Prolog

10 1 0
                                    

Matahari mulai tenggelam, terlihat seorang anak tengah duduk terdiam di meja makan, menikmati makanan yang disediakan.

“Mama sama Papa belum pulang Bi?” tanya anak itu, kepada seorang asisten rumah tangga.

“Belum Non” jawabnya.

Mendengar jawaban itu, sang anak pergi menuju kamarnya. Iya begitulah kehidupan seorang anak yang menjalani hidup dengan orang tua yang selalu sibuk bekerja. Tak ada waktu untuk sekedar berbincang, jika pun ada biasanya di gunakan untuk istirahat karena pekerjaan mereka begitu berat.

.....

Tiya, seorang anak yang selalu menghabiskan waktu dengan belajar, les dan merenung. Ya merenungkan kenapa ia terlahir dengan orang tua yang selalu sibuk bekerja. Tapi terkadang ia juga merenungkan betapa beruntungnya ia karena terlahir dengan keluarga yang cukup berada, dengan semua hal yang bisa ia dapatkan dengan mudah.

Tiya berbaring di kamarnya, ia mulai merenungkan kembali kehidupannya. Tak terasa ia mulai memejamkan mata.

‘ssreeekkk ssreekk' terdengar sebuah cakaran di kamar Tiya. Mendengar itu Tiya terbangun, karena suara-suara itu terus mengganggunya. Tiya melihat sekeliling mencoba mencari sumber suara-suara itu, namun nihil suara itu menghilang. Tiya kembali membaringkan badannya.

‘ssrreeeekkkkk sssreeeeekkkkkkk sreeeeekkkkk', suara itu kembali muncul kali ini dengan suara yang lebih keras. Tiya kembali terbangun dan lagi-lagi suara itu menghilang, Tiya berpikir mungkin dia berhalusinasi. Dan ia kembali berbaring.

‘sssreeeeeekkkkkk sreeeeekkkk sssreeeekkkkk ssssssrreeeeekkkkkkk', suara kembali muncul dengan suara lebih keras dan dekat. Tiya terbangun ia yakin ia tak berhalusinasi, tapi suara itu kembali menghilang.

Merasa di permainkan ia bangkit dari kasurnya dan memaki orang yang membuat suara itu.

“Siapa sih iseng banget, berisik tahu gak ini udah malem!” teriak Tiya.

Tanpa diduga suara itu kembali muncul, karena kesal Tiya berdiri dan mencari asal suara. Setelah berkeliling, Tiya menyadari suara itu berasal dari balik lemari. Namun setelah diperiksa ia tak menemukan apa pun, tetapi saat membalikkan badan berdiri sesosok wanita tua dengan badan bungkuk sedang memainkan rambutnya  dengan kuku-kukunya yang panjang, dan perempuan itu mengeluarkan suara ‘sssrreeeeekkkkkk ssssrreeeeeekkkkk sssreeeeekkkk’.

MOR EXPEDITIONWhere stories live. Discover now