ii

176 23 2
                                    

Beberapa tahun berlalu setelah dua alkimia itu mengenal satu sama lain dan bekerja bersama, dan tentu saja ada Timaeus.

Lelaki itu sudah mengamati Sucrose dan Albedo dari awal mereka bertemu sampai saat ini dan jujur saja ia lelah.

" Jujur saja, mereka berdua saling menyukai bukan? "

Ia menghela nafas dan Marjorie yang sedang menata barang dagangannya tertawa.

" Sangat terlihat bukan? Sayangnya mereka berdua sama-sama tidak familier dengan yang dinamakan "cinta" benar? "

Timaeus dengan malas mengangguk, ia merasa seperti menonton series romansa dengan slowburn yang bertahan sampai puluhan season.

" Aku lelah menjadi roda ketiga diantara mereka "

" Hahaha, tapi menarik bukan? Memperhatikan mereka maksudku "

" Kau tidak salah "

" Apa kau sudah mencoba untuk berbicara dengan mereka? " Tanya Ellin yang entah darimana.

" Pastinya "

" Dan? "

" Mereka berdua sama saja, sama-sama tidak sadar "

" Ahaha, tapi memang seperti itukan? "

" Ellin benar, biasanya orang yang sangat pintar dan berpengetahuan luas seperti mereka malah terlihat seperti orang bodoh jika menyangkut soal cinta "

Ketiganya tertawa berbicara tentang dua alkimia kebanggaan Mondstadt, sembari itu Timaeus mengingat saat ia mencoba berbicara dengan Albedo dan Sucrose

" Sucrose "

" Ada apa, Timaeus? "

" Menurutmu Albedo itu orangnya seperti apa? "

" Eh, tentu saja seorang alkimia yang he- "

" Bukan bukan, bukan itu maksudku - secara kepribadian dan fisik, diluar pekerjaannya ini Albedo itu orang yang seperti apa? "

" E- eh?? Kenapa tiba-tiba.. "

" Ingin tahu saja "

" Hmm, menurutku tuan Albedo adalah orang yang baik hati dan teliti ia juga termasuk orang yang sabar "

" Hmm, lalu? "

" Tentu saja dia baik hati, beberapa orang akan berasumsi tuan Albedo adalah orang yang sempurna tetapi.. ia juga bisa menjadi orang yang ceroboh dan lupa mengurus dirinya sendiri "

" Satu kali ia pernah begadang semalaman dan saat pagi hanya sarapan susu dan 3 sendok kopi dan memasukkan wolfhook didalamnya "

" Pfft- " Pertama kali mendengar itu tentu saja Timaeus tertawa, ternyata atasannya yang selalu terlihat seperti pangeran bisa menjadi seceroboh itu.

" Lucu bukan? Yah, secara keseluruhan kepribadian tuan Albedo sangat unik tetapi juga menyenangkan "

" Yah, kau benar - oh dan, bagaimana dengan penampilannya? "

" Pe- penampilan tuan Albedo? Uhm, ia terlihat.. tam- pan.. mungkin? "

" Ohoho? Sucrose berpikir Albedo tampan? " Goda lelaki bersuari coklat yang menyebabkan sang gadis menutup wajahnya malu.

" Ma- maksudku.. gaya rambutnya juga bagus d- dan matanya indah- b- bukan dengan cara yang aneh!! M- maksudku adalah, uhm... Tuan Albedo memang seseorang yang tampan dan menawan "

" Ohoho, jadi kau mengakuinya benar? Sucrose? "

" TIMAEUS! "

Hari itu berakhir dengan Timaeus yang dipukul dengan buku oleh Sucrose karena telah menggodanya soal Albedo, beruntung yang dibicarakan sedang berada di Dragonspine waktu itu.

Beberapa hari berlalu dan Albedo akhirnya kembali ke Mondstadt, setelah bekerja sedikit dan memberi laporan pada Acting Grandmaster Jean - ia dan Timaeus menyempatkan diri untuk mengobrol.

" Hey Albedo, bagaimana menurutmu tentang Sucrose? "

" Dia asisten yang ba- " Demi Archon dua orang ini sama saja.

" Bukan bukan, maksudku kepribadiannya terlepas dari pekerjaan "

" Ah, begitu "

" Dia gadis yang baik, agak pemalu tetapi bukan tipe yang minder untuk mengutarakan pendapatnya, ia juga akrab dengan Klee "

" Secara keseluruhan dia gadis yang manis- maksudku seseorang yang positif dan pengertian dan.. ia juga bisa melihat sesuatu dari sudut pandang lain jadi saat aku mengalami percobaan yang buntu kehadirannya sangat membantu "

" manis " hanya kata itu yang terdengar jelas di kepala Timaeus, dia tersenyun jahil dan menyenggol atasannya.

" Ohh, manis ya? "

" Sudah kubilang maksudku, orang yang positif "

" Yah, terserah bagaimana dengan penampilannya? "

" Penampilannya? " Albedo terdiam dan berpikir sejenak, pipinya merona sedikit.

" Sucrose yah.. seperti yang kau bilang dia manis, matanya juga indah terutama saat ia tersenyum dan.. telinganya unik jujur saja menarik, terkadang aku heran kenapa ia mencoba menutupinya. "

" Kau menyukainya? "

" Apa? "

" Kau dengar aku "

Albedo terdiam lagi, lalu berdeham.

" Dia hanya asistenku "

Apa kau bercanda? Apa mereka kira ini Miraculous Ladybug atau sejenisnya?, pikir Timaeus frustasi. Tetapi ia hanya tertawa dan merangkul temannya itu.

" Yah baiklah, apa katamu Albedo "

" Omong-omong, kenapa kau menanyakan hal tadi? "

" Hm? Bosan saja "

Obrolan 3 penghuni kota angin itu berhenti saat melihat Sucrose dan Albedo baru saja selesai mengumpulkan bahan untuk percobaan selanjutnya, saling menyapa dan ketiganya kembali ke ladang kerja masing-masing.

Obrolan 3 penghuni kota angin itu berhenti saat melihat Sucrose dan Albedo baru saja selesai mengumpulkan bahan untuk percobaan selanjutnya, saling menyapa dan ketiganya kembali ke ladang kerja masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ꐑ IRIDISCENT : ALBEROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang