Perubahan Raya - Artemis

49 6 10
                                    


Happy Reading☺️💐


-
-
-
-


Di tempat yang gelap, seorang gadis tegah mengatur napas. Dia baru saja selesai menghabisi anjing kecil pengganggu! Dia berjalan pelan ke arah salah satu korban
yang tergeletak di bawah sana. Melihat
sejenak kebawah, kemudian melangkah pergi. 
Baru saja membalikkan badan, dia mendapati seseorang berjalan ke arahnya.

Lelaki tersebut berhenti beberapa meter dari gadis itu, kemudian menghela napas gusar ketika melihat beberapa orang tergeletak tak berdaya. "Ra... Lo gapapa?"

"Gue bisa jaga diri!"

Lelaki itu kembali menghembuskan napas kasar, kenapa gadis ini keras kepala? Kenapa gadis ini tidak bisa seperti gadis pada umumnya?

"Pulang. Besok engak ada kata bolos atau absen di sekolah dengan alasan apapun lagi!" ucap lelaki itu penuh peringatan.

"Lo enggak berhak ngatur hidup gue."

"Gue bisa jadi siapa saja yang bisa berhak ngatur lo." Setelah berkata seperti itu dia langsung menarik tangan gadis itu untuk mengikutinya pulang.

***

Saat ini di dalam mobil hanya terdapat keheningan. Sampai salah satu dari mereka membuka percakapan.

"Ngapain lo ke sana? Lo udah tahu di tempat itu banyak orang yang engak bener, banyak preman, banyak laki-laki brengsek Ra...," tanya Revan

"Gue udah bilang, gue bisa jaga diri!"

Raya, gadis yang sebulan belakangan ini entah kenapa sangat berubah dari Raya yang Revan kenal. Sudah beberapa kali Revan mendapati Raya mengunjungi tempat yang tidak seharusnya didatanginya, sudah entah berapa kali dia mendapati Raya dihadapkan oleh beberapa seorang pria berandalan yang berusaha menghalangi jalan gadis itu.

Terkadang memang Raya bisa menghabisi semua pria brengsek itu dan berakhir dengan lembam di seluruh tubuhnya, tapi tidak jarang juga gadis itu harus masuk ke rumah sakit karena tidak sanggup melakukan perlawanan. Cewek tersebut punya alasan yang kuat untuk pergi ke sana. Dia perlu menyelidiki sesuatu dan demi penyelidikan tersebut dia harus berubah, dia bukan Raya yang dulu.

Ini masalah keluarganya sendiri, dan dia lah yang harus membereskan semuanya, orang lain tidak perlu tahu dan terjebak kedalam masalah ini juga. Itulah alasan kenapa dia tidak pernah menjawab pertanyaan Revan tentang dirinya yang pergi ke tempat itu.

Revan, yang sudah menyadari perilaku perubahan gadis itu berusaha mencari tahu penyebabnya. Dia mengikuti kemana gadis itu pergi, kenapa setiap pukul delapan malam, gadis itu selalu tidak ada di rumah. Namun, dia belum bisa tahu apa yang di lakukan gadisnya itu di tempat yang tidak pantas sama sekali di datangi nya.

"Gue enggak tanya lo bisa jaga diri atau enggak. Gue mau lo jawab kenapa lo ketempat itu?"

Tidak ada jawaban, seperti halnya dengan yang kemarin-kemarin. Raya selalu saja menghindari pertanyaan Revan itu. Tahu bahwa lawan bicaranya tidak membuka suara, dia hanya bisa menghela napas. Kemudian melanjutkan kembali perjalanan dengan keheningan.

***

Matahari kembali menghiasi bumi dengan sinarnya, menandakan pagi telah tiba. Seorang laki-laki baru saja tiba di depan sebuah rumah. Kemudian dia melangkah, memencet bel.

Secarik Kata TersimpanWhere stories live. Discover now