04; Cashier

5 0 0
                                    


Jevan terdiam ketika mendengar percakapan Marko dengan seseorang di telfon.

Pasalnya ia sangat terkejut dengan apa yang tidak seharusnya ia dengar dan tahu. Tapi ia juga berhak tahu soal itu.

"Gimana bisa Marko manfaatin gua selama ini? Bahkan masa muda gua habis karena misi sialan ini." Gumam Jevan.

Huh. Tidak seharusnya ia seperti ini.

Jevan harus bertindak. Iya harus, tapi tidak untuk sekarang, ia harus merancang strategi.

"Jevan!" Panggil Marko. Jevan menoleh, keningnya mengerut, Marko tidak datang sendirian. Ia bersama seorang perempuan.

"Yuri Lee." Ucap Mark. Matanya menunjuk ke arah Yuri.

"Yuri Lee?" Ulang Jevan tak percaya. Marko mengangguk.

"Yuri perkenalkan diri mu," suruh Marko. Yuri mengangguk, kemudian mengulurkan tangannya pada Jevan. Jevan menerima tangan Yuri. Mereka berjabat tangan.

"Halo! Gue Yuri Lee, panggil aja Yuri." Ucap Yuri lalu tersenyum kecil.

Jevan beralih menatap Marko. Marko menaikkan satu alisnya sembari tersenyum.

"Kalo lo?" Tanya Yuri. Jevan beralih menatap Yuri.

"Ah iya. Gua Jevan Kallenzo, panggil aja Jevan." Jawab Jevan.

"Nice name. Salam kenal ya." Ucap Yuri yang diangguki Jevan.

"Iya, salam kenal juga."

***

"Jadi lo hanya perlu mengarahkan pistol ke arah target, jika lo rasa tepat, langsung tembak aja." Ucap Marko mengajari Yuri. Yuri mengangguk mengerti.

"Coba lo lakukan. Tembak kepala boneka itu." Suruh Marko.

Yuri mengangguk lalu mengarahkan pistolnya tepat ke kepala boneka.

Dor! Dor!

Tembakan tepat pada kepala boneka tersebut. Yuri tersenyum melihatnya.

Marko dan Jevan yang ikut menyaksikan pun terkejut. Terlebih lagi Jevan.

"Wah hebat! Sebelumnya lo pernah pakai pistol ya?" Tanya Marko. Yuri menggeleng.

"Tidak pernah sih." Jawab Yuri.

"Benarkah?" Tanya Marko tidak percaya. Yuri mengangguk.

"Coba tembak manusia." Tantang Jevan asal. Sontak Marko dan Yuri menoleh ke arahnya.

"Boleh saja. Lo mau jadi sasarannya?" Tawar Yuri.

"Manusia di samping mu bisa di jadikan sasaran, tuh." Ucap Jevan.

"Hei! Apa apaan?" Ucap Marko tak terima. Jevan tertawa kecil.

"Bercanda." Marko mendelik kesal. Yuri dibuat terkekeh oleh mereka berdua.

"Kalian sudah saling kenal lama, ya?" Tanya Yuri penasaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPECIAL KLIENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang