2

6 3 0
                                    

di dalam perjalanan ke sekolah aca hanya diam, melihat ke luar jendela yang masih ada gerimis menemaninya lagi.

" neng, udah sampai. nanti pulang skolah mamang jemput ya"

aca tersenyum melihat mamang nya yang sudah menjadi supir pribadinya sedari dulu ia kecil

" iya mang nanti aku telfon kalau mau pulang"

aca keluar dari mobil dan berlari kecil memasuki halaman sekolah dengan tas yang ada diatas rambutnya untuk menghindari gerimis yang tak mau berhenti turun

tiba tiba ada sebuah payung yang memayunginya dan ada yang meraih pundaknya

" Ali?" sapa aca sambil tersenyum melihat siapa yang memayunginya

" lain kali kalau gerimis itu bawa payung. gausah sok sokan ngacir ujung ujungnya sakit"

" ah lebay paling juga gerimis mana ada bikin sakit"

" ini nih yang selalu bikin gua ka..."

aca mendongak sedikit karena memang badan Ali yang memiliki tinggi lebih darinya sambil menaikkan satu alisnya

" kangen" bisik Ali tepat di telinga aca

" eh anjir lo modus banget ya!"

Ali langsung aja ngacir menghindari cubitan aca yang sadis itu

toh mereka juga udah di depan kelas makanya ga kena gerimis

tepat di pintu kelasnya Ali berhenti " iya udah gua kalah sma lo ca"

tapi namanya aja aca tetep aja Ali kena cubitannya

" sakit loh ca " rengek Ali membuat aca menoyor kepalanya " lebay anjir"

kemudian aca masuk kelas terlebih dahulu meninggalkan Ali yang terus merengek kesakitan

" ca sakit beneran loh ca ga bohong gua " ucap Ali menarik baju aca yang bikin aca berhenti jalan

" ck lebay"

" ca "

" iya iyaa, maaf ya anak mamiii" kata aca kemudian merangkul Ali dan duduk dibangkunya

Aliadriyansyah. Ali adalah teman dekat aca. juga memiliki nama yang pendek seperti aca. Ali adalah orang kedua setelah bundanya yang sangat aca sayangi

dari kelas X sampai kelas XII mereka duduk satu bangku karena tidak ada yang berani duduk dengan aca. sedangkan Ali dia juga tidak mau duduk kecuali dengan aca

kenapa pada ga berani sama aca? karena di sekolah aca terkenal dengan sikapnya yang dingin dan tak pernah perduli dengan orang orang disekitar nya kecuali Ali, ditambah lagi Ali yang selalu ada di samping aca. hal itu yang membuat kaum adam menggila pada aca. kurang apalagi coba? aca cantik, pinter, kaya, cuek. tapi cuma satu yang membuat tekad mereka menciut untuk mendekati aca yaitu omongan pedas ali. karena Ali memiliki kekuatan lambe nyinyir jika hal itu mengenai aca

Ali juga banyak yang suka. bahkan hampir satu sekolah. dia adalah ketua tim basket dengan sikapnya yang dingin. dia juga anak pemilik sekolah. siapa coba yang ga kenal Ali? bahkan Ali juga hampir memiliki semuanya ganteng, pinter, kaya, cuek tapi beda lagi kalau sedang bersama aca. Ali akan berubah jadi sosok anak kecil yang manja nan imut. itulah yang membuat kaum hawa sangat mendambakan Ali dan membuat mereka menginginkan ada di posisi aca

banyak yang mengira kalau aca dan Ali adalah sepasang kekasih. padahal pada kenyataannya mereka hanyalah teman. mungkin karena kedekatannya sampai mereka mengira kalau aca Ali pacaran

mereka itu cukup dekat. keluarga Ali yang udah kenal aca sedari aca masih duduk di bangku SMP kelas 9. mereka kenal pada saat kelas 9. dulu Ali adalah anak baru yang sangat cuek. berbeda lagi dengan aca anak yang ceria dan baik. mereka dulu satu kelas sampai aca mempunyai tekad untuk mendekati Ali supaya menjadi temannya. dulu Ali sangat dingin dan cuek kepada aca. tapi seiring berjalannya waktu akhirnya Ali mulai terbiasa dengan kehadiran aca yang cerewet itu

ACARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang