Kalla sedari tadi enggak bisa berhenti buat nangis, sekotak tisu udah habis ditangannya memasuki kotak kedua tindakannya langsung diberhenti-in sama Alarick.
“Ck! Udah jangan buang-buang tisu! Lebih baik di jual ulang dari pada habis dipake sama Lo!” Alarick dengan kesal melempar kotak tissue yang dipegangnya ke meja belajar Kalla.
“BALIKIN GAK! ALARICK!” teriak Kalla tak kalah kesal.
Alarick menggeleng keras.
“BIG NO! Lu kenapa sih? Kenapa nangis?” tanya Alarick menatap Kalla heran.Kalla gak jawab, cewek itu malah membenamkan wajahnya pada bantal. Enggan menjawab, hal tersebut membuat Alarick tambah kesal.
“Nangis karena apa?” Kali ini dengan nada yang sedikit lembut Alarick bertanya.
“Drakor? Cerita novel?” lanjut laki-laki itu.
Kalla menggeleng pelan dahi Alarick mengkerut.
“Tuan Sena ... udah punya pacar,” jawab Kalla pelan sebelum kembali menenggelamkan wajah pada bantal.
Helaanapas terdengar dari depan, memijit pelan pangkal hidungnya Alarick menatap Kalla tak percaya.
“Anjing. Gua kira Lo kenapa sampe nangis tersedu-sedu gitu! Ternyata cuma karena hal yang gak penting bego lu buang-buang waktu gua aja,” ucap Alarick jengkel.
“Yang ada lo yang bego! Yang buang-buang waktu lo siapa?! Orang gue gak minta Lo datang!” Amarah tak terduga dari Kalla membuat Alarick tersentak kaget.
“Kall—
“APA?!”
Alarick menatap Kalla heran.
“Chill, kok marah-marah?”“Lo yang mulai duluan babi!”
Alarick menghelanapas.
“Okey-okey maaf, gue cuma ke bawa suasana tadi,” ucapnya.Kalla menatap Alarick lelah.
“Mendingan Lo pulang aja deh,” suruh permpuan itu.“LO NGUSIR GUE?!”
“SI ANJ! Gak usah teriak-teriak juga!”
Melipat kedua tangannya di dada Alarick mengembungkan pipinya kesal.
“Marah ya marah aja gak usah pake ngusir segala,” ucap Alarick.Kalla mengangkat tinggi satu alisnya.
“Kok jadi lo yang marah?! Harusnya kan, gue?!“Biarin, sekali-kali gue yang marah masa Lo mulu,” ucap Alarick.
Kalla terpengah.
Manusia semenyebalkan Alarick kok bisa hidup?!?!?
“Gue kalo bicara sama Lo bawaannya darting terus deh, heran,” ucap Kalla mengahlikan pandangnya ke laptop yang sedari tadi menyala gak bagus natep Alarick lama-lama matanya bisa jadi burem.
“Ya, Lo nya sih pancing gue mulu untung pancing kelahi kalo pancing hal lain kan bahaya,” ucap Alarick.
“Lama-lama gue tendang Lo dari sini,” ucap Kalla, bangkit dari tempat tidurnya Kalla mulai mengacak-acak lemari baju putihnya.
“Lebih baik Lo temenin gue meriksa dah,” ucap permpuan itu tanpa menatap Alarick.
“Jadwalnya hari ini? Perasaan lusa deh,” ucap Alarick.
“Renata lusa ada acara jadi dimajuin sekarang,” jelas Kalla tanpa menatap Alarick, cewek itu masih sibuk dengan lemarinya.
Alarick hanya beroh ria.
|| Hireath ||
“Jangan sering-sering keluar malam,” pesan Renata sebelum mengakhiri sesi meriksa mereka.
Kalla tertawa ringan lalu menyenggol tangan Alarick disebelahnya.
“Tuh dengerin rick.”“Lah kok gue?”
Kalla mengangkat kedua bahunya.
“Lo kan sering ajak gue main,” ucapnya alis Alarick langsung menikung tajam kebawa.Cowok itu gak terima.
“Apaan anjir? Lo nya aja yang kaki gatel gak bisa kalo gak keluar main,” ucap Alarick yang di tanggapi cengiran khas perempuan itu.Renata tersenyum tipis melihat kelakuan dua insan di depannya.
“Kalo gitu kita pamit permisi dulu Ibu dok! Makasih ya.”“Iya, terimakasih Renata!!”
Sehabis berpamitan Kalla dan Alarick langsung ngacir keluar.
“Yah Rick, mendung mau hujan ini,” ucap Kalla begitu melihat langit yang tadinya cerah mulai menggelap di susul hembusan angin yang sedikit kencang.
Alarick mendongak, benar langit udah mulai menggelap.
“Iya Nett, tapi tenang sebelum hujan turun si jago pasti udah bawa kita sampe rumah,” ucap Alarick menepuk-nepuk si jago alias motor sport kesayangannya.
Kalla menatap jengah Alarick.
“Iyain aja deh supaya cepet.”“Ini beneran gak mau nongki dulu?”
Kalla berdecak sebal.
“Lo ngetes gue ya?! Orang baru habis dari dokter disuruh nongki,” omel perempuan itu.Alarick tertawa pelan, setelah memakaikan helm pada Kalla laki-laki itu lantas memegang kedua bahu Kalla.
“Hari ini gua nginep deh supaya lo gak kesepian,” ucap Alarick yang diangguki Kalla.
Setelah 20 menit berlalu, akhirnya Alarick dan Kalla sampai dirumah perempuan itu.
“Seperti biasa si jago selalu bisa diandelin,” ucap Alarick menepuk-nepuk body motor sportnya dengan bangga.
Kalla menggerling malas, mata perempuan kemudian menyipit begitu menyadari bulir-bulir air mulai jatuh dari langit.
“Huft ... untung gak keburu hujan,” gumam Kalla sebelum memutuskan masuk kedalam rumah—meninggalkan Alarick yang masih sibuk ngebangga-banggain motor kesayangannya.
“Heyy, gimana tadi? Lancar ‘kan?” tanya Natania begitu melihat Kalla.
Mengangguk pelan Kalla lantas mencomot cookies buatan sang ibu hal tersebut membuat Natania berkacak pinggang.
“Kalla ih! Kebiasaan banget cuci tangan dulu!” omel sang Mama.
“Hehehe ... maaf Ma, lagian tumben banget buat cookies? Ada acara?” tanya Kalla penasaran.
Sambil menata beberapa cookies di toples kecil yang baru ia beli kemarin Natania menjawab, “Mama cuma lagi coba resep baru kemarin dapet dari YouTube.”
“ANETTE! Lo kok tega banget ninggalin gue sendiri di depan?!” Rumah yang tadinya sunyi dan senyap mendadak ricuh akibat Alarick.
“HEH TITAN JANGAN TERIAK-TERIAK!”
“TAPI LO JUGA TERIAK-TERIAK!”
“YA ITU KARENA LO!”
“LOH? KOK JA—”
“INI KOK JADI TERIAK-TERIAK!?” perkataan Alarick terpotong oleh Natania yang sekarang ikutan berteriak.
“Ane—”
“Ssst!” Natania buru-buru memotong (lagi) perkataan Alarick.
“Mah.”
“Stay silence please!” pinta Natania menatap tajam kedua pasang anak muda di depannya ini.
Setelah memastikan keadaan kembali damai dan tentram Natania kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti karena kelakuan dua curut nakal yang sekarang diam-diam ngancir ke atas.
TBC
hehehe halo semuaaa, akhirnya up juga ya? Baru sadar udah mau setahun aing rest;b ya gak janji juga sih bakal rajin up.
btw setelah gue baca cerita gue yang lain SUMPAH CERITANYA PADA GAJE SEMUA😭😭, pas hbs baca gua kek "hah? ini apaan?" maaf ya teman-teman 👉👈 mungkin cerita yang lain selain hireath bakal gue unpub soalnya gue sendiri aja gak kuat bacanya😭
oh iya kalo ada typo mohon dimaklumi 🙇