Severina Abigail Scarlett

35 2 0
                                    

Haloha ^o^

Vomentnya dong ya kawaaan agar ceritaku bisa lebih baik dibanding sebelumnya.. 

Mohon maaf lamaaa bngt yak updet nya ? hahah maklum mahasiswi tingkat akhir ya jadilah begini hahaha

Sedikit? gpp yah yang penting update hihi

come on vote and comment guys ^^

Hope u'll enjooy this

+++++++

Sudah berapa kali aku menguap ?

Kurenggangkan tubuhku yang sedari tadi, entah sudah berapa jam duduk di depan meja rancangan arsitekku. Ternyata butuh konsentrasi keras untuk merancang penthouse sesuai dengan keinginan klien. Biasanya aku hanya butuh waktu sedikit untuk merancang bangunan sesuai dengan keinginanku, tetapi ternyata cukup rumit bila merancang bangunan yang tidak sama dengan selera kita. Seperti saat perut kita kenyang tapi disuguhkan dengan makanan paling terlezat sedunia. Pengandaian apa ini ?

Membayangkan makanan membuatku lapar. Kulihat jam dinding kamar dan terkejut melihat waktu sekarang. Sudah tengah malam. Dan berarti aku melewatkan makan malam dengan masakan Grandma yang paling enak seserantero dunia. Oke, mungkin ini perumpamaan yang berlebihan. Tapi pada kenyataannya seperti itu. Grandma sangat pandai dalam mengolah makanan. Membuatku selalu menghabiskan apapun yang Grandma buat. Kecuali satu menu. Yang menciumnya saja membuatku mual. Ya, jujur saja aku sangat sangat sangat tidak menyukai sayuran. Hanya sayuran tertentu yang ku suka. Sisanya? Jangan harap aku untuk memakannya. Menciumnya sajapun aku sudah tidak mau.

Aku akan tahu mana makanan yang mengandung sayur atau tidak. Dengan menciumnya saja aku sudah tau. Namun terkadang, nenekku pintar sekali untuk menutup bau dari sayuran itu. Entah memakai sihir apa dia. Sihir? Seperti alahomora nya Harry Potter, haha.

Terdengar perutku yang berbunyi. Ternyata aku sangat kelaparan. Tapi aku sangat pantang makan tengah malam begini. Tapi aku lapar. Kalau aku kembali gemuk bagaimana? Hah sudahlah, sekali-kali ini saja aku makan. Lagipula mau gemuk mau kurus, siapa juga yang akan peduli? Akhirnya aku keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur. Gelap sekali. Hanya lampu ruang tamu yang dinyalakan. Koridor-koridor yang biasanya terang jadi gelap gulita.

Kubuka lemari es dan melihat banyak sekali makanan didalamnya. Ku ambil bahan-bahan makanan sedikit dan membuat pasta carbonara. Begini-begini aku jago masak. Karena sudah 2 tahun lebih aku diluar negeri sendiri, membuatku harus bisa memasak.

Hmmm baunya sangat enak ! Ku letakkan spagethi buatanku dipiring dan duduk di meja bar dapur. Mencium baunya saja sudah membuat air liurku mengalir. Ku makan dengan pelan spagethiku dengan perasaan bersyukur.

" Kau sedang makan apa itu, Eve? "

Tiba-tiba wajah Aaron muncul disampingkan. Aku tersedak. Aaron menyodorkan segelas air untuk kuminum. Kenapa dia tiba-tiba sekali munculnya?! Seperti hantu saja ! Kutatap sengit Aaron dan hanya dibalas olehnya cengiran tanpa dosa.

" Kenapa kau selalu mengagetkanku, hah?! Kau mau aku kena serangan jantung ?! "

Aaron hanya menampakkan gigi-giginya yang rapi seperti kuda itu ! Dasar kakak kurang ajar !

" Maafkan aku. Salahkan sendiri aroma masakanmu yang begitu enak membuatku tergoda ! " Kulihat Aaron mengambil piringku dan langsung memakan spageti ku.

" Hey ! yang benar saja ! Itu spagetiku. " Kerebut piring makanku kembali dan menyembunyikannya dibelakang badanku.

" Aku sedang lapar, Eve. Kenapa kau jahat sekali padaku ? " Ucap Ron dengan tatapan memelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUG THE LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang