*valha
Untuk mereka yang begitu mencintai dunia fiksi, jatuh cinta itu ada dua. Tentunya yang pertama jatuh cinta pada tokoh fiksi, lalu yang kedua barulah jatuh cinta pada sosok yang nyata.
Jatuh cinta pada tokoh fiksi memang terdengar sangat fana dan tidak masuk akal. Namun, itu yang mereka rasakan saat terlalu larut dalam cerita fiksi yang di baca. Sempurna dan hampir tak ada di dunia nyata, itulah sosok fiksi.
Bad boy yang selalu melanggar aturan, mencari masalah, berkata kasar, membolos sekolah, melawan guru, telat datang ke sekolah dan masih banyak hal negatif lainnya yang justru membuat tokoh itu semakin menarik banyak perhatian. Lelaki dingin yang tidak peduli pada sekitar, tidak pernah berbicara namun sekalinya berbicara terdengar menyakitkan, juga hal menarik lainnya yang ada di sosok misterius itu.
Itulah yang aku rasakan. Aku terlalu larut dalam dunia fiksi sampai akhirnya aku menemukan sosok fiksi di dunia nyata.
Dia telat datang ke sekolah bahkan dihari pertama masuk, yang di mana seharusnya semua murid sampai di sekolah lebih awal. Pakainya jauh dari kata rapi dengan warna sepatu yang berbeda. Rambutnya juga bukan seperti seorang pelajar, dia tampak gondrong hari itu.
Di pertemuan pertama itu, aku melihat dia sebagai tokoh fiksi. Dan aku menyukainya.
Namanya Rival. Seharian itu aku bahkan tidak melihatnya tertawa. Ia hanya duduk bersama teman-temannya dan memainkan ponselnya.
Aku tidak tahu kenapa semesta mempertemukanku dan dia dengan cara seperti ini. Cara yang membuatku melihatnya sebagai sosok tak nyata.
Dia terlalu fiksi di dunia nyata ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey
Teen FictionKami yang awalnya tidak kenal perlahan menjadi teman dekat. Kami yang awalnya asing perlahan terbuka dan mulai menceritakan banyak hal. Dan, kami memang memiliki banyak sekali perbedaan. Namun satu, soal cinta kami seolah memiliki nasib yang sama...