Reawaken Love [HIATUS]

Prolog

   Suara detak jantung seseorang menggema dan terlihat di mesin yang berada di sebelah ranjang nya.

Sang ibu yang melihat anak nya terbaring lemas juga ikut lemas, ikatan batin seorang ibu kuat.

Pintu di buka menampilkan seorang pria dengan keperawakan tinggi, putih, and ganteng. pria itu mendekati ibunya

"Bun, jangan nangis terus" ujarnya,
wanita yg di panggil bunda itu menatap anak nya yang terbaring itu

"Gimana bunda ga nangis gibran, adik kamu keadaan nya gini" ujarnya parau, suara itu membuat gibran sakit.

"Iya bun gibran paham, tapi bunda jangan gini terus nanti nana ga suka liatnya. " ujar gibran menenangkan.

'Gibran Anthala Benzly.' seorang kakak yang selalu menjaga bunda dan adiknya, pria yg berusia beda 5 tahun yang kini menjalani dunia perkuliahan semester akhir.

"Assalammualaikum" suara itu mengalihkan pandangan gibran dan bunda nya, gibran tersenyum.

"Papa" ujar nya
"Gimana? ada perubahan dari nana? " tanya Gio, pria yang di sebut sebagai papa.

"Belum pa" ujar gibran dengan raut sedihnya.
"Gapapa, jangan sedih yakin aja sebentar lagi nana pasti akan siuman. " ujar gio menenangkan

"Bun, ayo pulang. " ujar gio
"Ngga mau" balas zura, bunda dari gibran dan nana itu.
"Bunda pulang aja biar gibran yang jagain nana, bunda pasti cape kan seharian jagain nana." ujar gibran

  Zura hanya menghela nafas pelan lalu berdiri,
"Ya sudah bunda pulang dulu, besok bunda kesini lagi. kamu mau jagain nana sendirian? " tanya zura pada akhirnya

"Nanti gibran telfon dia bun" jawab gibran, zura mengangguk lalu pergi dari rs.

Gibran menatap nana sebentar lalu,
"Na lo cepet sembuh, kasian dia" ujar nya pelan, lalu menelfon seseorang.

♡♡♡

   "Gimana bang keadaan nya? " tanya seseorang yang duduk di sofa ke gibran.

"Belum ada perubahan" balas gibran, pria itu terdiam.

'Aku akan menunggu saat itu tiba' batin pria itu, lalu sibuk dengan ponselnya.

🌸🌸🌸