Yelena Dan kaywhin

Bab 77

"Selama kamu tidak keberatan kapan ... Apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi?"

"Ya. Tapi dimana itu adalah sebuah rahasia.”

Kaywhin mengangguk patuh, “Oke. Aku akan meluangkan waktu kapan pun aku bisa. ”

“…”

"Ada apa?"

"…Tidak apa."

Yelena menurunkan pandangannya.

Dia melihat lengan suaminya yang digulung.

'Ini semacam ... terasa seperti kamu menjadi lebih baik ...'

Tapi suaminya selalu baik dan manis, jadi bisa jadi itu hanya perasaan.

Yelena membantai makanan di piringnya yang polos.

* * *

“Aku…Duchess.”

Yelena kembali ke kediamannya setelah sarapan dan bertemu dengan seorang pelayan yang ada di pintu.

Saat Yelena mengira dia tampak familier, dia menundukkan kepalanya.

"A-aku benar-benar minta maaf tentang apa yang terjadi di ruang makan beberapa waktu lalu."

Oh, itu adalah pelayan yang tersandung dan tidak sengaja menumpahkan makanan.

Saat dia mengingat apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, pikiran Yelena secara otomatis menggambar gambar lengan bawah suaminya yang kokoh dan tebal.

Mulut Yelena bergerak meskipun dirinya sendiri, "Tidak apa-apa, kerja bagus."

"…Apa?"

"Ya, kerja bagus, Lina."

Yelena hafal semua nama pelayan. Itu adalah hal pertama yang dia lakukan ketika dia datang ke kastil Duke.

Sebelum Yelena pergi, dia menepuk bahu Lina dan berjalan ke kamarnya.

“…”

Segera Lina kembali bekerja dengan ekspresi bingung.

Pelayan lain berkerumun di sekelilingnya.

"Bagaimana itu? Apa kamu meminta maaf?”

"Apa dia menerimanya?"

“Anri, Marie, aku sedikit takut memikirkan bagaimana dia akan menghukumku…”

Lina berkata dengan wajah bingung, “Begini… Dia mengatakan 'kerja bagus' kepadaku.”

"Apa?"

"Kerja yang baik?"

"Apa dia sedang menyindir?"

“Tidak… tidak terasa seperti itu. Dia benar-benar memujiku. Dia bahkan tahu namaku.”

Setelah mengatakan itu, Lina segera melanjutkan berbicara.

“Kurasa dia sengaja memujiku agar aku tidak terlalu malu hanya dengan satu kesalahan.”

"Astaga."

"Ya Tuhan, dia sangat perhatian ..."

“…Aku tidak percaya dia orang yang baik.”

Lina yang tersentuh tak lama kemudian menitikkan air mata.

“Bahkan jika itu kesalahan, itu juga salahku. Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan bahkan jika aku dihukum ... Heug, aku tidak akan mengutuk nyonya lagi ... "

"Aku juga! Aku juga!"

"Aku akan melakukan hal yang sama."

Para pelayan muda, dengan mudah berasimilasi dengan perasaan teman mereka, meneteskan air mata bersama.

Semua orang yang hadir di sana bersatu dalam satu hati.

* * *

Ketika Yelena kembali ke tempatnya, dia menemukan sebuah surat di depannya.

Pengirimnya adalah Rosaline Max.

Yelena membuka surat itu setelah dia menyuruh semua orang keluar dari kamarnya.

Isinya sederhana.

[Master ini sangat ingin tahu tentang prestasi muridnya.]

Surat itu berakhir dengan satu baris itu, dan di bagian bawah, ada catatan tambahan kecil yang mengatakan bahwa dia telah berdamai dengan suaminya dan tidak perlu khawatir.

Yelena terkekeh mendengar surat itu, yang sangat ringkas tapi jelas.

Rosaline dulu seperti ini.

Faktanya, dia banyak berbicara setiap kali kami bertemu, tetapi karena kepribadiannya, jika mereka bertukar surat, bagian utama jarang melebihi dua kalimat.

Yelena pergi ke ruang kerja dengan surat temannya dan mengambil pena.

Setelah ragu-ragu sejenak, dia menuliskan kalimat pertama di selembar kertas kosong.

[Sepertinya berjalan mulus. Mungkin.]

…Apa terlihat terlalu pemalu?

Yelena terganggu oleh kata-kata yang dia tulis.

Pada saat itu, kejadian di ruang makan memenuhi pikiran Yelena.

Yelena meremas surat yang dia tulis, melemparkannya ke satu sisi meja, lalu membawa kertas baru dan memindahkan pena.

[Sangat lembut]

Bagus. Dia mengumpulkan keberanian.

Entah bagaimana, dengan jantung berdebar, Yelena melanjutkan kalimat berikut.

[Saat ini mencoba untuk berpindah dari langkah 3 ke langkah 4.]

Aku tidak akan pernah lupa untuk berterima kasih kepada Masterku atas bimbingannya dan akan mencoba yang terbaik setiap saat.]

Tangan Yelena, yang telah menulis tanpa kesulitan sampai di sana, berhenti lagi.

Setelah beberapa saat, pena yang berhenti bergerak sedikit.

[...Juga, aku ingin memulai fase pertama dari skinship.]

Selesai.

Setelah menulis balasannya, Yelena buru-buru menyegel surat itu seolah-olah dia takut seseorang akan melihatnya dan memanggil seorang pelayan.

“Segera kirimkan ini ke Countess Max. Jika kau kehilangannya, kau akan bertanggung jawab. ”

"Oh ya. Aku mengerti, Nyonya.”

Jarang bagi bangsawan untuk mengucapkan ancaman.

Pelayan itu dengan gugup mengambil surat itu dan menariknya.

Yelena berbalik dari pelayan yang mundur, telinganya sedikit memerah.

😭 Lambat sekali alurnya 😭😭😭😭 gak ada konflik greget