Good morning

2 2 0
                                    

Tak terasa, tengah malam telah menyapa mereka untuk pergi mengarungi alam bawah sadar yang disebut dengan mimpi. Ucapan ucapan kecil mereka telah menjelma menjadi uapan yang mengantarkan mereka pada sebuah ranjang dengan kasur lembut nan nyaman. Suara-suara bising yang mereka ciptakan tidak lagi terdengar. Hanya sayu-sayu suara lenguhan yang ada saat ini. Tidurlah!!! Seperti peri tidur yang sedang berbisik. Hari esok akan datang dengan segala hal yang berbeda.

"Woyy!! Kaki lu turunin dari perut gw."

"Kaki siapa?" Jawab Bagas yang masih setengah sadar dan kembali bocan.

"Ya elu lah, siapa lagi. Sakit perut gw, buruan!"

Bukan kicauan burung yang hadir kala pagi ini, namun perdebatan antara Bagas dan Dava yang membuat mimpi indah lenyap sekejab.

"Bacot banget sih pagi-pagi gini, masih ngatuk nih gw!" cetus Farell sembari menutup mata dengan tangan kanannya dan berganti posisi tidur.

"Ini nih si Bagas, kakinya ribet banget. Tidur sih malang melintang gini. Malah bau busuk lagi kakinya. Dah lah lanjut tidur." Dava menyingkirkan kaki Bagas dan kembali tidur.

Beda hal dengan Bagas dan Rafa yang masih terlelap dalam mimpi indah mereka masing-masing.

"1, 2, 3…"
Beleneng / prankkk!!! Suara bising yang disebabkan oleh Keyra dan Bianca yang sengaja menjatuhkan panci ke lantai. Sontak, keempat lelaki itupun melompat kaget sekaligus dengan gestur silat ala mereka dan memasang ekspresi yang benar-benar menggelikan perut. Yaa, bisa kalian bayangkan bagaimana ekspresi seseorang jika dalam keadaan seperti itu. Sangat mencengangkan.

Dua pelaku tersebut hanya bisa tertawa puas akan hal yang mereka lakukan. Bagaimana tidak, mereka berhasil membuat tampang para lelaki itu menjadi terlihat seperti orang bodoh. Panik + kaget, itulah kesimpulan yang bisa diambil dari ekspresi 4 lelaki itu.

"Aduh duh duh, sakit banget perut gw gara-gara ketawa." Ucap Keyra dengan memegang perutnya dan berusaha menghentikan gelak tawanya.

"Iya, sama gw juga." Sambung Bianca.

"Mampus! Mati aja dah sekalian. Pagi-pagi gini ngajak ribut aja. Kalo bukan cewek aja, gw gibeng kalian." Sewot Farell.

"Kocak banget sih komok kalian. Ya pasti ketawa lah kita." Jawab Bianca

"Niatnya sih kita mau bangunin kalian dengan cara biasa. Tapii, kita pake cara gampang aja biar gak nguras tenaga + gak buang buang waktu. Ehh, malah dapet bonus hal kocak gini." Jelas Keyra.

"Yaudahlah... kalian kan bisa biarin kita tidur nyenyak. Lagi pula ini kan weekand, harusnya naluri kasian kalian tuh bangkit. Jangan ganggu gitu dong. Kasian dikit kek sama kita." Protes Dava

"Iya- iya sorry, harusnya sih lain kali ya?!" ucap Keyra terkekeh dan mendapat tatapan squidward dari para laki-laki di depannya.

Di sela-sela perdebatan mereka, tiba-tiba mami datang dari arah dapur. "Udah-udah, gak usah debat lagi. Mending kalian ber4 mandi gih."
"Gimana sih mi, harusnya bilang nih sama 2 cewek ini biar gak reseh!" ujar Rafa sambil menunjuk objek yang ia maksud.

"Emang mami sih yang nyuruh mereka buat bangunin kalian. Dan menurut mami, that's not a bad idea. Lagipun kalian kan pasti susah untuk dibangunin." Ungkap mami.

"Yaudah yuk guys, kita mandi." Ajak Bagas yang diikuti dengan 3 orang lainnya.

"Kalian mandi bareng?" Tanya Key dan Bi bersamaan dengan ekspresi seperti 'eww'.

"Iya! Biar cepet! Emang kenapa? Mau ikut?" balas Rafa.

"Ishh, GAK! Udah deh pergi sana, huss huss!" usir Key mengibaskan tangannya.

Lalu mereka berlalu pergi ke kamar mandi. Dengan muka masam seperti orang yang sedang bokek. Tidak bisa dihindari, rasa kantuk mereka masih menghantui hingga saat ini. Jadi, untuk jalan saja mereka tidak sama sekali bersemangat.

Di kamar mandi…

"Gara-gara 2 jamet itu tuh, gw jadi harus bangun cepet gini. Padahal mah masih nguantuk bener gw nih!" klaim Dava tidak terima. Dan diangguki setuju dengan yang lain.

"Weyy, sabunin punggung gw Rell! Gak nyampe gw." Pinta Bagas kepada Farell.

"Setan!! Siapa lo nyuruh-nyuruh gw? Emang menurut lo gw juga bisa apa di punggung gw sendiri?!" Farell mendelik tajam kepada Bagas.

"Tar gantian Rell, ya ampun. Weyy Raf, diem aja lo!"

"Ya emang gw harus apa? Salto?" balas Rafa

"Ya enggak sih, maksud gw kan dari tadi kita ngomong, masa lo diem aja."

"Mulut gw gak comel kayak lo." Sindir Rafa yang langsung membuat Bagas mingkem.

"Lagian jadi cowok lemes banget." Tambah Farell

Dari hal tersebut, dapat kita simpulkan. Bahwa biasanya, cowok yang comel seperti Bagas adalah cowok yang paling humoris dari yang biasa humoris lainnya. Namun tetap menyebalkan dengan mulut cowok ala cewek miliknya. Celetukannya akan lebih pedas daripada cewek judes saat ia mencibir.
Dari satu circle ini, bisa kita lihat pula. Rafa dan Farell adalah member yang cold and cuek daripada Dava dan Bagas yang sembrono itu. Mereka bedua hanya akan bicara jika memang itu penting menurut mereka. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Both of USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang