Sedihmu, Sepimu, Milikmu

8 1 0
                                    

Jalanan yang basah, udara yang lembap, langit yang hitam pekat.

Malam yang tak meriah, yang tak pernah meriah.

Pantulan cahaya pada tempias, bukan gemerlap.

Gonggongan anjing yang waspada, terhadap apa saja, siapa saja.

Di sudut rumah, aku dapati kau berlumur darah, bukan karena sayatan atau tikaman.

Di sudut rumah, jasadmu tergeletak, kehidupan masih melekat.

Beberapa menit usai tengah malam, kau hanya diam.

Menjelang pagi nanti, nikmati sedihmu sendiri.

Selamat meneguk secangkir sepi yang kau seduh dengan lukamu sendiri.

PERNAH JADI PACARMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang