2[Jung Family]

5K 226 4
                                    

Saat ini mereka sedang sarapan dengan tenang sampai ada seseorang yang memecahkan keheningan antara gesekan sendok dengan piring

"Mark, Jeno, kalian kapan mau punya anak? Pernikahan kalian udh hampir 1 setengah tahun" Tanya Taeyong pada kedua anaknya itu

"Uchan juga, kapan mau nikahin Taro? Jangan kasih Taro harapan palsu Chan, kalau kamu emang udah cinta, kalau kamu emang udah nyaman sama Taro, kamu harus segera halalin dia, jangan sampe Taro mikir kalo dia cuma dijadiin mainan doang ya sayang" Lanjut Taeyong pada anaknya

"Kalo anak sih kita masih pikir-pikir dulu mom" Jawab Mark pada sang ibu

"Jeno juga mom, kalo anak masih dalem tahap pembuatan" Jawab Jeno enteng pada ibunya

"Lama bener bikinya" Celetus Jaehyun pada anak keduanya

"Sabar dong" Jawab Jeno dengan menaikan sedikit nadanya

"Kalo Uchan? Kapan mau nikahin Taro?"

"Emm...secepatnya sih mom"

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Selesai sarapan Mark dan Jeno bergegas menjemput sang istri dikediaman orangtuanya, mereka menggunakan mobil mewahnya yang terparkir rapih digarasi

"Mom Markeu Jemput Echan dulu ya" Mark berpamitan pada sang ibu sebelum menjemput istrinya

"Jeno juga ya mom" Jeno juga melakukan hal yang sama, yaitu berpamitan pada ibunya untuk menjemput sang istri

"Iya hati-hati" Taeyong menunggu kedua mobil yang digunakan oleh anaknya itu keluar dari halaman rumah, setelah mobil yang ia perhatikan itu sudah tak terlihat ia masuk kedalam rumah dan langsung membereskan makanan sisa-sisa sarapan siangnya tadi

○~○~○~○

Setelah sampai dikediaman mertua, Mark langsung memarkirkan mobilnya asal di halaman rumah keluarga Seo, kemudian ia menuruni mobilnya dan berjalan kearah pintu lalu memencet bel pintu tersebut

Ting tong~

"Siapa tuh?" Tanya Johnny pada sang istri

"Ya gatau, aku bukain dulu deh" Ten bangkit dari duduknya dan berniat untuk membukakan pintu untuk tamu yang datang, namun ada tangan yang mencegatnya

"Biar Echan aja mom" Haechan bangkit dari kubur.g. Haechan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu untuk melihat dan membukakannya

"Iya siapa? Eh kak Mael" Haechan melompat kearah Mark dan langsung di tangkap oleh Mark

"Echan kangen tau kak, kita ga ketemu 3 hari gara-gara Echan nginep disini" Haechan mempoutkan bibirnya dan langsung disambar oleh Mark

"Ih kak Mael-!! Echan kaget tau" Haechan kembali mempoutkan bibirnya, ia tak berani menatap Mark dengan wajahnya yang memerah

"Ih gak kuat, gemes banget si istrinya kak Markeu~" Mark Mencubit pipi Haechan dengan satu tangan, Tangan satunya untuk menopang tubuh Haechan agar tak terjatuh saat pelukan mesra itu

"Ekhem...mau gendong-gendongan depan pintu nih?" Haechan Terkejut karna ada sang Kakak yang tiba-tiba berada dibelakang mereka sambil menyenderkan badannya di gagang pintu, ya dia Seo Hendery, anak pertama dari Seo family

"Ih dery, Echan terkamchagiya" Haechan memulai dramannya sambil memegang dadanya pertanda bahwa ia benar-benar Terkejut

"Dih lebay, Marknya diajak masuk dong" Hendery menyuruh Haechan agar mengajak Mark masuk kedalam rumahnya, walaupun Mark itu sudah menjadi menantunya Ten dan Johnny, tapi mereka tetap memperlakukan Mark layaknya anak sendiri dan diperlakukan sangat baik, begitu juga dengan Haechan, ia diperlakukan seperti putri raja di keluarga Jung

Hm...ya.. sebenarnya bukan hanya Haechan yang diperlakukan seperti putri raja, tapi menantu lainnya juga diperlakukan hal yang sama seperti Haechan, Yaitu Jaemin dan Shotaro

"Eh iya kak Mael ayo masuk" Haechan turun dari gendongan dan pelukan Mark dan bergegas masuk kedalam rumahnya

"Ga usah Chan, kak Markeu kesini cuma mau jemput tuan putri Jung (Seo) Haechan doang kok" Mark berkata demikian agar ia tak merepotkan Ten, Karna biasanya Ten akan menyuruh Mark untuk makan dan minum di sana

"Ooh gitu, yaudah Echan masuk dulu ya, mau izin sama mommy" Haechan berlari saat ingin memasuki rumahnya, Mark yang melihat Haechan berlari dengan Rambut yang ikut melompat-lompat (kalian sering bilang tuing-tuing maybe) diatas kepala Haechan, Mark hanya bisa tersenyum gemas melihat tingkah sang istri yang seperti anak kecil


Next ••••》

Don porget buat vomen yes pren, lop yu muach

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang