V

960 195 18
                                    

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Sai ke Choji sambil melirik Naruto yang duduk kalem di kursinya sejak tadi.

Choji hanya mengangkat bahunya acuh. Sesekali pria gembul itu memakan keripik kentang yang ia sembunyikan didalam laci meja secara diam-diam.

"Kenapa dia diam saja dari tadi?"

"Mungkin dia sedang bertukar tubuh dengan Sasuke." Jawab Kiba dari belakang mereka.

Sai bergidik membayangkannya lalu menoleh kebelakang. "Jangan terlalu sering membaca novel, Kiba. Imajinasi mu lama-lama semakin aneh."

"Shikamaru, Sai, Choji!" Panggil Kakashi dari depan kelas dengan nada bosan. Baru saja Kakashi ingin memberikan soal untuk dikerjakan didepan, bel pulang sudah lebih dulu berbunyi nyaring.

Kompak, mereka bertiga menghela nafas lega karena terbebas dari siksaan Kakashi.

"Baiklah... Jangan lupa kumpulkan tugas minggu depan." Kata Kakashi sebelum keluar ruangan.

Mata tajam Sai kembali menatap Naruto yang masih duduk rapi, bahkan laki-laki itu terlihat sibuk mengerjakan sesuatu dibukunya.

"Sedang apa dia?" Tanya Sai lagi, kepo.

"Tugas dari guru Kakashi..." Jawab Naruto Kalem.

"Eeh.. Kau mendengarku?" Tanya Sai kaget.

"Sekelas juga mendengarmu. Bodoh..." Kali ini Shino yang duduk di pojok kelas menyahut.

"Pantas saja, guru Kakashi sampai tau." Sai mengangguk-angguk paham. Tak lama, matanya membulat heboh. "Kau mengerjakan tugas Kakashi yang mana?"

"Yang tadi diberikan..." Sahut Naruto sambil terus berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya.

"Tugasnya masih seminggu lagi!"

"Tak ada salahnya dikerjakan dari sekarang..."

Sai kembali bersitatap dengan Choji dan Kiba. Aneh... Aneh sekali...

Naruto yang selama ini masa bodoh dengan tugas-tugas sekolah mendadak jadi rajin dan manis begini.

"Siapa namamu?" Tanya Kiba tiba-tiba.

Naruto mengerutkan dahinya lalu menghela nafas malas. "Uzumaki Naruto! Pria tampan yang seksi dan manis."

"Kau tak bisa menggabungkan kata seksi dan manis, Naruto... Itu berbeda." Balas Sai dengan senyum palsunya.

"Diam Sai... Sana pulang! Jangan mengangguku."

Kiba hanya mengedikkan bahunya. "Dia benar-benar Naruto. Bukan Sasuke yang bertukar tubuh. Karena dia, masih bodoh."

Perkataan Kiba sontak membuat Sai dan Choji tertawa. Terlebih lagi saat melihat Kiba melirik isi buku yang sedang ditulis si pirang. Laki-laki penggemar anjing itu hanya bisa menggeleng pasrah.

"Sudah Kiba... Biarkan dia menaikkan level kinerja otaknya. Ayo kita pulang..." Ajak Sai merangkul bahu Kiba.

Begitu teman-temannya menghilang, Naruto meletakkan penanya lalu mengaduh pelan. Tangannya memijat kepalanya yang berdenyut sakit. Mengerjakan tugas tanpa Sasuke dan Sakura seperti sekarang benar-benar bisa membunuhnya perlahan.

"N-Naruto... Kau baik-baik saja?"

Naruto mendongak dan langsung bertatapan dengan netra lembut milik teman sekelasnya. Hyuga Hinata.

"Ah, Hinata... Kau belum pulang?"

Muka Hinata sontak memerah. Gadis itu bahkan mundur selangkah. "A-aku..." bisiknya gugup, tak tau harus mengatakan apa.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang