Tirai kamar itu tersibak tak tentu arah. Angin sore menembus jendela yang tidak tertutup dengan benar. Hawa dingin yang menyenangkan menyapa kamar. Terasa begitu damai sebab alunan lagu Fiersa Besari dari speaker kecil berwarna hitam yang teronggok di atas nakas. Sore ini tidak turun hujan. Tidak seperti sore-sore sebelumnya.
Sialnya pada sore yang begitu damai dan menenangkan ini, ponsel yang bersebelahan dengan speaker mini itu berdering tak tahu diri. Alunan lagu NCT terdengar begitu nyaring dan memenuhi seisi kamar. Siapa saja yang mendengarnya dijamin akan marah pada detik itu juga. Tak terkecuali pada seorang wanita yang kini membuka matanya perlahan dengan begitu terpaksa. Tangan kanannya terangkat mengusap kedua matanya. Dengan kesal dia mencari letak sumber keributan. Di tengah kesibukan mencari speaker mininya, ponselnya jadi terjatuh ke lantai. Suara yang terdengar menjadi lebih kacau. Cewek itu mendudukkan diri dengan kesal. Matanya melotot mengerikan, sementara rambutnya begitu berantakan persis seperti singa betina yang mengamuk karena kelaparan.
"Berisik banget deh." Ucapnya pelan. Tidak relate sekali dengan penampilan bangun tidurnya yang hampir mirip dengan monster. Cewek itu menghela napas pelan dan dengan sedikit kesusahan membungkuk lalu menemukan ponselnya dalam keadaan terbalik. Sialnya, antigores dari ponsel itu sudah pecah. Terlihat garis yang tidak terlalu tipis di bagian depan. Cewek itu berdecak kesal. Tangan kanannya pun terjulur dan menekan tombol off pada speaker. Keheningan segera menyelimuti kamar kecil itu. Deru angin dari luar terdengar, kembali menenangkan keadaan yang sempat begitu ricuh.
Belum sempat menilik ponselnya yang sial sekali retaknya bertambah banyak, pintu kamar terbuka begitu saja. Tidak ada ketukan atau sapaan selamat sore beserta ucapan 'permisi' karena sudah masuk ke dalam kamar seseorang. Triposa menatap kesal ke arah wanita yang berdiri dengan wajah bodoh dan menyebalkan di sana. "NGERTI SOPAN SANTUN GAK?!"
Cewek itu malah berdecak malas sembari memutar bola matanya. Kedua tangan cantiknya saling memangku dan bola matanya kembali terfokus pada Triposa. "Di depan ada tamu lo tuh. Buruan keluar terus samperin sana. Dia udah nunggu dari dua jam yang lalu." Ucapnya santai.
Mendegar itu Triposa terjengkang kaget. "APA LO BILANG?! DUA JAM YANG LALU?!" yang dia dapati hanyalah anggukan sebagai jawaban. "Sialan bener lo jadi temen, kenapa baru kasih tau setelah dua jam bego?!"
Cewek itu berdecak. "Aelah mon, gue sengaja kesini setelah dua jam karena dia tahu lo lagi tidur siang. Dari tadi juga udah gue suruh pulang, dan datang setelah lo bangun tapi dia nolak. Katanya mau nungguin sampe lo bangun aja. Yaudah gue iyain biar cepat. Gue kira dia bakal pulang setelah sejam lebih nunggu dan sialnya lo belum bangun-bangun juga. Gue jadinya gak tega makanya gue ke sini buat kasih tau ke lo."
Triposa mengerjap. Benarkah dia ditunggu sampai terbangun dari tidur siangnya yang begitu nyenyak sebab dia memimpikan Jaehyun bernyanyi seperti seorang pengamen dengan gitar di persimpangan gang menuju SDN Cikutra? Agak aneh dan tidak masuk akal sih, tapi jujur itu membuat tidurnya begitu nyenyak. Triposa mengumpulkan nyawanya menjadi satu, lalu mengangguk pelan. "Makasih kalo gitu, lo boleh keluar. Bilangin kalo gue bakal selesai dalam waktu 10 menit."
"Gaya bener bisa selesai dalam 10 menit. Paling dia harus nunggu dua jam lagi sampai lo bener-bener kelar dengan segala urusan baju, make-up, dan segala tetek-bengek keribetan lo yang bikin pusing doang."
"Bacot lo kebanyakan ya Mei, mending keluar deh. Gue mau siap-siap."
Cewek yang ternyata bernama Meisi itu hanya berdecak tak habis pikir dan memilih meninggalkan kamar kecil dan sedikit pengap itu. Meninggalkan Triposa dalam kesunyian seperti awal. Triposa menghembuskan napas kesal.
Dengan gerakan super cepat, dia bangkit berdiri. Meninggalkan tempat tidurnya dalam keadaan berantakan. Dengan begitu tergesa dia segera masuk ke dalam kamar mandi dan meribetkan diri bersama segala jenis urusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARTA [ JAEHYUN ]
FanfictionNama lengkapnya Garta Januarga. Laki-laki yang ku kenal pada bulan Agustus kemarin. Tidak banyak yang terlalu ku pahami tentang pria ini, tapi dia cukup misterius dan menyimpan banyak rahasia. Garta orang yang lembut dan penyayang -sejauh yang kuken...