BAD BOY ON MY BED | VSEUL

#1

1. Who were you before they broke your heart?

.
.
.

(Ten years ago) ·|Kang Seulgi|

"Kita kemana?"

"Ke tempat seorang teman."

Ujar ibu terus menaiki anak tangga menuju pintu utama sebuah rumah besar yang tidak pernah kami kunjungi sebelumnya. Tempat yang entah kenapa membuatku tiba-tiba tidak nyaman.

"Siapa?"

"Seseorang yang pasti ingin kau temui."

Aku menghela nafas. Jawaban yang ibu berikan tidak membuat puas, atau mungkin ibu sedang tak ingin bicara-seperti biasanya.

"Selamat pagi." Sapa ibu pada seorang perempuan yang datang menyambut.

"Selamat pagi nyonya." Jawab wanita itu sembari menerima mantel dan tas ibu.

Aku melirik pada perempuan lain yang mendatangiku.

"Kau juga mau memita mantelku?"

Dia itu tidak menjawab, hanya tersenyum sambil menunduk.

"Baiklah.." aku melepas mantel cokelatku dan ku berikan pada dia,
"Apa pekerjaanmu?"

"Aku melayani seluruh anggota keluarga Oh.."

"Of course.. maid.."

Ibu langsung menoleh dan memberikan lirikan peringatan. 'Jangan berbicara kasar pada orang lain.' Ibu membosankan.

"Jiwon-ah!"

"Yejin-ah.." ibu berlarian kecil menghampiri wanita yang berseru kegirangan sambil menghampirinya. Mereka berdua berpelukan.

Aku mendengus dan mengikuti ibu dengan langkah sebal.

"Apakah dia.." wanita itu memandangku.

"Iya, benar. Dia seulgi."

Aku membungkuk memberi hormat pada wanita asing itu, "Annyeonghaseyo."

"Senang bertemu denganmu, seulgi-ssi." Wanita itu hendak menyentuh pipiku, tapi dengan cepat aku menghindar.

"Maaf, kalau itu mengganggumu.."

"Ah, sudahlah. Dia memang sedikit susah bergaul." Ujar ibuku menepuk lengan wanita itu. "Dimana yeonseok?"

Ibu menggandeng tangan wanita itu sambil berjalan masuk lebih dalam ke rumah besar itu.

Entah sejak kapan dia berdiri, tapi aku baru menyadari kehadiran seorang perempuan muda yang sedang berdiri didekat tangga. Perempuan itu sedikit berlari menghampiriku setelah ibu pergi.

"Hallo." Sapa perempuan itu menggunakan bahasa inggris.

"Ha.. hallo."

"Namaku oh yoona. 17 tahun. Siapa namamu?" Tanya perempuan itu sambil mengulurkan tangan.

Dengan ragu, aku menerima jabatan tangan yoona, "Kang seulgi. 12 tahun."

Yoona mengangguk.

"Itu ibumu?"

"Benar." Jawabku singkat. "Aku ingin bersama ibuku."

"Eoh.. tentu. Aku akan mengantarkanmu." Ujarnya tiba-tiba menggandengku. "Mereka pasti diruang tengah."

"Kau bisa melepas tanganku. Aku bisa mengikutimu."

"Tidak. Aku suka menggandeng tanganmu."

"Eoh.. mereka tidak ada disini?" Yoona terlihat bingung melihat ruang tengahnya kosong.