Meeting II

60 4 0
                                    

Halo halo halo.. aku seneng walau pembacanya masih sedikit tapi aku menghargai kalian yang udah baca ^^ 

Aku harap kalian tetap mau baca terus cerita ini ya..

Di part ini, mulai bermunculan karakter-karakter yang akan terus muncul di part-part yang lain ^^

So sorry for many bad grammars in this story.. I hope you can enjoy dan jangan lupa vote dan comment  yaaa ^^ Arigatou

========

Green Royal Residence, 25 Januari 2015

            Matahari mulai menempati singgasananya. Terang benderang menerangi sebagian permukaan bumi. Seseorang tengah bergumam ditengah tidur tenangnya. Seakan-akan merasa terganggu dengan sinar matahari yang mengganggu matanya itu. Perlahan ia membuka matanya. Mengerjap-ngerjap dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan cahaya.

            “ Jam berapa sekarang ? ” Orang itu mencari-cari pengukur waktu yang bisa dilihatnya. Dan terbelalak ketika sudah menemukannya. “ Oh my godness. Aku kesiangan. ” Orang tersebut segera turun dari kasurnya, berlari menyambar handuk dan kemudian masuk ke kamar mandi. Detik berikutnya, terdengar suara kucuran air yang jatuh.

            Selesainya mandi, ia mencari baju yang pas untuk kegiatannya hari ini, berkunjung ketempat dimana ia akan berkerja, Scarlett’s. Perusahaan yang dipimpin langsung oleh kakeknya, Nolan Scarlett.

            Melihat dirinya sendiri yang terpantul dicermin. Wanita yang memakai pakaian casual. baju dengan kerah tinggi warna peach yang dipadukan dengan blazer warna merah muda. Rok rimpel diatas lutut 3 cm warna hitam dan tidak lupa sepasang Sepatu berhak 7cm yang senada dengan roknya. Rambut ikal panjangnya dibiarkan terurai. Eve tersenyum melihat pernampilannya. “ Perfect. ” Dan sekali lagi tersenyum kepada bayangannya sendiri sebelum ia berbalik dan turun kelantai bawah untuk menyapa neneknya.

======

Scarlett’s, Tottenham Road, New York, U.S

            Hamparan gedung yang menjulang tinggi menyapa Severina saat ia turun dari mobilnya.

“ Wow, Grandpa memang luar biasa. ” Ucap Eve. Tersirat nada kebanggaan yang keluar dari mulutnya. Siapa yang tidak kenal dengan Nolan Scarlet? Tangan dinginnya mampu membawa perusahaan yang ia rintis dari bawah menjadi seperti sekarang. Perusahaan terkaya no. 2 se Amerika dan eropa.

Severina masuk ke dalam gedung tersebut dan segera menuju ke resepsionis.

“ Ada yang bisa kami bantu nona? ” Tanya sang resepsionis ramah.

“ Aku ingin bertemu dengan Nolan Scarlet. Pemilik perusahaan ini.” Ucap Severina.

“ Apa anda sudah memiliki janji dengan beliau? ”

“ Hmm belum. Tapi katakan saja padanya kalau cucunya ingin bertemu dengannya. ” Eve tersenyum manis dan kemudian di balas anggukan oleh sang resepsionis tersebut.

“ Cucu dari Tuan Scarlett datang berkunjung. Ya, baik. ” Resepsionis itu pun menutup telfonnya dan menatap Eve.

“ Tuan besar sudah menunggu nona. Silahkan menuju lantai teratas gedung ini. ”

“ Baiklah. Thanks. ” Eve tersenyum sekilas lalu berjalan menuju lift.

Tepat setelah Eve menekan tombol lantai 20, seorang pria masuk bersamaan dengan menutupnya pintu lift. Pria itu terlihat terburu-buru. Nafasnya begitu tidak beraturan. Severina menoleh sekilas dan tersenyum kecil. Terlihat pria itu juga hendak menekan tombol 20 namun diurungkan karena nomor itu sudah ditekan terlebih dahulu.

HUG THE LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang