Part 2

1.2K 228 27
                                    

Haii,

Yuk vote dulu, pencet bintangnya,
._.

Selamat baca yaaa.

****

Shani, perempuan itu kini tengah melakukan rutinitas malamnya setelah membersihkan tubuh yang sudah berkeringat itu, ber-skincare rutin setiap malam menjelang tidur. Memoles sedikit demi sedikit krim itu pada wajah mulusnya. Tatapannya kini lurus menatap cermin, pikirannya masing melayang pada kejadian beberapa waktu lalu.

Bagaimana setiap adegan yang sudah terjadi tadi, kini masih menjadi bayang-bayang yang menghantui pikirannya. Bagaimana dengan proses yang tak terduga semua itu bisa terjadi, bener-bener tidak pernah Shani bayangkan sebelumnya.

Ah tidak, bagaimana bisa orang itu terus melekat dalam pikirannya! Gila, masa iya bisa secepat itu sih? Bahkan ini masih awal, sangat awal. Apakah ini benar-benar? Rasanya tidak, bukan kah ini terlalu cepat?

Ayolah, bahkan jika ini di tulis masih dalam Bab pertama, masa iya dia sudah bisa menebak endingnya tidak akan bersama? Iya betul Shani sedang overthinking, sebab jika dia bener-bener ada benih itu muncul, ia tidak akan bersama karena ia merupakan member yang pekerjaannya terikat peraturan yang begitu ketat.

Bagaimana kalau ada kemajuan ia tertangkap basah dan semua orang kecewa padanya dan memejokan dirinya?

"Ih kok aku mikirnya gitu sih!" Katanya dengan cepat, menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran negatif yang kini bersarang pada pikirannya.

"Lagi pula kamu mikir apa sih Shani, mana mungkin juga kan?" Ia berbicara dengan cermin di depannya. Jika kalian bisa lihat, raut wajahnya kini begitu lucu, "Kamu itu member, ada peraturan, jadi ga boleh. Dan mana mungkin juga kan? Masa iya kamu sama dia bakalan.. A-ah aduh Shani stop mikirin yang engga-engga!"

Setelah melakukan skincare, kini Shani berbaring pada tempat tidur. Sebelum itu, ia mengatur ac dengan suhu dua puluh hingga dua puluh tiga derajat. Menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal hingga batas leher. Seperti biasa, dirinya melihat-lihat sosial media dengan posisi tengkurap sebelum benar-benar tidur untuk istirahat.

Saat sedang asyik men-scroll timeline instagram dan melihat pengikut baru, mata Shani terbuka kala melihat username seseorang paling atas, di antara ribuan yang baru saja mengikuti dirinya, ia kini hanya fokus pada satu akun itu.

Gremhn_ started following you -now

Dengan penuh keyakinan Shani memencet nama tersebut. Melihat feed instagram milik laki-laki yang baru saja mengobrak-abrik pikirannya hingga tak karuan. Akun dengan pengikut hampir seratus ribu dengan feed yang sebagian besar di isi dengan keindahan kota dan juga alam dari beberapa negara.

Tak ada satu pun gambar atau selfie seorang Gracio di sana, "Di follback jangan ya? Haduh," Gumamnya bimbang.

"Kalau di follback nanti takut ada yang nyadar, tapi kalau engga di follback jadi gimana gitu," Lagi-lagi Shani berbicara sendiri, "Tapi pengen banget follback," Shani menyembunyikan wajahnya pada bantal kala di landa kebimbangan.

Ting!

Gremhn_

Minta follbacknya dong Cici, apa boleh? Hihi

Saat melihat pesan singkat itu, Shani kembali menyembunyikan wajahnya. Semu merah pada pipi yang kini menjalar hingga leher kini mulai terlihat begitu kontras dengan warna kulitnya yang putih.

GRACIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang