Awal Mula

11 3 7
                                    

Dahulu sekali, berdirilah sebuah kerajaan yang besar serta makmur. Perekonomian maju pesat serta tingkat pertahanan yang begitu kuat. Kerajaan itu bernama Avlorei Elemen Air.

Dibalik kerajaan yang begitu makmur pasti terdapat pemimpin yang adil serta baik hati. Rakyat begitu mencintai pemimpin yang sekarang berkuasa, Raja Darian serta Ratu Kavara.

Suatu hari, seluruh kerajaan merayakan adat yang dinamakan taret. Itu seperti perayaan hasil panen yang melimpah. Seluruh rakyat berkumpul di halaman istana yang begitu luas dari pagi hingga pagi.

Disela sambutan perayaan taret, Raja Darian mengumumkan kehamilan Ratu Kavara. Tentu saja kabar itu disambut bahagia oleh seluruh rakyat, pelayan, serta pasukan di Kerajaan Avlorei.

Setelah anak pertamanya, yaitu Pangeran Luan yang sekarang berumur dua tahun. Akhirnya, mereka kembali dianugerahi buah hati yang tengah dikandung Ratu Kavara.

"Silahkan menikmati perayaan taret, wahai rakyatku."

"Alam berpihak kepada kebenaran!" Raja Darian berseru dari atas balkon istana yang disambut sorak sorai rakyat kerajaan Avlorei.

Raja Darian merangkul istrinya untuk masuk kedalam istana, berpesta dengan para petinggi.

Hari sudah petang, kebahagiaan yang baru saja Raja dan Ratu rasakan tidak berlangsung lama. Telah terjadi sebuah pemberontakan saat makan malam. Para pasukan kerajaan dengan sigap melindungi para petinggi yang tengah makan malam.

Tanpa disangka, tak sedikit pasukan yang berkhianat, bersekutu dengan para pemberontak. Tak perlu banyak berfikir, Raja Darian segera mengarahkan istrinya untuk bersembunyi sambil menggendong Pangeran Luan.

Pemberontakan yang sangat tidak diduga. Dihari perayaan taret serta pengumuman kehamilan Ratu Kavara, seharusnya menjadi hari yang bahagia, keadaan dengan cepat berubah seratus delapan puluh derajat.

Mereka terus berlari secara diam-diam masuk ke lorong-lorong untuk menyelamatkan diri. Raja Darian berfikir keras siapa dalang dibalik pemberontakan ini, dan bagaimana bisa pemberontak bisa  mendapatkan pengikut pasukan kerajaan? Sudah jelas bahwa pemberontak itu adalah orang yang memiliki akses ke istana. Dan bisa jadi adalah orang terdekat Raja Darian.

Raja dan Ratu terus berlari, menyusup diam-diam, tidak ada yang bisa dipercaya sekarang. Raja Darian tidak tahu siapa saja yang bersekutu dengan pemberontak.

"Yang mulia," salah satu pelayan menghentikan mereka.

"Izinkan saya ikut, izinkan saya mengabdi kepada Yang Mulia, kemanapun, kapanpun, sampai akhir hayat, izinkan saya untuk mengabdikan diri kepada Yang Mulia,"

Tentu saja Raja Darian menolak, tangannya bersiap untuk mengeluarkan teknik elemen air. Bersiap dengan segala kemungkinan. Karena siapa yang tahu jika pelayan itu hanya memancing agar mereka segera ditemukan oleh pasukan yang bersekutu dengan pemberontak.

Ratu Kavara mencegah Raja Darian yang hendak menyerang pelayan dengan air beku namun bisa setajam tombak. Bahkan sekali tusukan dapat membunuh pelayan itu. 

"Hentikan Yang Mulia!"

"Dia adalah pelayan kepercayaanku, biarkan dia mengabdi kepada ku," lanjut Ratu Kavara.

Tombak es itu segera menjadi air lagi, dikendalikan dengan elok agar masuk ke dalam kantong air. Raja Darian mengangguk, percaya.

Tidak menunggu lama lagi, mereka segera bergegas menuju lorong-lorong rahasia bawah tanah untuk melarikan diri. Setelah berlari sekian lama, mereka akhirnya berhasil keluar dengan selamat.

Lorong bawah tanah itu menuju keluar kerajaan, bukan hanya keluar dari istana. Tak terbayangkan berapa lama mereka lari dalam lorong-lorong bawah tanah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alora & LuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang