Prolog

12 2 0
                                    

"Biarkan takdir bercerita tentang hidup yang tak terarah"

Ini hari pertama seorang gadis berumur 18 tahun masuk sekolah dipesantren nya ia bukan anak baru ia sudah mondok dari kelas 1 Mts disini hanya saja ini hari pertama masuk kelas 1 Aliyah atau setara dengan 1 SMA

Mungkin tak ada yang berbeda hanya  perubahan niat nenjadi lebih baik

Pagi ini awan tanpak tak bersahabat ia bergemuruh pertanda akan datang nya hujan
bagi seorang Nadia zavira hujan adalah sahabat terbaik nya setelah keluarga

Hujan tak pernah mengabari saat ia akan turun ia hanya memberikan manusia pertanda
namun terkadang hanya sebuah harapan ketika awan mendung namun angin membawa nya kedaerah lain
itu hal yg paling menyakit kan bagi nadia
karna berharap hujan datang dan menemani nya namun takdir seolah tak berkenan.

"tokk tokkk" suara itu terus menerus mengusik tidur para santriwati kamar 12 mau bagaimana lagi sekarang sudah hampir masuk waktu subuh namun mereka masih terlelap dalam indah nya malam jadilah mbak mbak keamanan yg membangun kan sebenar nya yg dibangun kan oleh mbak keamanan hanya santri SMP saja
namun karna mereka berulah maka harus siap menerima kosekuensinya

" uwahhh " nadia menutup mulutnya saat menguap ia mendengus kesal pasalnya nadia sangat letih tapi mbak keamanan ini sangat mengaganggu,padahal nadia sedang berhalangan untuk sholat

Nadia beranjak dari kasur nya membangun kan teman² dan mbak kamar nya yg masih tertidur pulas inilah salah satu penyakit santrilama bersikap sok nakal padahal nanti kalau dihukum nangis juga
hanya berlaku untuk santriwati kalau santriwan tidak ada jeranya untuk nakal

Mbak keamanan yg berada diluar pintu tampak mulai geram tak ada pertanda kehidupan didalam
" Arla buka pintu nya atau kami laporkan keabah kamu tidak becus sebagai mbak kamar " seruan mbak keamanan seakan menggema dipenjuru asrama

Seorang bernama arla yg duduk di kelas 3 Aliyah yang artinya sebentar  lagi lulus ia berjalan gontai kearah pintu"cklek" suara knop pintu yg terbuka
arla melihat wajah mengerikan mbak keamanan menatap nya tajam ternyata mbak aqila tadi dia kira teman seangkatan nya yg membangun kan
karna yg biasanya menjadi perangkat asrma itu kelas 2,3 dan alumni yg mengabdi

"hihihi"arla menggaruk tengkuk nya yang tak gatal lalu menciup tangan aqila untuk meminta maaf

Semua santriwati menuju masjid kusus akhwat sedang kan nadia ia ada didalam kamar
tidak tertidur karna lebih memilih menemui hujan yang tak terduga datang tanpa mengabari nya

"Aku tak pernah tau alasan mu datang bahkan seketika kau beranjak pergi dariku
maaf bukanya aku tak merindukan mu
aku ingin sekali merengkuh mu
tapi seolah aku takut akan basah hanya berdiam diri menatapmu dan biarkan takdir bercerita tentang hidup yang tak terarah" nadia mengungkapkan nya pada hujan yg sedikit demi sedikit membasahi bumi ia hanya sendiri saat ini menerka kabar apa yang saat ini dibawa hujan untuk nya

Selamat datang dikisah kehidupan nadia gadis biasa yang mengembara hidup bersama Tuhan dan hujan

*ini tulisan pertama aku maaf kalau gak bagus atau kurang menarik mohon kritik dan saran nya
* makasihh banyak semuaaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan yg tak terdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang