malam guys!
Terlihat Natya memakai kaos merah dengan celana putihnya menuruni tangga dengan malas sambil mengucek matanya."Nat, Bunda mau bicara sebentar sini duduk!"ujar Bunda.
"Apa sih Bun,Natya baru bangun tidur tahu" Ia berjalan dengan menghentakkan kaki.
"Kamu sudah lulus sma, bagaimana kalau kamu bunda jodohkan dengan seseorang?"Bunda menatap Natya dengan serius.
"Hah,Baru aja tahun ini Natya lulus sekolah kenapa secepat itu
lagian Bunda mau jodohin sama siapa?"dengan menundukkan muka."Dia teman Bunda,Bunda tahu mungkin ini terlalu cepat tapi ini semua demi kebaikanmu !".
Bunda memegang tangan Natya dengan penuh keyakinan.
"Dia bernama Ibra,kamu jangan khawatir dia baik, dewasa,dan dia akan mencukupi semua kebutuhanmu!".
"Bunda engga mungkin memilih laki yang tidak baik buat anak semata wayang Bunda,Bunda yakin Ibra bisa membuat kamu bahagia"sambil menitikkan air mata.
"kalau begitu baik Bun Natya akan menerima perjodohan ini walaupun Natya engga mencintai
dia"jarinya mengusap ujung kelompok mata
Bunda."Ini semua yang terbaik buat kamu"menghambur kepelukan Natya.
Terdapat sepasang mata yang mengamati kedua orang tersebut dari halaman dengan rasa haru.
Ayah menghampiri Bunda dan Natya dengan wajah bahagianya,"Ayah bahagia Natya bisa menerima perjodohan ini".
"Natya sayang Ayah dan Bunda"memeluk kedua orang yang disayanginya dengan erat.
"Oiya Bunda sudah memperlihatkan wajah kamu kepada Ibra dia juga menyetujui perjodohan ini, pernikahan akan dilaksanakan seminggu lagi"!
"Iya Bun,Natya takut kalau dia udah tua Bun kata Bunda di sudah dewasa".
"Dia memang sudah dewasa usianya 28 tahun namun dia tidak terlihat tua sayang".
Natya menganggukkan kepalanya.
"Bun,tapi Natya ingin melanjutkan kuliah kalau dia engga ngebolehin Natya kuliah bagaimana?".
"Jangan khawatir bila kamu mau melanjutkan kuliah kamu ngomong baik-baik minta izin sama suamimu dulu,Nat".
"Sekarang kamu makan dulu sayang dari tadi siang belum makan kan".
" Iya Natya laper banget Bun"memegangi perut ratanya".
"kamu sih tidur mulu,udah Bunda panggil engga nyaut-nyaut"mengambil satu piring dan juga sendok untuk Natya.
Suapan makan yang kelima Natya masih memikirkan Bagaimana seorang Ibra dia takut Ibra sudah tua bahkan Natya berpikir Ibra seorang pedofil karena mau saja menerima perjodohan dengannya yang masih berumur 18 tahun umur yang masih belia seperti ini.
Aku memang menerima perjodohan ini tapi aku akan membuat dia tidak betah denganku dan akhirnya menceraikanku dengan senyum smirknya'batin Natya.
"Nat sana keatas udah malem tidur dulu".
"Iya Bun Natya udah ngantuk berat"berdiri melenggang pergi menaiki tangga.
****Sesampainya di kamar dia belum juga tidur perjodohan yang diberitahu oleh Bundanya membuat ia sedih.
"Aku rasa semua ini terasa begitu cepat, aku masih ingin menikmati masa muda dengan teman-teman"air mata perlahan keluar dari kelopak matanya.
Ting
muncul notif dari Amel sahabat kecil Natya.
Amel kampret:"Oii Nat"
Amel kampret:"Tumben kaga on biasanya lu setiap detik on, sibuk lu?"Dih ni orang kangen kali yaa sama gua".
Natya membalas pesan Amel ia menceritakan perjodohannya dengan Ibra seseorang yang umurnya cukup terpaut jauh dengannya.Ia menanyakan bagaimana tanggapan Amel.
Ting
Amel Kampret:" gua setuju terlalu cepet lu udah mau nikah aja padahal lu baru aja lulus, tapi balik lagi kalau emang takdir lu nikah muda lu tetep akan nikah muda mungkin ini udah ditakdirkan sama yang diatas".
Amel Kampret:"Coba lu pikir-pikir dulu gua yakin itu cowo baik-baik gamungkin bokap nyokap lo jodohin sama orang yang gabener,gua sebagai sahabat lu mendukung lu nikah mungkin untuk saat ini lu belum mencintai itu orang tapi sejalannya waktu cinta itu akan tumbuh sendirinya,lagian kalau lu nolak secara tidak langsung lu engga sayang sama nyokap bokap lu."
Amel Kampret:"Itu orang belum tua-tua banget kali.""Bener juga yaa apa gua emang harus mencoba menerima perjodohan ini?"tanyanya pada diri sendiri.
"Dah lah mending gua menerima aja,gua kaga mau jadi anak durhaka."
Natya mulai menutup matanya dan menarik selimut sampai perut.
ckrik
lampu tidur hidup.cklek
suara pintu kamar Natya terbukaBunda membuka kamar Natya,ia melihat anaknya sudah tidur dan sepertinya tidurnya tidak nyaman karena perjodohan yang dibicarakan tadi.
"Maaf Nat Bunda engga mau kamu berjalan di jalan yang salah,semoga Ibra bisa menuntunmu dan membimbingmu ke jalan yang baik sayang."mengusap kening dan menciumnya sekilas setelahnya menutup kembali pintu kamar Natya.
Tbc.
Next? jangan lupa vote dan komen.