"Untuk apa aku menyembah archon?sedangkan aku mendapatkan kekuatan ku sendiri bukan dari mereka"
Pria berbadan tinggi sekaligus berbadan besar kini sedang menatap salah satu anggotanya yang terlihat tidak bersemangat.
"Kau pasti tahu kenapa aku memanggilmu kesini" anggota tersebut memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Oh, ayolah aku baru saja mendapatkan hari libur. Aku tahu pasti kau memberi ku misi kan, aku memang suka melakukan misi yang sulit tapi jangan memberi ku misi ketika sedang libur. Kau menghabiskan waktu liburku" ketus anggota itu dengan kesal, tapi tidak ditanggapi serius oleh pria berbadan besar itu.
"Hanya sebentar, kau hanya perlu datang sebentar lalu mengobrol hal yang ingin kau katakan kepadanya" balas pria berbadan besar itu.
"Huh? Memang misi nya apa Pierro?"
Tampaknya ia mulai tertarik dengan misinya."Bertemulah dengan sang pemimpin Inazuma sekarang, archon electro. [ Male name], aku percaya kan misi ini pada mu" dengan tegas Pierro memberi tahu misi itu.
"Wah, keren, aku langsung berhadapan dengan dia toh. Boleh juga, tapi Pierro aku memiliki firasat bahwa kita akan kehilangan salah satu anggota atau teman kita" dengan senyuman mekar yang terpapang jelas dan mata biru yang menyala seakan akan ia ingin menghabisi archon electro itu.
"Maka dari situ aku menyuruhmu untuk menerima misi ini, tapi aku berpikir ini bukan sebuah misi. Dalam 5 detik kau harus berteleport ke tempat 'itu'"
"Dengan senang hati" tanpa basa basi kamu langsung berteleport, padahal waktunya belum sampai 5 detik.
'Dia benar benar sangat menyukai hal yang bersangkutan dengan archon'
‐舞·*'¨¯¨'*~漫-
Raiden Ei, menatap datar tempat terakhir dimana ia melihat salah satu anggota fatui mati terbunuh oleh dirinya sendiri. Kini ia sendiri yang masih berada di ruangan itu, Traveler dan Paimon sudah ia perbolehkan untuk keluar dari tempat tersebut.
Samar-samar Langkahan kaki terdengar di telinga sang archon, membuat ia langsung menjadi waspada.
Langakan kaki itu semakin terdengar jelas yang berasal dari ujung ruangan yang gelap, diiringi dengan tepukan tangan dan tawaan menjengkelkan seseorang.
"Wahhh, kau keren sekali ya, mengalahkan salah satu teman ku dengan sekali tebasan. Aku jadi ingin belajar denganmu deh" orang tersebut mulai menampakkan dirinya, membuat archon tersebut semakin waspada ketika ia tahu siapa yang sedang berada di depannya.
"Apa mau mu"
"Hm? Apa ya, aku pikir pikir dulu ya" archon tersebut menambah tingkat kewaspadaan, hal itu menujukkan betapa berbahaya nya pria di depannya.
Setelah lama berpikir, kamu lantas menjawab pertanyaan archon tersebut. "Kupikir, tidak ada"
Keheningan menyelimuti seluruh ruangan, tapi hal itu tidak membuat Raiden Ei menurunkan tingkat kewaspadaan nya.
"Aku tahu, fatui memang tidak ingin terlibat dalam masalah yang bersangkutan dengan archon. Tapi bukan berarti jika archon membunuh salah satu anggota fatui, bukan berarti fatui tidak akan membalas apa apa" Raiden Ei tersentak mendengar pernyataan tersebut.
"Jika bukan fatui yang membalas maka aku lah yang akan membalas perbuatan mu itu" Sambung kamu dengan senyuman yang tak sedikit pun menghilang yang terpapang jelas di wajahmu itu.
"Sesuai aturan yang ada disini, siapa yang kalah harus mati" kamu yang mendengar hal itu lantas langsung berpikir sebentar. 'Benar juga, Signora memang agak bodoh'
"Baiklah aku akui itu, tapi jika kita berduel dan kau kalah, apakah kau siap mati?" tubuhnya sedikit bergetar, ia akui kali ini ia kalah dalam segi apapun jika harus di adu oleh pria di depannya.
"Tidak mau ya? Ya sudah deh, berarti archon lain lah sasaran nya" ucap kamu dengan senyuman penuh kemenangan.
Archon tersebut tetap terdiam, jika ia tetap bersih keras melawan kamu, ia sudah mutlak kalah. Karena kamu sudah mengetahui semua kekuatan miliknya.
Tapi di lain sisi ia juga sedikit mengkhawatirkan archon yang lain, dalam beberapa bulan atau beberapa minggu pasti akan ada berita tersebar sampai ke telinganya bahwa salah satu archon terbunuh.
"Kupikir aku akan menyerang Tsaritsa"
Celetuk kamu. Raiden Ei yang mendengar hal itu langsung terkejut."Kenapa kau memilihnya? Bukan kah ia archon yang mempercayai mu atau bahkan kau menyembah nya" jelas Raiden Ei dengan perasaan tak percaya.
"Menyembah nya? Lucu sekali, untuk apa? Untuk mendapatkan vision yang akan membuat diriku bertambah kuat? Aku tidak perlu melakukan hal itu, aku sudah kuat dengan kekuatan ku sendiri tanpa harus melibatkan archon dalam hidupku" dengan tegas kamu menjelaskan. Sedangkan Raiden Ei tersentak.
"Cukup, obrolan kita sampai disini saja, padahal sih aku ingin mengatakan banyak hal lagi"
"Oh ya, cepat cepat ya cari archon cryo yang baru, semakin cepat mendapatkan pengganti nya semakin cepat juga kematian Tsaritsa" Sambung kamu sebelum pada akhirnya kembali ke tempat kamu dan Pierro berbicara tadi.
Raiden Ei kini merasa perasaan nya lebih buruk daripada sebelumnya, ia terdiam cukup lama setelah kamu pergi berteleport dari tempat itu. Sebelum pada akhirnya ia juga ikutan menghilang dari tempat tersebut.
Unimportant facts: Aku bener-bener kesusahan banget nyari alur cerita yang pas buat Ei, sampe harus direvisi berkali-kali dan ya dapet ide ini. walaupun alurnya gak jelas tapi ini bener-bener pasrah banget ngebuatnya, daripada harus digantung terus sampe berbulan bulan karena males mikirin alur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗚𝗲𝗻𝘀𝗵𝗶𝗻 𝗜𝗺𝗽𝗮𝗰𝘁 ; [ 𝑀𝑎𝑙𝑒 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟 ]
Short Story➪𝑔𝑖𝑟𝑙 𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑜𝑛 ➪𝑂𝑛𝑒-𝑠ℎ𝑜𝑜𝑡 ➪𝑐𝑎𝑛'𝑡 𝑟𝑒𝑞𝑢𝑒𝑠𝑡