah ihh malah jadi ribut " Lerai nya bunda Maria
"Maaf bunda" Gumamnya alzam
"Iya iya sana mandi kamu bentar lagi adzan magrib" Ujarnya
"Iya bun" Balas alzam sambil berjalan menuju kamarnya yang di sebelah kamar alvina
_________
Alvina yang kesel dengan sikap bunda dan abangnya itu ia memilih untuk rebahan di atas kasur sambil bermain HP
"Agrhh bosen" Gumamnya sambil memikirkan hal apa yang harus iya lakukan agar tidak bosen, alvi melirik jam dinding yang ada di kamarnya ternyata 15 menit lagi adzan maghrib . "Lahh bentar lagi adzan ya, cepet amat dahh " Gumamnya sambil menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu . Setelah wudhu alvi menyiapkan mukena dan barang lainnya seperti buku, pulpen dan Al Qur'an. Tidak lama kemudian adzan pun berkumandang.
Alvina keluar kamar dengan memakai mukena dengan rapih dah menjingjing totebag nya yang berisi Al Qur'an dan alat tulis .
"Bang ayok udah adzan" Teriak alvi yang memangil alzam
"Heh abang udah nunggu kamu dari tadi di sini , kamu malah teriak- teriak manggil abang, kamu ga liat apa!? " Balas alzam dengan nada sinis
"Hehhh sejak kapan abang di sana" Bingung nya alvina
"Sejak kmu bayi"
"Heheh maaf ya bang gak keliatan soalnya" Cengir haksnya
"Ap_" Gumam alzam yang dipotong oleh bundanya karena kalau abang adek berdebat tidak akan beres pembahasan debat yang unfaedah nya
"Cepet ke masjid malah ribut kalian" Marahnya bunda Maria
"Iya bun" Gumam keduanya sambil
menyalami__________________________________
Setelah beres sholat magrib alvina berlajar ngaji dengan bocil-bocil yang kurang akhlaknya. Bagaimana tidak kurang ahklak setiap hari bocil-bocil yang mengaji membahas tentang cowok-cowok dan lebih parahnya ada yang pacaran sama bocil cowok yang tengkilnya nauzubillah. Alvina adalah murid paling dewasa yang mengaji di masjid Al Anshor bagaimana tidak dewasa alvina belajar mengaji dengan anak kelas 3,4,5 SD.
"Kak Al " Panggil anak kecil yang bernama nizar, nizar adalah salah satu adik teman alvina yang pergi mondok
"Apa zar" Balas alvina dengan lirih
"Kak Al , ntar kalau mau pergi ke pasar minggu ikut ya"
"Iya ntar di kasih tau kalau mau pergi" Balas alvina dengan lembut
"Yeeeeeeyy bareng kak Al" Serunya
"Eh jangan teriak-teriak, ayo mulai doa sebelum ngaji nya
Seketika semuanya membaca doa sebelum ngaji dengan hikmah setelah membaca semuanya bergantian untuk mengaji iqra dan alvina yang membaca Al-Quran.
Seharusnya alvina tidak bergabung dengan anak yang masih membaca iqra karena yang dewasa cuman alvina jadi iya bergabung dengan anak iqra. Sebenarnya alvina di tawarkan untuk bergabung dengan yang sudah Al-Quran juga tapi alvina menolaknya karena iya malu karena yang ceweknya alvina seorang. Ya sebernarnya ada Gus yang iya sukai tapi tetap aja iya malu.
Setelah semuanya beres mengaji anak-anak akan di tes hafalan yang wajar saja seperti doa masuk kamar mandi dan sebagainya.
Tidak lama kemudian adzan isya dan semuanya bubar untuk ke dalam mesjid, alvina pun beranjak untuk masuk ke dalam mesjid tpi iya menunggu anak kecil yang akan masuk juga, ketika alvina berjalan di pintu masjid sebelah kiri keluar lah Gus yang iya sukai dan bahkan bukan alvina saja yang menyukai Gus tersebut anak kelas 3 pun menyukai .
"Gus Gus love you"panggil Bocil kelas 3 kepada Gus dan tanggan kanan ny membentuk love, alvina yang di belakangnya membelalakan matanya, bagaimana bisa anak kelas 3 berkata seperti orang dewasa alvina malu dengan tingkah anak kelas 3 tersebut.
" Hihihi Gus nya senyumin aku ka"kata bocil kelas 3 , ya memang Gus jalal membalasnya dengan senyum tipis , Alvina pun yang melihatnya kagum kepada gusnya tersebut.
Sholat isya pun berjalan dengan lancar dan semua yang berada di masjid bubar menuju pintu keluar, alvina pun keluar dan alvina menoleh ke sebelah kanan dan tidak menyangka bahwa Gus jalal juga ada di sana dengan bocil kelas 3 yang menanyakan soal instagram Gus jalal.
"Tuh bocil kagak malu apa gua aja malu" Gumamnya dalam hati
"Ehh ehh, kalian tadi ngapain dengan Gus " Tanya alvi penasaran
"Nanya nama instagram nyalah ka"
"Ka_kalian ga malu? " Tanyanya alvina
"Engak lah ka" Balas nya dengan semangat
"Trus apa namanya instagram? " Tanya alvina, "kan lumayan dapat instagram hihihi boleh juga ni bocil" Gumamnya di dalam hati
"Engak di kasih tau" Lirihnya
"Hahahahaahh kasian kalian" Tawa alvina sambil berjalan menjauh dari bocil tersebut dan mengejar abangnya yang pulang duluan.
Gimana ceritanya suka gak, mau lanjut gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Gus JL dan AN
Teen FictionAlvina putri aisyah yang bertemu dengan seorang gus batu datar kayak tembok di sebuah mesjid di dekat rumahnya, dan berakhir dengan perjodohan yang tidak ada dalam pemikiranya, bahwa alvina akan di jodohkan dengan gus yang cuek datar kayak tembok na...