Terpesona

15 13 10
                                    

Oh iya, kenalin ini story baru iya.
Jangan lupa untuk komen dan vote, moga suka hasil dari imajinasi 👍🏻

Kini pagi yang cerah mengawali hari yang indah, tapi tidak bagi seorang gadis yang kini sedang berlari di koridor sekolah.

Hari ini gadis tersebut berangkat ke sekolah, akan tetapi sepertinya jam pelajaran sudah dimulai, ia berangkat telat dikarenakan bangun kesiangan.

Gadis itu pun berlari di koridor, lalu ia melihat pergelangan tangannya dan melihat jam tangannya.

"Aduh pakai telat segala ini, pelajaran nya bu Nesha lagi" Ucap gadis tersebut yang masih berlari di koridor.

Gadis itu pun berusaha mempercepat larinya, sampai cepatnya ia tidak menyadari jika didepannya ada seseorang dan.

Bruk

Mereka pun terjatuh "Aish... Gimana sih! Punya mata nggak sih lo! Jalan nggak lihat-lihat!!" Ucap gadis tersebut dengan kesal, gadis tersebut pun fokus membersihkan rok nya dan pandangannya masih ke bawah.

"..." Tidak ada jawaban dari seseorang tersebut.

Gadis itu pun kesal karena hari ini ia sudah bangun kesiangan sudah telat lagi dan apa ini, ia menabrak seseorang yang semakin membuat mood nya jelek.

"Bisa ngomong nggak sih l..." Ucap gadis tersebut terpotong disaat ia melihat seseorang yang didepannya.

"Mimpi apa gue semalam, bisa aja Tuhan mempertemukan cowok cakep seperti dia"  Batin gadis tersebut yang masih mengangumi ciptaan Tuhan dengan mata yang tidak berkedip sekalipun itu bisa dibilang ia terpesona.

"Hei! Raya!!" Ucap seseorang yang membuyarkan lamunan Raya.

Oh iya, kenalin gue Raya Calista bisa dipanggil Raya asli Indonesia, bokap gue namanya Gibran Firnanda sedangkan nyokap gue namanya Jihan Calista. Gue ada abang namanya Keysha Firnanda bisa dipanggil Key. Gue itu baik kalau kalian baik, nggak terlalu rajin juga, tentunya cantik dong, penyabar, ceria.

Oke next story

Kini Raya pun mengalihkan pandangannya dan melihat bu Sinta atau guru killer yang sedang melambaikan tangannya di depan wajahnya, tentunya Raya terkejut kehadiran sang guru yang terbilang killer.

"Eh, bu Sinta yang Raya rindukan sudah datang, kabarnya gimana bu, sehat?" Tanya Raya basa basi dengan cengir kudanya tidak lupa menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Saya sehat, jangan mengalihkan pembicaraan!" Ucap bu Sinta tegas.

"Mana ada, kan Raya memang rindukan ibu" Ucap Raya dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin.

"Terserah, kamu ini sudah telat. Nggak tahu waktu juga ternyata, sudah main lari-larian di koridor juga!," Ucap bu Sinta.

"Saya hukum, kam..." Ucap bu Sinta yang terpotong oleh seseorang.

Ekhem

"Batuk? Minum komix herbal lah!," Ucap Raya dengan santai.

"Aduh, aduh bu, lepas. Sakit telinga Raya" Ucap yang kesakitan telinganya terkena jeweran dari bu Sinta. Bu Sinta pun langsung melepaskannya.

"Baiklah, mungkin hari ini kamu lolos hukuman..." Ucap bu Sinta yang terpotong oleh Raya.

"Akhirnya..." Ucap Raya sambil bernafas lega.

"Tapi!, Lain kali kalau terulang lagi, ibu akan hukum kamu lari keliling lapangan 10 kali sekaligus membersihkan toilet!!, Faham!!!" Ucap bu Sinta dengan tegas.

"Iya bu, faham" Ucap Raya dengan nada malas.

"Yaudah, kamu antar ini siswa baru ke kelas kamu!" Ucap bu Sinta sambil menunjuk siswa baru yang disampingnya.

"Siap bu!" Ucap Raya seraya mengangkat tangannya untuk hormat kepada bu Sinta.

"Baik, ibu tinggal dulu. Untuk kamu," Ucap sinta sambil menunjuk ke arah murid baru yang disampingnya.

"Kamu akan diantar Raya menuju ke kelas kamu!" Sambung bu Sinta sekali lagi.

"Iya" Ucap siswa tersebut. Kini bu Sinta menjauh dari mereka berdua.

Kini mereka berdua melangkahkan kakinya menuju ke kelas dengan Raya yang berada didepan sebagai pemimpin dan siswa baru tersebut dibelakangnya.

Langkah siswa tersebut pun tiba-tiba terhenti disaat gadis didepannya yang sedang berhenti mendadak, untunglah dia tidak menabrak gadis tersebut.

"Oh iya, kita kan belum kenalan nih, gimana kalau kita kenalan dulu. Kenalin Nama gue Raya Calista nama lo?" Ucap Raya tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Reyhan Reviano" Ucap Reyhan singkat namun jelas dengan tatapan datar.

"Oh oke, yok lanjut!" Ucap Raya kikuk. Kini mereka berdua pun melanjutkan perjalanan menuju ke kelas. Sedari tadi Raya berjalan pun ia tersenyum sendiri entahlah apa alasan gerangan ia tersenyum sendiri, apakah karena?.

Hayoo nih karena siapa tuh si Raya tersenyum sendiri sedari tadi 😌😂

Oke segini dulu iya maaf jika ada salah dalam penulisan, jangan lupa untuk membudayakan vote dan komen 👍🏻
Jika mau faedback ataupun follback dm aja 👍🏻

Trio RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang