02

39 15 54
                                    

hi <3

aku mau ingetin lagi nih ke kalian sebelum masuk ke cerita nya hehe
kalau kalian nemuin kata yang typo atau dirasa janggal, kalian boleh komen ya nanti aku edit.

aku buat cerita ini ringan ajaa, gak akan ada konflik yang berat juga.
dan buat kalian yang suka sama cerita yang alurnya fluff semacam ini, cerita ini cocok banget !🥰

hope you'll love it ! .










happy reading all ! enjooyyyy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading all ! enjooyyyy.

Pagi ini matahari yang cerah menyapaku melalui celah-celah jendela kamarku yang agak sedikit terbuka. Aku mengerjapkan mataku. Aku bangun dan melangkahkan kakiku untuk keluar kamar,  mengingat hari ini aku masih harus mengikuti serangkaian kegiatan ospek lagi.

"Selamat pagi, tumben bisa bangun sendiri tanpa harus dibangunin". ,Ucap Kak Hoseok sambil satu tangannya mengacak-acak puncak kepalaku.

Emang udah jadi kebiasaan aku sih kalau bangun itu mesti aja dibangunin dulu baru bangun. Kalau-pun pakai alarm, aku cuma matiin alarm nya aja terus lanjut tidur lagi.
he..he..he..

Tapi sekarang, entah kenapa aku bisa bangun sendiri tanpa harus dibangunin Mama ataupun kak Hoseok. Mungkin karena semalam aku tidurnya juga gak selarut biasanya.

Kak Hoseok duduk di depanku kemudian mengambil sandwich yang sebelumnya sudah disiapkan Mama. ,"Hari ini kayaknya kakak gak bisa nganterin kamu, soalnya kakak mau mampir dulu kerumah Namjoon buat copy draft tugas."

Kak Hoseok statusnya masih mahasiswa semester akhir yang sekarang lagi muter otak untuk nyusun skripsinya. Aku heran sekaligus bangga sih sama kak Hoseok, Kak Hoseok masih terus semangat dan gak ogah-ogahan kuliahnya.

Soalnya tuh kalau Kak Hoseok lagi bawa temen-temennya kerumah, aku suka denger mereka pada ngeluh, dan udah mulai pada males-malesan kuliahnya. Bahkan ada yang sampe ditinggal nikah saking udah gak ada niat lagi buat kuliah.

Aku sempet takut juga tadinya. Tapi kak Hoseok, Mama, dan Papa terus ngasih dorongan buat aku supaya jangan takut. Terlebih aku juga mau mencontoh Kak Hoseok biar jadi kebanggaan Papa dan Mama. he..he..he..

"Jadi kalau kakak kamu gak bisa nganterin, kamu ke kampus sama siapa sayang?" ,Mamaku bertanya sambil tangannya mengusap pipiku, karena ada sedikit saos yang menempel.

"Aku ke kampus bareng Hyewi mah, semalem udah janjian". ,Rencananya hari ini aku dan Hyewi memang mau berangkat bareng, sekalian nganterin titipan Mamanya Hyewi buat Tantenya yang rumahnya deket sama kampus.

Dan setelah aku menyelesaikan sarapanku, gak lama kemudian Hyewi datang dengan tangan yang menggenggam sesuatu. Lalu diberikan kepada Mama, "Tante, ini untuk Tante dan keluarga. Dari Mama".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

10000 Hours With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang