6

0 2 0
                                    

"ca, ayo makan dulu. dari pagi lo ga makan kan?" yap itu suara Ali

sehabis pulang sekolah, Ali langsung pergi kerumah sakit menjenguk bunda aca sekaligus aca

aca ijin untuk tidak sekolah dengan alasan sakit, sebenarnya aca tidak sakit, hanya saja dia tidak ingin meninggalkan bundanya sendiri

berbeda dengan Ali, dia sangat khawatir dengan keadaan aca sekarang, dia tau aca tidak mau makan dari kemarin setelah mendengar bahwa bundanya sakit

mendengar ajakan Ali untuk makan, aca menjawab dengan menggelengkan kepalanya

"ca, makan dulu ayo. gue teleponin bibi buat nemenin bunda,"

aca tetep menggelengkan kepalanya. tapi Ali tetap menelepon bi titin

"ini bi titin otw ke sini, sekarang ayo makan," ajak Ali lagi "lo gamau kan nanti bunda tambah sedih kalo lo udah kek monyet gini?"

aca tetap menjawab dengan gelengan

padahal biasanya dia akan marah dengan mata yang hampir copot jika Ali mengejeknya

"ca makan dulu sana, nanti bunda sama bi titin," bukan suara Ali melainkan suara bunda

"tapi bun,"

"iya gih sana, bener kata Ali kamu udah kaya monyet kelaparan hihi, eh kamu juga bau tau ca,"

aca senyum "ih bunda, yaudah nunggu bibi datang dulu baru aca pergi,"

lili menganggukan kepalanya dan tersenyum

untuk kejiwaan lili (bunda aca), sebenarnya tidak gila, hanya saja ketika ada sangkut pautnya tentang vino (ayah aca) dia akan mengamuk dan menghancurkan semua barang yang ada di sekitar nya

° ° °

"jangan begitu ya lain kali, gue tau lo khawatir sama bunda lili, tapi lo juga harus jaga diri lo sendiri, jangan sampai lo sakit. oke?"

aca menganggukan kepalanya dengan mulut yang masih mengunyah makanan

yap sekarang mereka sedang ada di warung makan di depan rumah sakit

"yaudah makan yang banyak gih, habis itu lo pulang terus mandi. bau banget anjir badan lo,"

aca menatap Ali dan tersenyum "gini gini aja lo sayang, apalagi kalau gue wangi? lo sekarat? haha"

mendengar aca tertawa, Ali menghela nafas lega dan ikut tersenyum

"kalau gue cinta gimana ca?" tanya Ali lembut

melihat reaksi aca yang kaget Ali tertawa "aelah bercanda kali ca, gausah tegang haha,"

"hehe," sahut aca

tidak tahu saja kalau kondisi jantung aca sekarang berdetak dua kali lipat saat mendengar ucapan Ali barusan

° ° °

"turun sono ca. udah sampai juga,"

sekarang mereka sudah ada di halaman depan  rumah aca, tapi sedari tadi aca merasa enggan untuk keluar, dia sangat malas ketika melihat vino, ayahnya

akhirnya Ali turun dan membuka kan pintu mobil aca mengajaknya untuk turun juga

"ayo gue gendong nih," ucap Ali menyerahkan punggung nya untuk di naik aca

"balik kerumah sakit aja li, males gue liat ayah,"

"turun atau gue cium,"

"babi lo kunyuk," sewot aca sambil menoyor kepala Ali dan akhirnya dia turun dari mobil

"hehe,"

° ° °

saat masuk kedalam rumah, hanya kesunyian yang aca dapat. ayahnya entah pergi kemana, mungkin sedang bersama pelakor? ah ngapain juga mikirin si pinokio?




ACARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang